Sulit Dikejar Rival-Rival, Napoli Berada di Dunia Berbeda
Napoli berada di dunia berbeda Liga Italia pada musim ini seiring fase buruk nan fluktuatif para pesaingnya, terutama juara bertahan. Kini, Napoli memuncaki klasemen dengan keunggulan besar, yaitu 13 poin.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
NAPOLI, SENIN — Pada awal musim ini, juara bertahan Liga Italia, AC Milan, diunggulkan untuk mempertahankan gelar tersebut. Namun, memasuki 2023, ”Setan Merah” justru terjatuh dalam fase krisis setelah sempat menempel Napoli. Grafik negatif Milan itu pun membawa Napoli kian tak terusik di singgasana klasemen.
Si ”Keledai Kecil”, julukan Napoli, semakin percaya diri untuk mengakhiri paceklik juara sejak musim 1989-90 di era legenda terbesarnya, Diego Maradona.
”Saya berbohong jika mengatakan kami tidak punya peluang besar juara musim ini, tetapi kami tahu bahwa jalan yang harus ditempuh masih sangat panjang. Jadi, kami tidak boleh berhenti. Kami harus tetap berkonsentrasi dan mempertahankan sikap yang membawa kami ke puncak klasemen,” ujar kapten Napoli, Giovanni Di Lorenzo, dikutip Football-Italia.
Awal musim ini sempat menjadi sirkuit perlombaan bagi AC Milan dan Napoli dalam mencapai garis finis scudetto alias juara Serie A. AC Milan tidak pernah jauh-jauh dari Napoli di puncak klasemen, antara urutan ketiga dan kedua, sejak pekan ke-10. Sayangnya, langkah AC Milan goyah di awal tahun ini, yakni hanya mengumpulkan lima poin hasil sekali menang, dua imbang, dan tiga kekalahan dari enam laga.
Bahkan, AC Milan kalah dalam tiga laga terakhir. Terbaru, klub berjuluk ”I Rossoneri” alias ”Si Merah-Hitam” itu kalah 0-1 dari Inter Milan pada pekan ke-21 di Stadion Giuseppe Meazza, San Siro, Milan, Senin (6/2/2023). Kekalahan itu membuat AC Milan kian tertinggal baik dari Napoli maupun zona empat besar.
Kini, AC Milan berada di urutan keenam dengan 38 poin dari 21 laga. ”Permainan negatif menghilangkan sebagian dari kepercayaan diri kami. Wajar karena tim ini masih belum begitu matang,” kata Pelatih AC Milan Stefano Pioli, Minggu (5/2/2023).
Menurut gelandang AC Milan, Rade Krunic, saat ini adalah periode paling negatif sejak dirinya bergabung ke AC Milan pada musim 2019-20. ”Ini bukan masalah taktis. Sebab, kami memenangi scudetto (musim lalu) dengan taktik yang sama seperti sekarang. Sesuatu telah berubah secara mental. Bukannya saya tidak mengerti apa yang terjadi, tetapi saya tidak bisa menemukan penjelasan yang tepat,” ujar pemain asal Bosnia tersebut, dikutip Sky Sports.
Keuntungan yang terlambat
Sebaliknya, kemenangan itu membawa Inter Milan yang sempat tertatih-tatih di awal musim kini merangsek ke urutan kedua dengan 43 poin dari 21 laga. Akan tetapi, ”Sang Ular Besar” agak terlambat untuk mengejar Napoli. Tak pelak, ”Si Biru” Napoli melenggang mulus dengan keunggulan 13 poin atas Inter Milan.
Maka itu, Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi tidak berani sesumbar mengenai scudetto. Pelatih berusia 46 tahun itu memilih fokus dan bersyukur dengan grafik menanjak timnya. ”Kami memiliki 43 poin, bisa saja lebih. Kami harus terus mencoba untuk maju, itulah tugas kami. Jangan lupa, pada bulan Oktober, kami masih berada di urutan kesembilan (pekan kedelapan). Sejak itu, kami memenangi 10 laga dari 13 pertandingan,” ucap Inzaghi kepada DAZN.
