Petembak Indonesia, Talitha Judith Almira, di Puncak Pra-Kualifikasi
Petembak asal Bali, Talitha Judith Almira, menduduki peringkat pertama fase prakualifikasi pistol putri 25 meter dalam Piala Dunia Menembak Senapan dan Pistol ISSF 2023. Ia diandalkan untuk bisa lolos ke final.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·4 menit baca
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
Atlet pistol Indonesia, Talitha Judith Almira, tengah menembak papan target dalam prakualifikasi nomor tunggal putri pistol 25 meter Piala Dunia Menembak Senapan dan Pistol ISSF 2023 di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023). Ia berada di urutan teratas dengan total skor 292-10x.
JAKARTA, KOMPAS – Atlet tembak Indonesia, Talitha Judith Almira, menduduki peringkat pertama babak pra-kualifikasi (qualification-precision) pistol putri 25 meter dalam Piala Dunia Menembak Senapan dan Pistol ISSF 2023 di Jakarta. Pencapaian tersebut mengejutkan. Ia pun digadang-gadang bisa lolos ke babak final pada Jumat (3/2/2023).
Talitha mampu mengumpulkan total skor 292-10x dalam tiga seri. Pada seri pertama dan kedua, ia mencetak skor masing-masing 96. Pada seri terakhir, Talitha bahkan mampu menembak hingga skor 100 yang diikuti tepuk tangan para pendukungnya.
Posisi Talitha naik-turun sepanjang seri pertama. Ia sempat masuk lima besar, kemudian melorot ke peringkat ke-12. Pada seri kedua, ia mulai merangkak naik hingga duduk di posisi keenam. Lalu, pada seri selanjutnya, ia sempat berada di peringkat kedua. Dalam tembakan-tembakan terakhir, Talitha mampu mencetak skor 100 sekaligus yang tertinggi dibanding pesaing-pesaingnya.
Ia pun melesat ke peringkat pertama. “Aku juga enggak tahu,” celetuk Talitha saat ditanya rekannya terkait rahasia di balik performa permainannya hingga bertengger pada peringkat pertama di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Petembak asal Bali itu tampil tenang dan tak terburu-buru. Tangan kanannya memegang pistol, sementara tangan kirinya masuk dalam saku celana. Berbeda dengan rekannya, Eva Yulianti Pratiwi, yang memilih duduk setelah menyelesaikan seri kedua, Talitha tetap berdiri hingga permainan berakhir.
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
Petembak Indonesia, Dwi Yulia Purnamawati, tampil dalam prakualifikasi nomor tunggal putri pistol 25 meter Piala Dunia Menembak Senapan dan Pistol ISSF 2023 di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023). Dwi berada pada urutan ke-26 dengan skor akhir 278-5x.
Menurut Kepala Pelatih Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Menembak Glenn Clifton Apfel, hasil akhir Talitha kali ini cukup mengejutkannya. Alhasil, petembak perempuan itu digadang-gadang melaju ke babak final. Glenn mengakui bahwa tak banyak peluang yang tersisa bagi para petembak perempuan Indonesia lainnya untuk mengejar ketertinggalan dalam babak kualifikasi selanjutnya. Ia memperhitungkan skor akhir yang terpaut jauh antara Talitha dengan rekan-rekannya yang lain.
Petembak Indonesia lain, Eva Yulianti Pratiwi, berada tepat di bawah Talitha dengan total skor 282-4x. Selisih skor dengan Talitha mencapai 10 poin yang menempatkannya di urutan ke-22. Alhasil, harapan terbesar untuk melaju ke babak final ada di pundak Talitha.
Selain Eva, ada pula para petembak Indonesia lain yang tampil, yaitu Karva Aisyah Febina yang berada di urutan ke-25 (279,7x), Dwi Yulia Purnamawati di peringkat ke-26 (278-5x), dan Carlelis Manusama di posisi ke-28 (256-4x).
“(Peluang) enggak banyak. Kita tinggal berharap pada Talitha. Talitha dueling-nya bagus, tidak kami khawatirkan (dengan) bertahan di lapangan besar,” ujar Glenn kemudian.
Adapun final pistol putri 25 meter akan berlanjut Jumat (3/2/2023). Babak terakhir dijadwalkan mulai pada 13.00.
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
Para petembak tampil dalam nomor putra senapan tiga posisi 50 meter Piala Dunia Menembak Senapan dan Pistol ISSF 2023 di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023). Posisi pertama dan kedua ditempati pemain Hongaria, yakni Istvan Peni (588-26x) serta Zalan Pekler (586-30x).
Tak lolos kualifikasi
Dalam waktu bersamaan, para petembak senapan terbaik Indonesia turun pada nomor putra senapan 50 meter tiga posisi (berlutut, tiarap, dan berdiri). Meski demikian, tak satu pun dari mereka yang berhasil melewati babak kualifikasi. Dari 36 peserta, urutan tertinggi petembak Indonesia ada di posisi ke-20 yang ditorehkan Mohammad Hasan Busri. Pemain senior itu mengumpulkan skor akhir 574-24x.
Pada peringkat 22 ada Fathur Gustafian yang berakhir dengan 572-23x. Trisnarmanto mengikuti dengan 567-16x yang bertengger pada urutan ke-28. Adapun Farid Prayudha dan Davin Rosyid Wibowo harus puas dengan skor 566-13x (peringkat 30) serta 564-12x (peringkat 32). “Kendala hari ini angin susah diprediksi, sehingga membutuhkan kesabaran ekstra untuk menunggu momentum yang pas saat menembak,” kata Davin.
Ia menambahkan, Kejuaraan Dunia Menembak sebagai salah satu perhelatan besar memang dibutuhkan jam terbang yang tinggi dan penuh pengalaman. Davin berupaya untuk meminimalisasi kesalahan demi mendapatkan hasil yang maksimal.
Memasuki hari keempat, Indonesia berada di posisi delapan dari 15 negara yang bertanding. Para atlet Indonesia telah mempersembahkan satu medali emas dan tiga medali perunggu.
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
Petembak asal Estonia, Meelis Kisk, tampil nomor putra senapan tiga posisi 50 meter Piala Dunia Menembak Senapan dan Pistol ISSF 2023 di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023). Ia akan melangkah ke babak final lantaran berhasil duduk di peringkat empat dengan total skor 584-26x.
Menurut Glenn, belum maksimalnya penampilan tim senapan putra Indonesia ditengarai sejumlah faktor. Pertama, adanya ekspektasi sejumlah pihak yang dinilai membebani para pemain. Mereka jadi tampil tak “selepas” atlet pistol. Peran Indonesia sebagai tuan rumah tampaknya turut menambah ekspektasi atlet.
Selain itu, para pesaing senapan memiliki jam terbang yang tinggi. Sebagian dari mereka ada yang pernah beradu dalam Kejuaraan Dunia, Kejuaraan Eropa, bahkan Olimpiade. Salah satunya adalah petembak Hongaria, Istvan Peni, yang memimpin kualifikasi nomor putra senapan 50 meter tiga posisi. Ia mampu meraih total skor 588-26x.
Istvan adalah petembak 25 tahun yang telah meraih belasan medali sepanjang kariernya. Dalam Olimpiade Tokyo 2020, ia menempati peringkat kelima pada nomor tunggal putra senapan angin 10 meter. Sebelumnya, Istvan bertengger pada posisi ke-13 dalam Olimpiade Rio de Janeiro 2016).