Marc Marquez berharap Honda bisa menyatukan semua faktor positif dari tes pramusim MotoGP ke dalam motor 2023 karena performa RC213V masih tertinggal jauh dari para pebalap papan atas, khususnya Ducati yang dominan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
AFP/MOHD RASFAN
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengendarai motornya saat hari pertama tes pramusim MotoGP di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, Jumat (10/2/2023).
SEPANG, JUMAT – Marc Marquez belum akan menyimpulkan performa Honda RC213V tidak cukup kompetitif untuk persaingan juara MotoGP 2023 meskipun hasil tes pramusim hari pertama di Sirkuit Sepang, Malaysia, Jumat (10/2/2023), kurang memuaskan. Dia berharap motor bisa lebih baik dengan menyatukan semua faktor positif yang diperoleh dari tes pramusim di Sepang dan Portimao. Tantangan pengembangan motor juga dihadapi oleh Fabio Quartararo meskipun kecepatan puncak Yamaha YZR-M1 meningkat signifikan.
Marquez menjalani tes pramusim hari pertama dalam kondisi fisik yang bugar karena dia sudah pulih dari cedera humerus kanan dan menjalani latihan fisik selama jeda balapan dengan baik. Juara enam kali MotoGP itu pun langsung menguji banyak komponen dengan empat motor, tiga motor dengan tampilan hitam, dan satu motor dengan stiker Repsol Honda. Dia lebih banyak bekerja dengan tiga motor berwarna hitam, semuanya merupakan RC213V 2023.
Dia membandingkan sejumlah komponen, mulai dari lengan ayun, sasis, dan komponen aerodinamika. Namun, hingga akhir tes hari pertama, Marquez mengaku belum menemukan sesuatu yang signifikan. Semua motor masih menghasilkan waktu putaran yang mirip sehingga dia hanya bisa mengakhiri tes hari pertama di posisi ke-12, terpaut 0,954 detik dari pebalap tercepat Marco Bezzecchi (Mooney VR46) yang memacu Ducati Desmosedici GP22.
Kami mencoba sangat banyak komponen berbeda, ada beberapa informasi yang menarik, tetapi sekarang kami perlu menganalisis semua itu supaya besok bisa lebih baik.
”Kami mencoba sangat banyak komponen berbeda, ada beberapa informasi yang menarik, tetapi sekarang kami perlu menganalisis semua itu supaya besok bisa lebih baik,” kata Marquez.
AFP/MOHD RASFAN
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, beraksi saat hari pertama tes pramusim MotoGP di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, Jumat (10/2/2023).
Terkait dengan tiga motor yang diuji, Marquez menilai, performa motor memang sedikit berbeda, tetapi waktu putaran mirip. ”Sebenarnya itu motor yang sama, tetapi dengan fairing berbeda, khususnya pada bagian depan. Karakter motor-motor itu sedikit berbeda, tetapi waktu putaran mirip, jadi sekarang kami perlu menganalisis itu,” ujar pebalap asal Spanyol itu.
”Memang saya bisa berkendara dengan cara berbeda, tetapi performa motor kurang lebih sama, dan sekarang kami perlu menganalisis, mengapa beberapa hal positif, mengapa beberapa hal negatif, dan membawa hal-hal positif itu ke motor saat ini,” kata Marquez di laman MotoGP.
”Saya akan mengevaluasi motor pada hari terakhir tes pra musim di Portimao. Pada saat ini semuanya masih baru dan kami harus terus bekerja karena kami masih jauh dari para pebalap di atas,” kata Marquez yang mencetak waktu putaran 1 menit 59,424 detik di akhir tes hari pertama.
Marquez berada tepat di bawah Quartararo yang hanya terpaut 0,002 detik. Namun, pebalap andalan Yamaha itu belum fokus pada time attack sehingga catatan waktunya belum merepresentasikan potensi M1, khususnya dalam kecepatan puncak. Quartararo masih fokus mengumpulkan data untuk mendapatkan feeling pengendalian yang lebih baik dan kompromi dengan ban belakang.
AFP/MOHD RASFAN
Pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengerem motornya saat melewati tikungan di hari pertama tes pramusim MotoGP di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, Jumat (10/2/2023).
”Ini tes yang sesungguhnya untuk pertama kali bersama Yamaha dengan banyak komponen baru untuk dicoba. Dahulu, saya hanya menguji setelan motor dan lengan ayun, tetapi sekarang saya bisa mencoba berbagai komponen, mengonfrrmasi mana yang berfungsi dan mana yang tidak. Kecepatan puncak meningkat, tetapi, menurut saya, kami masih bisa melakukan langkah maju yang besar,” ujar Quartararo dikutip GPOne.