Kini, nyaris cuma Inter yang bisa mengusik keberadaan Napoli di puncak klasemen. Performa tim-tim lain sangat fluktuatif. Selain AC Milan yang sudah terlempar dari empat besar, posisi AS Roma di urutan ketiga dengan 40 poin dari 21 laga, Lazio di peringkat keempat dengan 38 poin dari 20 laga, dan Atalanta di tempat kelima dengan 38 poin dari 21 laga masih sangat dinamis untuk berubah lagi.
Kami akan menyerang setiap pertandingan dan berusaha mencapai sesuatu untuk cinta para penggemar. Kami mesti bangga dengan cinta itu dan membalasnya dengan hasil positif di lapangan.
Adapun Juventus yang sempat berada di urutan kedua terlempar ke papan tengah karena sanksi pengurangan 15 poin dampak dari skandal laporan keuangan palsu. Klub berjuluk ”Si Zebra” itu berada di peringkat ke-13 dengan 23 poin dari 20 laga.
”Saya pikir sudah terlambat untuk mengejar Napoli musim ini. Saya rasa Napoli tidak akan menyia-nyiakan keunggulan 13 poin itu. Butuh upaya sensasional untuk mengejar mereka,” ungkap Juergen Klinsmann, mantan penyerang di Liga Italia.
Sinyal dari rekor
Semesta tampaknya ikut mendukung Napoli untuk mengakhiri paceklik juara Serie A. Berdasarkan laporan ESPN, Senin (30/1/2023) lalu, Napoli adalah tim pertama yang mampu menjaga jarak keunggulan 13 poin dari urutan kedua klasemen setelah 20 laga sejak Serie A menerapkan sistem tiga poin untuk kemenangan mulai 1994 hingga 1995.
Sebelumnya, jarak terbesar antara pemuncak klasemen dan urutan kedua seusai 20 laga adalah 11 poin, yaitu antara Inter Milan dan AS Roma pada musim 2006-2007. Saat itu, Inter akhirnya mengangkat trofi juara dengan selisih 22 poin atas AS Roma.
Pelatih AS Roma Jose Mourinho, menjelang laga antara Napoli dan AS Roma pada pekan ke-20, telah memberikan selamat kepada Napoli karena scudetto nyaris sudah berada di tangan mereka. Penampilan Napoli sangat ganas dan stabil sejak awal musim, antara lain karena faktor duet penyerang Victor Osimhen dan Khvicha Kvaratskhelia yang sedang berapi-api.
Osimhen berada di puncak daftar pencetak gol tersubur sementara dengan 16 gol dari 17 laga, sedangkan Kvaratskhelia berada di puncak daftar top asis dengan 11 umpan gol dari 17 laga. ”Napoli punya pemain bintang bermental juara yang menyinari di saat-saat genting. Saya tahu peran bintang itu. Saya telah memenangi delapan gelar liga, bintang menyinari Anda ketika situasi sulit. Musim ini, bintang seperti itu ada untuk Napoli,” tutur Mourinho seusai kalah 1-2 dari Napoli, beberapa waktu lalu.
Menurut Forbes, Senin (23/1/2023), kehadiran pelatih Luciano Spalletti berperan besar dalam meningkatnya grafik Napoli. Pelatih berusia 63 tahun itu menyulap Napoli menjadi tim yang sangat solid dan menghibur dengan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3. Mereka menjadi tim paling produktif di Serie A untuk sementara dengan 51 gol sekaligus tim paling sulit dibobol dengan kemasukan hanya 15 gol.
”Kami telah membuat keputusan untuk bertaruh dua kali lipat. Kami akan menyerang setiap pertandingan dan berusaha mencapai sesuatu untuk cinta para penggemar. Kami mesti bangga dengan cinta itu dan membalasnya dengan hasil positif di lapangan,” ujar Spalletti, Minggu. (REUTERS)