Fabio Quartararo mendapatkan atmosfer positif di hari kedua tes pramusim MotoGP 2023 di Sepang karena mulai menemukan ”feeling” berkendara yang lebih baik sehingga bisa mengeksplorasi potensi YZR-M1.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
DOKUMENTASI MONSTER ENERGY YAMAHA
Fabio Quartararo memacu YZR-M1 dalam hari kedua tes pramusim MotoGP 2023 di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sabtu (11/2/2023). Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu mendapatkan momentum positif karena bisa berkendara dengan lebih baik dan mulai mengeksplorasi potensi motor barunya yang memiliki top speed lebih tinggi.
SEPANG, SABTU — Fabio Quartararo tidak bisa menyembunyikan suasana hatinya yang gembira setelah menyelesaikan hari kedua tes pramusim MotoGP di Sepang, Malaysia, Sabtu (11/2/2023). Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu mulai menemukan feeling pengendalian motor barunya sehingga bisa mengeksplorasi potensi YZR-M1 yang musim ini lebih cepat dan ringan. Namun, tes hari kedua kurang maksimal menyusul hujan yang mengguyur Sirkuit Sepang pada sesi pagi dan siang.
Quartararo menyelesaikan tes hari kedua di posisi keempat dengan catatan waktu putaran 1 menit 58,897 detik, terpaut 0,161 detik dari pebalap tercepat Jorge Martin (Prima Pramac Racing). Catatan waktu Quartararo itu lebih cepat sekitar 0,4 detik dari hari pertama, di mana dia masih beradaptasi dengan M1 baru serta melakukan beberapa kesalahan saat berkendara.
Catatan waktu yang lebih baik itu menunjukan adaptasi Quartararo dengan M1 berjalan lancar. Dia juga mampu mengonfirmasi sejumlah komponen yang diuji, tetapi terkait dengan aerodinamika masih perlu analisis data lebih lanjut. Pengujian sejumlah komponen baru tidak bisa dilakukan sesuai agenda karena hujan yang mengguyur Sepang. Quartararo hanya bisa menyelesaikan 34 putaran.
”Saya sangat senang. Kemarin, kami menganalisis data dan semua hal dengan baik, dan saya tidak berkendara dengan sangat baik, serta menguji banyak komponen. Jadi, hari ini saya berkendara jauh lebih baik, dan ini tes yang positif, saya sangat senang dengan apa yang kami tes hari ini, dan menantikan besok semoga cuaca lebih baik dari hari ini,” ujar Quartararo kepada MotoGP.
Franco Morbidelli memacu YZR-M1 dalam hari kedua tes pramusim MotoGP 2023 di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sabtu (11/2/2023). Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu fokus mengumpulkan data saat kondisi trek basah untuk mengetahui perilaku M1 2023 yang memiliki top speed lebih tinggi.
”Jujur, paket aerodinamika merupakan area di mana kami sedikit ragu. Kami menguji sesuatu yang kemarin tidak terlalu kami sukai, jadi kami tes lagi hari ini, dan jauh lebih baik. Saya merasa senang hari ini,” ujar Quartararo diiringi senyum simpul.
Terkait dua paket aerodinamika yang diuji, Quartararo mengakui keduanya memiliki feeling yang berbeda, tetapi masih diperlukan lebih banyak data untuk menentukan mana yang lebih baik.
Rasanya memang berbeda, tetapi sulit untuk mengatakan mana yang lebih baik dan tidak. Menurut saya, ini terkait dengan data, meskipun feeling saya bagus, saya belum tahu mana yang lebih baik.
”Rasanya memang berbeda, tetapi sulit untuk mengatakan mana yang lebih baik dan tidak. Menurut saya, ini terkait dengan data, meskipun feeling saya bagus, saya belum tahu mana yang lebih baik,” ungkap pebalap berjuluk ”El Diablo” itu.
Yamaha menguji fairing dan komponen aerodinamika baru, yang salah satunya mengadopsi konsep ground effect seperti di Formula 1. Fairing dengan konsep ground effect serta penggunaan bilah diffuser pertama kali diterapkan oleh Aprilia pada musim lalu. Sekarang, banyak tim yang mengadopsi desain itu, termasuk Ducati dan Honda. Yamaha juga mendesain salah satu fairing dengan diffuser dan pengujian masih akan dilakukan hingga tes hari terakhir, Minggu (12/2/2023).
Pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, beraksi di tikungan saat tes pramusim MotoGP musim 2023 hari kedua di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sabtu (11/2/2023).
Aerodinamika
Paket aerodinamika menjadi komponen sangat krusial di MotoGP saat ini karena mampu menambah daya cengkeram ban terutama saat menikung. Daya tekan ke bawah yang dihasilkan oleh komponen aerodinamika memungkinkan pebalap bisa menikung dengan lebih cepat. Sementara sirip di bagian belakang motor yang mirip dengan ekor Stegosaurus membuat motor bisa melesat lebih cepat di trek lurus dengan stabil karena ban mendapat daya tekan ke aspal.
Kecepatan menjadi fokus utama pengembangan M1 musim ini karena M1 2022 terpaut hingga 13 kilometer per jam dari motor Ducati. Kondisi itu membuat Quartararo sangat sulit bersaing dengan para pebalap Ducati sehingga gelar juara lepas dari genggamannya. Kini, M1 memiliki kecepatan puncak yang lebih baik. Namun, Quartararo belum mengeksplorasi potensi top speed M1 untuk memperbaiki catatan waktu putaran.
”Saya menyelesaikan beberapa putaran, tetapi menempatkan diri Anda di limit (pengendalian) saat tes supaya lebih baik satu detik, satu setengah detik, itu sesuatu yang tidak perlu, itulah mengapa kami mengakhiri sedikit lebih awal hari ini,” ungkap Quartararo.
Kondisi trek basah juga memberi data penting bagi tim-tim MotoGP untuk mendapatkan data. Rekan setim Quartararo, Franco Morbidelli, yang finis di posisi ke-11, menjalankan agenda itu. Pembagian tugas menjadi sangat krusial bagi Yamaha karena musim ini mereka tidak memiliki tim satelit. Pengumpulan data pun akan sangat terbatas pada kedua pebalap utama, terutama saat nanti balapan bergulir.
Pebalap Monster Energy Yamaha, Franco Morbidelli, memacu motornya di tengah hujan saat tes pramusim MotoGP musim 2023 hari kedua di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sabtu (11/2/2023).
”Akhirnya, kami bisa berkendara dalam hujan dengan mesin baru, dan ini penting. Dengan mesin yang mengalami peningkatan, kami perlu mengecek bagaimana perilaku motor di trek basah. Ada sesuatu yang bisa kami setel, jadi bagus memiliki kesempatan berkendara dalam kondisi basah,” ungkap Morbidelli.
”Hari ini saya tidak memiliki kesempatan mencoba kombinasi paket aerodinamika baru karena saat saya akan mencoba, hujan mulai turun. Tetapi, semoga saya akan bisa mencoba itu besok,” kata pebalap asal Italia itu.
Pengumpulan data di trek basah juga dilakukan oleh pebalap Ducati, Francesco Bagnaia. Juara MotoGP 2022 itu mengakui dirinya mendapatkan feeling yang jauh lebih baik di trek basah dibandingkan dengan musim lalu. Ini menambah momentum positif Ducati yang mengawali musim 2023 dengan solid.
”Feeling saya dalam kondisi trek basah jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu, saya senang dengan itu, kami melakukan langkah maju, dan itu sangat membantu saya,” tegas Bagnaia.
Pebalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, melewati tikungan saat tes pramusim MotoGP musim 2023 hari kedua di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sabtu (11/2/2023).
”Terkait dengan trek kering, kami tidak melakukan banyak putaran dalam kondisi kering, tetapi saya merasa nyaman dan kami melakukan langkah maju dibandingkan kemarin terkait dengan setelan elektronik. Kami bisa senang dengan itu, dan terus melanjutkan pekerjaan besok, dan semoga kondisi kering karena saya perlu lebih banyak putaran dengan motor baru,” ungkap pebalap asal Italia itu.
Meskipun secara umum Ducati menjalani tes yang mulus, Bagnaia mengakui, mendapati keanehan daya cengkeram ban dalam tes hari kedua. Kondisi itu membuat akselerasi saat keluar tikungan lebih sulit.
”Ya, daya cengkeram ban hari ini cukup aneh, di beberapa tikungan licin, dan di beberapa tikungan lainnya sangat mencengkeram, saya tidak memahami mengapa seperti itu. Di tikungan yang ada bekas ban sangat licin, dan di tikungan yang tidak ada (bekas ban) tidak licin, jadi sangat sulit dipahami,” ungkap Bagnaia.