Setelah selalu gagal dalam dua kejuaraan sebelumnya, Indonesia akan berburu gelar juara Asia beregu campuran pada 2023. Tim "Merah Putih" menurunkan hampir semua pemain utama dalam ajang kualifikasi Piala Sudirman itu.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
Dalam kalender Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Februari menjadi bulan bagi atlet untuk bersaing dalam kejuaraan level kontinental. Tahun ini, demi mendapat salah satu tiket untuk tampil dalam Piala Sudirman dan menjadi Juara Asia Beregu Campuran, Indonesia menurunkan hampir semua kekuatan utama.
Tahun ini, Kejuaraan Asia dengan format beregu campuran akan diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 14-19 Februari. Sebanyak 17 tim akan bersaing yang dimulai dalam babak penyisihan pada empat grup, untuk mencari dua tim terbaik dari masing-masing grup yang berhak lolos ke perempat final. Indonesia bergabung bersama Lebanon, Suriah, Bahrain, dan Thailand dalam Grup C.
Kejuaraan dengan format beregu campuran menjadi bagian dari Kejuaraan Asia yang digelar sejak 1962 untuk kategori individu. Setelah diselenggarakan tiga, lalu dua tahun sekali, persaingan antara pebulu tangkis Asia untuk perseorangan ini digelar setiap tahun sejak 1990.
Bersamaan dengan dimulainya persaingan untuk perseorangan, diselenggarakan pula kejuaraan beregu putra. Namun, setelah digelar sepuluh kali pada rentang 1962-1993, ajang ini berhenti. Badminton Asia (BA) menggelar kembali kejuaraan beregu putra yang disandingkan dengan beregu putri setiap dua tahun sejak 2016.
BA, kemudian, menambah kategori persaingan dengan beregu campuran sejak 2017 yang juga menjadi kejuaraan dua tahunan. Ajang ini menjadi kualifikasi untuk Piala Sudirman, sementara kejuaraan beregu putra dan putri menjadi seleksi untuk tim yang akan tampil dalam Piala Thomas dan Uber. Indonesia pernah menjadi juara Asia beregu putra dan putri, tetapi belum pernah menjadi tim terbaik dalam beregu campuran.
Setelah digelar pada 2017 dan 2019, kejuaraan pada 2021 yang seharusnya berlangsung di Wuhan, China, dibatalkan karena pandemi Covid-19. Ajang yang digelar di Dubai pada 2023 pun menjadi yang pertama sejak China menjadi juara di Hongkong, empat tahun lalu.
Persaingan di Dubai akan memperebutkan empat tiket untuk tampil dalam Piala Sudirman yang akan digelar di Suzhou, China, 14-21 Mei. Itu artinya, hasil minimal yang harus dicapai untuk lolos ke Suzhou adalah semifinal.
Namun, jika tuan rumah dan/atau juara bertahan termasuk ke dalam empat tim peringkat teratas, maka akan dipilih tim dari zona yang sama sebagai pengganti. Selain itu, terdapat empat tiket untuk tim Eropa, serta satu tiket, masing-masing, untuk tim dari Afrika, Oseania, dan Pan Amerika melalui kejuaraan di zona masing-masing. Jalur lain untuk mendapat kesempatan menjuarai Piala Sudirman adalah melalui ranking dunia untuk kategori tim.
Kejuaraan Asia sekalian menjadi persiapan untuk All England bagi Fajar/Rian.
Oleh karena Asia mendominasi posisi atas daftar ranking tim, peserta Piala Sudirman, yang terdiri atas 16 tim sejak 2021, ini lebih banyak dari Asia. Dalam daftar ranking yang terakhir dikeluarkan, pada 3 Januari 2023, terdapat delapan tim Asia pada posisi sepuluh besar dunia. China menjadi pemuncak ranking, diikuti Jepang, Korea Selatan, Indonesia, dan Malaysia pada posisi lima besar.
Berdasarkan peraturan tersebut, Indonesia sebenarnya menjadi salah satu tim yang berhak tampil dalam Piala Sudirman, dengan catatan tidak turun drastis dalam posisi ranking dunia. China lolos otomatis karena berstatus juara bertahan yang juga menjadi tuan rumah. Namun, berbeda dengan China yang menurunkan skuad pelapis, Indonesia menurunkan hampir semua kekuatan terbaik.
China tak diperkuat pemain nomor satu mereka dari masing-masing nomor, seperti Chen Yu Fei (tunggal putri), Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (ganda putri), dan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (ganda campuran). Tunggal dan ganda putri, bahkan, hanya mengandalkan atlet nomor enam negara itu.
Sementara, Indonesia memilih menurunkan atlet nomor satu pada empat nomor, yaitu Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra), Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri), dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran). Tunggal putra mengandalkan pemain nomor ketiga dunia, Anthony Sinisuka Ginting, yang hanya satu peringkat di bawah Jonatan Christie.
Pemain pelapis dari pelatnas utama Tim “Merah Putih” hanya ada pada tunggal putra dan ganda putra kedua, yaitu Chico Aura Dwi Wardoyo dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Padahal, ganda putra memiliki pemain lain yang selevel dengan Pramudya/Yeremia, yaitu Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.
Fajar/Rian, yang performanya menanjak sejak 2022 hingga berstatus ganda putra nomor satu dunia, seharusnya bisa difokuskan dalam persiapan menuju All England pada Maret. “Kejuaraan Asia sekalian menjadi persiapan untuk All England bagi Fajar/Rian,” komentar pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi tentang alasan masuknya Fajar/Rian dalam tim Kejuaraan Asia.
Dengan membidik gelar juara Asia beregu campuran, yang tak pernah didapat dalam dua penyelenggaraan, tak heran jika Indonesia menurunkan kekuatan penuh. Setelah tampil dalam turnamen Indonesia Masters di Jakarta, 24-29 Januari, pemain terpilih langsung fokus latihan untuk bertanding di Dubai.
"Kami siap tempur. Persiapannya baik meski pinggang saya sempat tidak merasa nyaman," kata Fajar.
Fadia, yang saat ini menjadi ganda putri nomor satu Indonesia bersama Apriyani, juga, menyatakan siap bertanding. Padahal, dia mengalami cedera kaki saat tampil pada semifinal Malaysia Terbuka, 10-15 Januari, hingga batal bermain di India Terbuka (17-22 Januari). Akan tetapi, pada pekan berikutnya, Apriyani/Fadia bertanding di hadapan publik Indonesia di Istora, Jakarta, dalam Indonesia Masters sebelum dikalahkan Rawinda Prajongjai/Jongkolphan Kititharakul (Thailand) pada perempat final.
Chico, yang dikalahkan Jonatan dalam final Indonesia Masters, menyatakan, tubuhnya telah kembali bugar. "Kondisi saya baik dan fit, tidak capai lagi setelah Indonesia Masters. Selama persiapan juga baik,” ujar Chico.