Pertandingan Sengit, Olimpian Austria Raih Medali Ketiga
Olimpian Austria, Sylvia Steiner, merebut medali emas nomor pistol 25 meter putri Piala Dunia Menembak Senapan dan Pistol ISSF 2023. Pertandingan berjalan alot saat beradu dengan petembak Singapura, Teh Xiu Hong.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·4 menit baca
ARSIP PERBAKIN
Atlet menembak Austria, Sylvia Steiner berhasil meraih medali emas dalam nomor tunggal putri pistol 25 meter Piala Dunia Menembak Senapan dan Pistol ISSF 2023 di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Jumat (3/2/2023). Pertandingan berjalan alot karena ia berkejaran skor dengan petembak Singapura, Teh Xiu Hong yang akhirnya harus puas dengan medali perak.
JAKARTA, KOMPAS – Petembak Austria, Sylvia Steiner, berhasil merebut medali emas pada nomor pistol 25 meter putri Piala Dunia Menembak Senapan dan Pistol ISSF 2023. Adapun langkah petembak Indonesia, Talitha Judith Almira terhenti pada peringkat ke-10 dalam babak kualifikasi.
Setelah memuncaki peringkat babak pra-kualifikasi pada Kamis (2/2/2023), Talitha harus puas dengan skor akhir 575-19x dalam kualifikasi nomor pistol 25 meter putri. Posisinya tepat di bawah Teh Xiu Yi dari Singapura dengan 576-15x pada urutan kesembilan. Talitha ada di atas Hwang Seong-eun dari Korea Selatan yang mengumpulkan skor 575-17x.
Babak final perebutan medali berjalan sengit, lantaran Steiner terus berkejaran skor dengan petembak Singapura, Teh Xiu Hong. Pada seri keempat dan kelima, tembakan Steiner bahkan tak ada yang tepat sasaran. Beruntung, atlet yang mewakili pada Olimpiade Tokyo 2020 itu dapat mengejar ketertinggalan pada seri keenam dengan empat dari lima tembakan yang tepat sasaran.
“Setelah 2-5 tembakan, aku mencoba untuk melanjutkannya. Namun, sayangnya, aku hanya memiliki satu tembakan tersisa setelah seri keempat. Jadi aku mencoba untuk fokus, agar tak tertinggal lagi,” ujar Steiner di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Skor akhir Steiner menunjukkan 23, sedangkan Teh Xiu Hong memetik 22 poin . Petembak Korea Selatan, Kwak Jung-hye meraih medali perunggu dengan total skor 16.
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
Petembak Austria, Sylvia Steiner meraih medali emas dalam nomor tunggal putri pistol 25 meter Piala Dunia Menembak Senapan dan Pistol ISSF 2023 di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Jumat (3/2/2023). Ia mampu mengumpulkan skor akhir 23, selisih satu dari petembak Singapura, Teh Xiu Hong dengan skor 22. Posisi ketiga diraih atlet Korea Selatan, Kwak Jung-hye yang mencetak skor 16.
Permainan apik Steiner ditopang dengan postur tubuh yang tegap sejak persiapan hingga akhir pertandingan. Peraih medali emas Kejuaraan Dunia Menembak 2022 di nomor pistol angin 10 meter campuran ini juga selalu mengangkat senjatanya untuk memastikan jarak target sebelum pertandingan seri dimulai. Namun, ia tak dapat menutupi rasa gugupnya ketika beberapa kali menghela napas panjang.
Meski kaya akan pengalaman, Steiner mengakui bahwa lawan-lawannya adalah pesaing yang tangguh dengan tujuan yang sama untuk meraih medali. “Hari ini aku yang beruntung, tetapi bisa jadi yang lain (beruntung) pada kesempatan selanjutnya. Jadi hasil akhir akan selalu berbeda,” tambahnya.
Emas jadi medali ketiga Steiner dalam Piala Dunia ini. Sebelumnya, ia meraup perak dalam nomor pistol angin 25 meter putri serta perunggu pada nomor pistol angin 10 meter campuran.
