Tim Pistol Beregu Putri Tambah Perunggu untuk Indonesia
Tim pistol angin beregu putri Indonesia meraih medali perunggu pada nomor 10 meter, usai mengalahkan tim Kazakhstan, 16-2.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Para petembak Indonesia meraih medali perunggu pada nomor 10 meter pistol angin beregu putri di Piala Dunia Menembak Senapan dan Pistol ISSF 2023 di Jakarta, Rabu (1/2/2023). Dalam perebutan peringkat ketiga tersebut, tiga srikandi Indonesia berhasil menaklukkan tim beregu Kazakhstan 16-2. Raihan ini menambah perolehan medali Indonesia hingga hari kelima, menjadi 1 emas dan 3 perunggu.
Tim Indonesia yang beranggotakan para srikandi muda, Lily Sulistyadewi Tirtjajaya (21), Arista Perdana Putri Darmoyo (17), dan Rihadatul Asyifa (13), tampil dominan dengan terlebih dahulu mencapai poin 16 dengan memenangkan delapan dari sembilan kali kesempatan menembak pada babak final. Adapun tim Kazakhstan terdiri dari Olga Axenova (24), Irina Yunusmetova (21), dan Saule Alimbek (17) hanya mampu memenangkan satu kesempatan menembak.
“Medali yang pantas bagi tim Indonesia. Apalagi bagi Rihadatul, ini menjadi turnamen internasional resmi pertama bagi dia. Saya pikir, mereka perlu lebih sering lagi tampil pada ajang seperti ini, agar fokus dan mental mereka semakin meningkat,” kata pelatih pistol Indonesia, Abdul Qayyum Mohammed Omar Shah.
Sebelum tampil pada perebutan medali perunggu, srikandi Indonesia ini menempati peringkat ketiga pada babak kualifikasi. Tim Indonesia mengumpulkan total poin 840-16x, mereka terpaut tiga poin dari peringkat kedua kualifikasi, Uzbekistan dengan total poin 843-16x. Kazakhstan yang berada di posisi keempat dengan total poin 826-9x, akhirnya menjadi pasangan duel Indonesia di final medali perunggu.
“Ini adalah olahraga yang memerlukan konsentrasi sepanjang laga, jika atlet lengah sedikit saja, maka tim lain akan mendahului,” ujar Qayyum.
Adapun saat berduel berebut medali, Indonesia menunjukkan dominasinya atas tim beregu Kazakhstan. Dalam misi mengejar poin 16 ini, tim beregu Indonesia langsung mengamankan keunggulan pada dua tembakan awal untuk memimpin 4-0. Kazakhstan sempat memperkecil ketertinggalan 2-4, saat memenangkan tembakan ketiga.
Tim Indonesia kembali memperlebar jarak setelah memenangkan tembakan keempat, 6-2. Setelah itu, tim Indonesia kian tidak terbendung. Mereka memenangkan semua tembakan hingga mencapai poin ke-16, sekaligus memastikan medali perunggu ketiga bagi kontingen Indonesia hingga hari kelima Piala Dunia Menembak 2023.
“Hasil yang memuaskan, apalagi sebenarnya saya sempat merasa kurang percaya diri pada awal babak kualifikasi. Berkat arahan pelatih untuk bermain lebih fokus, hal tersebut bisa terus terjaga hingga bermain di final (perebutan medali perunggu),” ujar Arista.
Sementara itu, medali emas berhasil diraih tim beregu Korea Selatan setelah unggul cukup meyakinkan atas Uzbekistan, 17-9. Tambahan emas sekaligus membuat tim "Negeri Ginseng" tersebut berada di posisi pertama klasemen sementara porelahan medali, dengan 2 emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Adapun Tim Indonesia berada di posisi ketujuh, dengan 1 emas dan 3 perunggu.
Nasib kurang baik harus dialami oleh tim senapan angin beregu putra yang juga turun pada nomor 10 meter. Raut wajah kecewa terlihat dari tiga petembak Indonesia setelah menyelesaikan masing-masing 20 peluru dalam 20 menit kesempatan menembak di babak kualifikasi kedua. Tim yang beranggotakan Muhammad Iqbal Raia Prabowo (17), Deny Pratama (27), dan Sukmana Wira (28) mengumpulkan total poin 564-10x.
Hasil tersebut hanya menempatkan tim Indonesia pada posisi kelima, terpaut dua poin dari peringkat empat, tim Uzbekistan, 566-10x. Mereka pun gagal melaju ke babak final perebutan medali perunggu. “Mereka sudah melakukan yang terbaik. Rasa kecewa pasti ada, apalagi perbedaan poin yang sangat tipis. Meraka harus kembali semangat untuk kejuaraan-kejuaraan berikutnya,” kata Abdul Qayyum.
Adapun tim yang masuk ke babak final berturut-turut, Turki (emas), Kazakhstan (perak), Korea Selatan (perunggu). Turki berhasil menaklukkan Kazakhstan, 16-2. Adapun Korea Selatan menghentikan perlawanan Uzbekistan, 16-12.