La Nyalla Janjikan Subsidi Rp 1 Miliar per Bulan untuk Asprov
Bertemu dengan 25 perwakilan Asprov PSSI, calon Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti menjanjikan subsidi untuk Asprov dalam menjalankan kompetisi Liga 3.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Calon Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, La Nyalla Mahmud Mattalitti bertemu dengan 25 perwakilan Asosiasi Provinsi atau Asprov PSSI di Jakarta, Selasa (7/2/2023) malam. Dalam pertemuan penyampaian visi-misi tersebut, dia menawarkan Asprov yang lebih bergeliat, jika terpilih menjadi Ketua PSSI dalam Kongres Luar Biasa pada 16 Februari 2023.
La Nyalla menekankan pentingnya posisi Asprov PSSI dalam membina sepak bola dari akar rumput melalui kompetisi Liga 3. Menurut Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI ini, Liga 3 sebagai wadah lahirnya pemain muda, pelatih, hingga wasit yang berkualitas.
Membangun sepakbola harus dari daerah. Asprov akan menjadi sentra football family di daerah. Asprov akan diberikan kewenangan dan dukungan dalam menjalankan liga 3.
“Membangun sepakbola harus dari daerah. Asprov akan menjadi sentra football family di daerah. Asprov akan diberikan kewenangan dan dukungan dalam menjalankan liga 3,“ kata La Nyalla.
Dalam menjalankan liga tersebut, Asprov akan diberikan subsidi senilai Rp 1 miliar per tahun. Dana subsidi tersebut untuk menjamin berlangsungnya kompetisi klub liga 3 dalam setahun. Dalam konsepnya, kompetisi akan berlangsung selama 10 bulan serta setiap klub akan bertanding sebanyak 30 kali dalam setahun.
“Kami akan memberikan subsidi pada tahun pertama dulu. Jika Asprov menjalankan program tersebut dengan benar, otomatis pada tahun selanjutnya akan disubsidi lagi,” ujar La Nyalla.
Dalam acara tersebut juga, La Nyalla yang merupakan mantan Ketua Umum PSSI 2015-2016 ini menerima tantangan penandatanganan pakta integritas dari Asprov Papua Barat. Pakta integritas tersebut berisi komitmen La Nyalla yang tertuang dalam visi-misinya, termasuk subsidi kepada Asprov PSSI dalam menjalankan Liga 3.
Adapun Ketua Asprov PSSI Jawa Barat, Tommy Apriantono yang turut menjadi pembicara dalam acara tersebut mengungkapkan, pentingnya finansial dari PSSI pusat. Banyak daerah yang kesulitan menggelar kompetisi secara penuh karena terkendala dana.
Dalam data yang ditunjukkan kompetisi yang digelar Asprov Jawa Barat selama 2022 membutuhkan dana hingga miliaran rupiah. Untuk menggelar Liga 3 seri 1 dan 2, Piala Soeratin (U13, U15, U17), dan Piala Pertiwi, Asprov Jabar mengeluarkan dana secara total hingga Rp 2,6 miliar.
“Bahkan ini bisa lebih banyak di daerah-daerah, seperti di Nusa Tenggara dan Sulawesi yang harus melakukan perjalanan panjang,” kata Tommy.
Menurut dia, Asprov PSSI harus tetap diberdayakan mengingat posisi sentral dalam pembangunan sepak bola nasional. Tiga pilar dalam sepak bola nasional, yakni pembinaan usia dini, kompetisi, dan pelatih ada di Asprov PSSI.
Dari pertemuan ini, meskipun belum merinci jumlah pemegang suara yang memihak padanya, La Nyalla tetap optimis menang. Dia mengaku telah bertemu dengan banyak pemilik suara, baik itu Asprov maupun klub.
"Sejauh ini Asprov PSSI Jawa Timur, Persela Lamongan, Sulut United dan terbaru Asprov PSSI Papua Barat telah memberikan surat dukungan secara resmi. Tetapi dari pertemuan dengan pemilik suara lain, kami hitung-hitung, saya memenangi pertarungan ini," pungkasnya.