Setelah ini, perempuan yang bertengger di peringkat kedua ISSF nomor pistol angin 10 meter putri ini akan menghadapi sejumlah turnamen besar lainnya. Beberapa di antaranya adalah Kejuaraan Eropa pada awal Maret serta beberapa kejuaraan internasional lainnya.
Sylvia berbekal banyak pengalaman untuk beradu dengan petembak dunia lainnya. Petembak berusia 40 tahun itu telah mengikuti berbagai kejuaraan internasinal dan menempati posisi ke-15 pada Olimpiade Tokyo 2020 pada nomor pistol angin 10 meter putri, serta peringkat ke-29 pistol 25 meter putri.
ARSIP PERBAKIN
Salah satu peserta sedang berlaga pada nomor senapan angin 50 meter putri tiga posisi (berlutut, tiarap, dan berdiri) Piala Dunia Menembak Senapan dan Pistol ISSF 2023 di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Terbebani ekspektasi
Pada saat bersamaan, lima petembak putri Indonesia berlaga dalam nomor senapan angin 50 meter tiga posisi (berlutut, tiarap, dan berdiri). Namun, tak satu pun dari mereka yang melaju ke babak final.
Atlet Audrey Zahra Dhiyaanisa jadi petembak Tanah Air dengan skor tertinggi di antara empat rekannya. Ia mengumpulkan total 580-16x yang terdiri atas berlutut (192), tiarap (195), serta berdiri (193) untuk berada pada urutan ke-12 dari 32 peserta.
Petembak berusia 18 tahun itu berhasil meningkatkan skornya dari kejuaraan sebelumnya. Pertama, saat berlaga di Kejuaraan Dunia Changwon, Korea Selatan (2022) dengan skor 563, serta ISSF Grand Prix di Jakarta, Indonesia (2022), yakni 577.
Posisi Audrey kemudian disusul Vidya Rafika Rahmatan dengan total skor 576-19x yang bersandar pada peringkat ke-21. Setelahnya, ada Monica Daryanti (572-10x RPO, peringkat 28), Diaz Kusumawardani (567-15x, peringkat 31), serta Dewi Laila Mubarokah (561-16x RPO, peringkat 32).
“Dari posisi pertama, kneeling, aku kira sudah menampilkan yang terbaik. Tetapi ternyata hal itu enggak ‘keluar’ di pertandingan, jadi merasa sedikit sedih sebenarnya. Aku harus latihan lebih baik lagi,” kata Rafika, salah satu petembak andalan senapan andalan.
ARSIP PERBAKIN
Petembak Indonesia, Diaz Kusumawardani dalam nomor tunggal putri senapan angin 50 meter tiga posisi Piala Dunia Menembak Senapan dan Pistol ISSF 2023 di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Jumat (3/2/2023). Ia bertengger pada posisi 31 dengan total skor 567-15x.
Ia menambahkan, ekspektasi pribadi memberi tekanan lebih untuk pencapaian diri sendiri. Selama latihan, Fika tak pernah mencapai skor serendah ini. Padahal sejak persiapan hingga pertandingan, ia berekspektasi melangkah ke babak final.
Kepala Pelatih Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin) Glenn Clipton Apfel mengatakan, target tak melulu soal raihan medali. Namun, ketika para atlet dapat memecah rekor pribadinya, itu juga merupakan prestasi tersendiri.
“Kita ada improvement, tetapi ketika diulang berikutnya, hati-hati berat (upayanya),” ujar Glenn.
Glenn mengakui bahwa petembak-petembak Indonesia memegang beban di pundak mereka. Namun, ia berharap agar mereka dapat mengesampingkan hal itu, apalagi persiapan akhir, terutama tim senapan telah berjalan baik. Selain itu, disiplin pribadi penting sifatnya sebab ketika bermain di garis tembak, hanya diri sendiri yang dapat diandalkan.