Juara MotoGP 2021 itu bisa mengonfirmasi sejumlah komponen yang berfungsi dengan baik, seperti aerodinamika dan sasis baru yang tidak akan dipakai lagi karena membuat pengendalian sulit. Kondisi ini membuat Quartararo optimistis Yamaha menuju arah yang tepat karena banyak hal yang bisa diklarifikasi dalam tes hari pertama.
”Menurut saya, kami menuju ke arah yang tepat dan memiliki sejumlah pilihan untuk diikuti, apa yang tepat bagi kami, jalan yang benar,” kata Quartararo.
”Kami masih membuat pengendalian menjadi lebih mudah karena saat ini masih cukup sulit, tetapi kami baru di hari pertama,” kata pebalap berjuluk ”El Diablo”itu.
AFP/MOHD RASFAN
Pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, keluar dari garasi tim pada hari pertama tes pramusim MotoGP di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, Jumat (10/2/2023).
Satu-satunya tim yang menjalani tes hari pertama dengan mulus adalah Ducati. Para pebalap mereka bergantian menjadi yang tercepat dan mendominasi lima besar. Pada awal tes, Bagnaia langsung menjadi pebalap tercepat, kemudian Jorge Martin memuncaki catatan waktu hingga jeda sesi pagi. Setelah hujan reda, para pebalap mengawali sesi siang dengan Enea Bastianini menjadi yang tercepat dan di akhir sesi Marco Bezzecchi di puncak.
Ducati tidak melakukan banyak perubahan pada motor yang mengantar Francesco Bagnaia menjuarai MotoGP 2022. Ducati Desmosedici GP23 terlihat sangat mirip dengan GP22, terutama pada mesin. Perubahan kecil ada pada komponen aerodinamika dan fairing. Tim asal Italia itu juga menguji lengan ayun baru pada GP23.
”Ini hari yang sulit, tetapi hari pertama selalu kritis, tetapi setelah lima, enam putaran, saya bisa mendapat kepercayaan diri lagi, dan kami memulai pekerjaan. Kami mencoba sejumlah komponen baru, beberapa bagus, sebagian kurang, tetapi motor saya sangat kompetitif dan bisa melakukan putaran yang bagus, juga pace yang bagus. Menurut saya, kami memiliki basis yang bagus untuk ke depan,” kata Bastianini.
Atmosfer positif juga dirasakan oleh rekan setim Bastianini di tim pabrikan Ducati, Bagnaia, yang musim ini akan mempertahankan gelar juara. ”Motor tidak berubah banyak dari tahun lalu, dan sejak awal saya sudah merasa bagus, dan dengan ban yang sudah terpakai pun hasilnya positif jadi saya sangat senang dengan hari ini, di mana kami menyelesaikan pekerjaan dengan fairing, mesin, semuanya,” kata Bagnaia.
AFP/MOHD RASFAN
Pebalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, melewati tikungan di hari pertama tes pramusim MotoGP di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, Jumat (10/2/2023).
Secara umum, semua pebalap Ducati mendapatkan feeling positif pada hari pertama tes, termasuk Bezzecchi yang musim lalu menjadi rookie terbaik.
”Selalu menyenangkan bisa kembali ke atas motor dan merasakan kecepatan yang luar biasa untuk pertama kali, Anda tidak akan pernah merasa terbiasa dengan sensasi itu, khususnya pada hari pertama,” kata Bezzecchi.
”Dalam sesi pagi saya melakukan kesalahan kecil, saya mengalami kecelakaan, sesuatu yang bisa saya hindari, tetapi tidak ada yang serius dan kami bisa melanjutkan pekerjaan. Kami banyak bekerja dengan ban medium, bukan ban balapan di sini, jadi kami mengalami kesulitan. tetapi begitu mengganti dengan ban kompon lunak semuanya menjadi lebih baik, hanya dengan mengubah ban motor menjadi fantastis,” ujar rekan setim Luca Marini itu.
Bezzecchi musim ini akan menggunakan Desmosedici GP22 yang sangat dominan musim lalu. Dia mengakui, motor juara itu memiliki potensi besar, tetapi dia masih perlu mengasah feeling pengendalian, khususnya saat pengereman.
AFP/MOHD RASFAN
Pebalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, meninggalkan garasi tim di hari pertama tes pramusim MotoGP di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, Jumat (10/2/2023).
”Saya merasa bagus dengan motor ini, memang saya masih mengalami sedikit masalah dengan kepercayaan diri berkendara, khususnya dengan ban belakang, dalam pengereman khususnya. Motor memiliki potensi yang besar dibandingkan motor saya tahun lalu (GP21) tetapi saya masih menggunakan kekuatan itu dengan cara yang tepat. Tetapi bisa mencetak waktu lap tercepat sesuatu yang bagus, tetapi untuk mencetak race pace akan lebih sulit, tetapi kami mengerjakan hal itu,” kata pebalap lulusan Akademi VR46 itu.