Gelar juara didapat Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin sebagai satu-satunya wakil Indonesia dalam final turnamen bulu tangkis Thailand Masters. Kini, saatnya mereka berupaya menjuarai turnamen berlevel lebih tinggi.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
BANGKOK, MINGGU — Untuk pertama kalinya, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menjuarai dua turnamen BWF World Tour secara beruntun. Saatnya bagi juara dunia yunior 2019 itu untuk berprestasi dalam turnamen lebih tinggi.
Leo/Daniel memberi gelar juara bagi Indonesia sebagai satu-satunya wakil pada final turnamen bulu tangkis Thailand Masters Super 300. Di Stadion Nimibutr, Bangkok, Minggu (5/2/2023), mereka menang atas Su Ching Heng/Ye Hong Wei (Taiwan), 21-16, 21-17.
Gelar tersebut didapat setelah Leo/Daniel menjuarai turnamen level lebih tinggi, Indonesia Masters Super 500, di Jakarta, pekan lalu. Dua gelar itu memperbaiki hasil buruk pada dua turnamen awal, yaitu ketika tersingkir pada babak kedua Malaysia Terbuka Super 1000 dan babak pertama India Terbuka Super 750.
Leo/Daniel menjadi ganda putra ketiga Indonesia yang menjadi lawan Su/Ye dalam tiga babak beruntun di Thailand Masters. Sebelumnya, pasangan berperingkat ke-42 tersebut menyingkirkan rekan seangkatan Leo/Daniel di pelatnas, yaitu Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan di semifinal dan perempat final.
Persaingan Su/Ye dengan Pramudya/Yeremia dan Bagas/Fikri berlangsung ketat dalam laga yang berlangsung tiga gim. Hanya saja, ketika lawan mendapat kesempatan menyerang pada momen penting, kedua pasangan Indonesia itu kesulitan membendungnya.
Su/Ye memiliki karakter permainan yang sangat cepat dalam menyerang. Su bahkan tak sungkan melompat-lompat di depan net untuk mencegat pukulan lawan. Dengan cara bermain lawan seperti itu, Leo/Daniel berupaya mengontrol permainan dengan jarang melambungkan pukulan, yang dikenal dengan istilah no lob.
Melalui taktik tersebut, juga kejelian mematikan lawan pada pukulan-pukulan awal, Leo/Daniel pun menang. Apalagi, servis pendek Su tak begitu baik, hingga dia sering melambungkan servis ke belakang lapangan. Namun, Leo/Daniel bisa mengantisipasinya dengan langsung melakukan smes.
Kemenangan ini didapat ganda Indonesia peringkat ke-13 dunia itu dalam kondisi telapak kaki kiri Daniel yang meradang dan Leo yang belum pulih dari flu. Daniel pun bermain sambil menahan sakit dalam beberapa babak, termasuk laga final. ”Saya nekat saja, berusaha melupakan sakitnya saat sedang main,” kata Daniel.
Bermain dalam kondisi tidak fit, karena harus mengikuti empat turnamen dalam empat pekan beruntun, menjadi pengalaman baru bagi Leo/Daniel. Apalagi, turnamen yang diikuti termasuk struktur turnamen BWF World Tour berlevel Super 300, 500, 750, dan 1000. Dari pengalaman ini, mereka pun belajar menjaga daya tahan fisik, mental, dan fokus.
Daniel tidak harus ’mengobral’ smes terus. Mereka bisa bermain lebih tenang dan mampu mengontrol permainan.
”Saya bersyukur bisa main bagus dan menang di Thailand Masters ini. Tentu, saya merasa senang dapat meraih dua gelar juara dalam dua minggu berturut-turut. Ternyata, usaha keras saya dan Leo tidak sia-sia,” tutur Daniel.
Leo menambahkan, kemenangan dari Thailand menjadi penambah semangat untuk berlatih lebih keras karena banyak kejuaraan penting akan diikuti. Setelah ini, mereka akan fokus pada tur Eropa, yaitu All England Super 1000, serta Swiss Terbuka dan Spanyol Masters Super 300, mulai 14 Maret.
All England akan menjadi tes dalam ajang besar berikutnya pada tahun ini bagi Leo/Daniel setelah tersingkir pada babak kedua Malaysia Terbuka. Gelar juara dari Indonesia dan Thailand Masters menjadi tambahan bekal setelah mereka meraih gelar pertama turnamen BWF World Tour dari Singapura Terbuka Super 500 pada 2022. Hasil ini juga menjadi bekal menjelang fase kualifikasi Olimpiade Paris 2024 yang akan berlangsung pada 1 Mei 2023 hingga 28 April 2024.
Seperti dikatakan pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis Indonesia, Herry Iman Pierngadi, setelah Indonesia Masters, kesempatan memperebutkan tempat di Olimpiade terbuka bagi semua ganda putra, termasuk Leo/Daniel. Pada masa pengumpulan poin tersebut, kemampuan menjaga konsistensi bermain di level tinggi menjadi faktor terpenting.
Herry juga menilai ada sisi positif lain dari penampilan Leo/Daniel di Thailand Masters, yang justru disebabkan cedera kaki Daniel, yaitu pola permainan yang lebih bervariasi. ”Daniel tidak harus ’mengobral’ smes terus. Mereka bisa bermain lebih tenang dan mampu mengontrol permainan,” kata Herry.
Dari nomor lain, gelar juara tunggal putri dan campuran diraih pemain China, yaitu Zhang Yiman dan Feng Yanzhe/Huang Dongping. Taiwan mendapat gelar dari pemain tunggal putra, Li Chun Yi, sedangkan tuan rumah menjuarai ganda putri melalui dua bersaudara Benyapa/Nuntakarn Aimsaard.