Pindah ke Jakarta tidak menghentikan tren buruk Arema FC. Untuk kali kelima beruntun mereka kalah, terakhir dari PSM Makassar, Sabtu. Arema memang tengah lesu.
Oleh
Stephanus Aranditio
Β·4 menit baca
DOKUMENTASI AREMA FC
Pemain Arema FC, M Rafli ,mencoba melewati dua pemain PSM Makassar pada pertandingan pekan ke-22 BRI Liga 1 di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Sabtu (4/2/2023).
JAKARTA, KOMPAS - Arema FC masih dirundung awan hitam. Tren kekalahan mereka berlanjut, meskipun sudah mendapat kepastian berkandang di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta. Skuad "Singo Edan" dikalahkan oleh PSM Makassar dengan skor tipis 0-1 pada pekan ke-22 BRI Liga 1 Indonesia, Sabtu (4/2/2023). Hasil laga tersebut membuat Arema FC semakin tenggelam, yaitu ke peringkat 10 klasemen sementara.
Bermain di tengah cuaca mendung, tempo permainan kedua tim berlangsung lambat sejak menit awal. Rumput stadion PTIK yang tidak rata membuat pemain kesulitan menerapkan permainan operan pendek dari kaki ke kaki. Kedua tim lantas memainkan bola-bola panjang yang tidak efektif.
"Pertandingan yang sulit buat kami. Kami tidak bisa dapat hasil maksimal. Imbang saja tidak bisa. Kami harus akui dalam masalah hasil. Tiga poin harus kami ikhlaskan untuk PSM," kata Pelatih Arema FC Javier Roca usai pertandingan.
Peluang pertama diciptakan oleh Arema FC pada menit ke-15 melalui skema tendangan bebas M Rafli yang menciptakan kemelut di depan gawang. Bek PSM, Yuran Fernandes, menyapu bola menjauhkan gawang "Juku Eja" dari ancaman.
Pada menit ke-25, Arema FC kembali mengancam. Kali ini, lewat akselerasi M Rafli yang berhasil melewati bek PSM di sisi kanan lalu melepaskan umpan ke tengah. Namun, Ilham Udin Armaiyn terlambat menyambut dan hanya menghasilkan lemparan ke dalam untuk PSM.
DOKUMENTASI AREMA FC
Pemain Arema FC dan PSM Makassar berdiri melingkar sebelum bertanding pada pekan ke-22 BRI Liga 1 di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Sabtu (4/2/2023). Mereka mengheningkan cipta kepada mantan pelatih Timnas Indonesia Benny Dollo yang meninggal dunia pada Rabu (1/2/2023).
PSM berbalik menyerang. Umpan daerah Yakob Sayuri dari kiri ke arah tengah kotak penalti yang menuju Wiljan Pluim berhasil dipotong oleh kiper Arema FC, Adilson Maringa. Pluim pun terjatuh, namun wasit menilai Adilson lebih dulu memotong bola daripada Pluim.
Memasuki menit ke-30, permainan mulai memanas. Gelandang Arema FC, Jayus Hariono, diusir wasit. Upayanya menghalau pemain PSM terlambat, sehingga tekelnya justru mengenai kaki dan berujung kartu kuning kedua.
Unggul jumlah pemain, PSM Makassar berbalik mendominasi. Namun, skuad asuhan pelatih Bernando Tavares tersebut tidak bisa memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Maka, di babak pertama, skor tetap berakhir kacamata.
Babak kedua baru berjalan tiga menit, giliran bek PSM, Safrudin Tahar, diganjar kartu merah. Pemain berusia 29 tahun itu tersulut emosi saat kehilangan bola lalu melancarkan tekel terlalu tinggi ke arah pemain Arema. Tanpa ragu, wasit pun lansung mengusirnya.
Bermain sama dengan 10 pemain, PSM tetap menggeber demi menjaga asa di puncak klasemen. Upaya mereka baru membuahkan hasil pada menit ke-65.
DOKUMENTASI AREMA FC
Pemain Arema FC, Evan Dimas Darmono mencoba melewati pemain PSM Makassar pada pertandingan pekan ke-22 BRI Liga 1 di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Sabtu (4/2/2023).
Kerja sama satu dua apik antara Pluim dan Yakob sukses mengelabuhi bek lawan. Yakob kemudian melepaskan umpan datar ke tengah dan berhasil diselesaikan dengan sontekan Kenzo Nambu yang mengoyak jala kanan gawang Arema FC.
Arema seakan kehabisan bensin. Sejumlah pemain mengalami keram. M Rafli sampai tak kuat melanjutkan permainan dan harus ditandu keluar lapangan. Arema larut dalam dominasi PSM. Tambahan waktu empat menit pun tak mampu dimanfaatkan Achmad Alfarizi dan kawan-kawan untuk menyamakan kedudukan.
Arema FC berkelana mencari stadion, namun selalu ditolak oleh pecinta sepak bola setempat. Penolakan itu terjadi mulai dari Boyolali, Magelang, Bantul, hingga Semarang.
Pada menit akhir, Arema sempat mendapatkan peluang, namun tendangan kerasnya masih bisa ditepis oleh kiper PSM, Reza Arya Pratama. "Kalau bola tidak masuk ke gawang mungkin karena banyak faktor. Tetapi, secara peluang, kami tetap unggul. Mungkin kurang tenang saja. Kami harus berusaha ekstra keras lagi. Ambil kepercayaan diri lagi ke depan," lanjut Javier.
Kekalahan beruntun
Hasil minor ini meneruskan tren buruk Arema FC menjadi lima kekalahan beruntun dan tidak berhasil mencetak gol satu pun. Seusai Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 jiwa, kondisi mental "Singo Edan" lesu.
DOKUMENTASI AREMA FC
Pemain Arema FC, Rizky Dwi Febriantom mencoba melewati pemain PSM Makassar pada pertandingan pekan ke-22 BRI Liga 1 di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Sabtu (4/2/2023).
Sebelum pindah ke Jakarta, Arema FC kesulitan mencari kandang setelah dijatuhi sanksi larangan bermain dalam radius 250 kilometer dari Malang oleh Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai imbas Tragedi Kanjuruhan. Mereka berkelana mencari stadion, namun selalu ditolak oleh pecinta sepak bola setempat.
Penolakan itu terjadi mulai dari Boyolali, Magelang, Bantul, hingga Semarang. Dampaknya, dua pertandingan kandang Arema melawan Borneo FC dan Bali United harus ditunda.
Sementara Pelatih PSM Bernando Tavares masih tidak terima dengan kepemimpinan wasit asal DKI Jakarta, Cahya Sugandi, di laga itu. Menurutnya, Cahya terlalu cepat mengeluarkan kartu tanpa peringatan terlebih dahulu pada setiap pelanggaran. Total ada sembilan kartu kuning dan dua kartu merah yang dikeluarkan Cahya dalam pertandingan ini.
"Saya tahu wasit yang memimpin ini dari Liga 2. Saya respek Liga 2 dan beberapa pemain dari Liga 2. Tetapi, wasit seperti mengacaukan pertandingan. Saya coba memahami keputusannya, kartu merah diberikan ke kami. Anda bisa lihat pelanggaran lain lebih parah tidak dikartu," kata pelatih asal Portugal itu.
Bernando enggan marah dengan wasit terlalu lama. Mereka akan segera menatap pertandingan selanjutnya melawan Barito Putera pada 9 Februari 2023 di Makassar. Kemenangan ini membuat PSM Makassar naik ke posisi kedua dengan 44 poin, sama dengan poin Persija Jakarta di posisi puncak.