Perenang Non-pelatnas Terus Bersiap Jelang Seleknas SEA Games 2023
Sejumlah perenang nasional belum menyerah setelah tersisih di pelatnas. Mereka terus mempersiapkan diri di klubnya masing-masing menjelang seleksi nasional untuk SEA Games Kamboja 2023 di Jakarta, 21-24 Februari.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·3 menit baca
NASRUN KATINGKA
Aktivitas latihan para perenang klub Millennium Aquatic Jakarta di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (8/2/2023). Para perenang sedang bersiap menjelang seleksi nasional pelatnas untuk SEA Games Kamboja 2023.
JAKARTA, KOMPAS — Perenang Indonesia terus mempersiapkan diri menjelang seleksi nasional skuad SEA Games 2023. Sejumlah perenang, yang telah tersisih dari pelatnas, kembali berjuang demi terpilih ke dalam 23 nama pelatnas untuk SEA Games Kamboja 2023.
Para perenang akan saling beradu dalam seleknas terbuka di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 21-24 Februari 2023. Mulai dari perenang pelatnas, mantan pelatnas yang tercoret, hingga perenang senior akan saling beradu membuktikan kelayakan masuk pelatnas.
”Kalau mereka (perenang muda yang pernah tercoret) bisa membuktikan diri, mereka bisa kembali bergabung ke dalam pelatnas jangka panjang,” kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia Ali Patiwiri, di Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Sebanyak enam mantan perenang pelatnas yang sempat dicoret karena indisipliner masih berlatih di klubnya, Millennium Aquatic Jakarta. Mereka adalah Erick Ahmad Fathoni (22), Joe Aditya Wijaya Kurniawan (21), Azzahra Permatahani (21), Flairene Candrea Wonomiharjo (18), Farrel Armandio Tangkas (21), dan Angel Gabriella Yus (21). Dua nama terakhir sejatinya sudah dipanggil kembali ke pelatnas, akan tetapi mereka memilih tetap berlatih di klub hingga pelaksanaan seleknas.
Penampilan perenang Indonesia pada hari ketiga Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka atau IOAC 2022 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, 14 Desember 2022.
Pelatih Millennium Aquatic, Albert C Sutanto, mengungkapkan, saat ini para perenang di klubnya, termasuk yang sempat tersisih dari pelatnas, terus menunjukkan perkembangan positif. Dia meyakini kualitas anak asuhnya dan merasa mereka layak untuk berada di skuad renang Indonesia.
Albert menyebut, meskipun semakin mendekati pelaksanaan seleknas, tidak ada persiapan spesial untuk anak asuhnya. Mantan pelatih renang tim nasional Indonesia itu hanya mengarahkan para perenang semakin mematangkan latihan simulasi pertandingan.
”Kami telah melewati persiapan umum dan persiapan khusus. Sekarang kami memasuki persiapan prakompetisi. Latihannya disesuaikan dengan simulasi menjelang lomba. Selama dua minggu sebelum pertandingan, mereka berlatih race pace (latihan kecepatan), untuk mengukur waktu dan mencari feeling lomba,” ujar Albert.
Albert optimistis anak asuhnya akan tampil baik di seleknas meskipun performa terbaik akan diperoleh saat pertandingan SEA Games. Perbedaan atmosfer antara seleknas dan ajang utama seperti SEA Games turut memengaruhi nuansa kompetitif di lintasan renang.
Flairene Candrea Wonomiharjo (17), perenang muda putri Indonesia, tampil di nomor 100 meter gaya punggung pada Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka atau IOAC 2022 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, 14 Desember. Dia berhasil finis pertama dengan catatan waktu 1 menit 4,14 detik, mengungguli Masniari Wolf dengan capaian waktu 1 menit 4,52 detik.
Flairene Candrea, peraih medali emas nomor 200 meter gaya punggung putri SEA Games 2021 Vietnam, merasa performanya semakin membaik. Catatan waktunya yang sempat menurun usai SEA Games Vietnam mulai membaik dalam beberapa pertandingan terakhir.
Sebagai perenang nasional, saya siap-siap saja mengikuti seleknas. Saya merasa masih bisa. Tetapi, semua saya serahkan kepada federasi tentang kriteria (atlet) pelatnas. (I Gede Siman S)
Flairene kini semakin fokus pada detail-detail yang perlu ditingkatkan. Dia juga menambah porsi latihan kebugaran fisik. ”Kalau semakin mendekati kejuaraan seperti ini, fisik dan kecepatan perlu ditingkatkan. Berlatih lebih lama di gym dan kalau kecepatan ditingkatkan saat race pace,” kata Flairene.
Perenang senior Indonesia, I Gede Siman Sudartawa (28), berpose seusai tampil pada nomor 50 meter gaya punggung Kejuaraan Akuatik Indonesia Open atau IOAC 2022 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, 13 Desember.
Hal hampir serupa diungkapkan salah satu anggota skuad renang Indonesia di SEA Games Vietnam, Erick Fathoni. Perenang asal Bandung ini juga hanya melakukan latihan yang normal. Akan tetapi, dengan semakin dekatnya waktu seleknas, dia mulai fokus menentukan target capaian waktu setiap kali latihan.
”Semakin dekat dengan pertandingan, otomatis mencoba untuk mengejar waktu terbaik pribadi. Sejauh ini progresnya sangat terlihat. Semoga di seleknas nanti bisa dapat hasil baik,” ujar Erick.
Adapun atlet senior, I Gede Siman Sudartawa (28), yang juga berlatih di Millennium, juga turut fokus mempersiapkan diri. Perenang yang tercoret dari pelatnas karena faktor usia tersebut mengaku juga bertekad untuk kembali berpartisipasi di SEA Games untuk ketujuh kalinya.
Pemegang rekor SEA Games 50 meter gaya punggung dengan 25.12 detik di SEA Games 2019itujuga masih optimis catatan waktunya masih bersaing dengan para perenang muda Indonesia. ”Sebagai perenang nasional, saya siap-siap saja mengikuti seleknas. Saya merasa masih bisa. Namun, semua saya serahkan kepada federasi tentang kriteria (atlet) pelatnas,” kata Siman.