Yeremia Rambitan harus kembali menepi beberapa hari. Ambisinya untuk bangkit di depan publik Istora Senayan kandas saat cederanya muncul kembali.
Oleh
Stephanus Aranditio
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan belum bisa mencapai kembali puncak performa mereka saat bermain pada Daihatsu Indonesia Masters 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2023). Trauma cedera lutut membuat Yeremia bermain tidak maksimal. Terlebih mereka melawan ganda putra nomor satu dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Pada babak pertama, Pramudya/Yeremia awalnya tampil percaya diri sejak awal, sepanjang gim pertama mereka mendominasi pertandingan dengan smes keras bahkan sempat unggul 11-6 pada jeda pertama. Fajar/Rian pun mencoba menyusul, tetapi gim pertama berakhir dengan kemenangan 21-18 untuk Pramudya/Yere.
Saat jeda sebelum gim kedua, Yeremia mulai terlihat melakukan perenggangan otot kakinya di pinggir lapangan. Saat gim dimulai, Yeremia merasakan sakit pada bagian paha kanan. Pemain berusia 23 tahun itu lalu meminta perawatan medis kepada wasit, tim medis pun menyemprotkan cairan dingin ke paha kanan Yeremia untuk meredakan sakit.
Yeremia pun melanjutkan pertandingan, tetapi dia beberapa kali terlihat ragu untuk menjatuhkan badan untuk menjangkau kok. Pramudya tampak membantu dengan menutup area permainan Yeremia yang terus-menerus dimanfaatkan oleh Fajar/Rian.
Situasi kemudian berbalik, Fajar/Rian yang mengetahui kondisi Yeremia sedang tidak fit langsung mendominasi pertandingan. Gim kedua pun berakhir dengan 14-21 untuk fajar/Rian. Yeremia yang terus berupaya berdiri tetap melanjutkan pertandingan hingga gim ketiga berakhir dengan 21-10 sekaligus menutup pertandingan untuk kemenangan Fajar/Rian.
"Tadi pada akhir set pertama, paha terasa tertarik. Lalu, gim kedua saya ada gerakan salah, jadi tambah sakit. Kalau kaki kiri sih aman, cuma paha kanan ini saja yang terrasa," kata Yeremia, usai pertandingan, di Istora Senayan, Jakarta.
Trauma ini sempat ditakutkan oleh Yeremia jelang turnamen. Sehari sebelum pertandingan ketika menjajal lapangan Istora, dia mengaku trauma melihat lapangan yang membuatnya cedera saat Indonesia Terbuka 2022 tujuh bulan lalu.
Setelah berkonsultasi dengan tim dokter, lanjut Yeremia, dia membutuhkan waktu istirahat sekitar tiga hari sebelum kembali lagi ke lapangan untuk berlatih. Meski begitu, Pramudya tetap optimistis mereka bisa mencapai puncak performa lagi di tahun ini. Pramudya/Yeremia kini berada di ranking 20 dunia.
"Mungkin saat ini sulit buat kami bisa ikut (Olimpiade Paris 2024), tetapi saya rasa tidak ada yang mustahil. Tidak ada yang tahu ke depannya. Tujuan kami sekarang tetap Olimpiade," ucapnya.
Kalau saya pribadi tidak ada masalah, unggulan cuma status doang. Tidak ada target khusus, yang penting kami ingin bermain sebaik mungkin pada setiap pertandingan.
Fajar mengaku tidak tega mengalahkan Pramudya/Yeremia dengan kondisi tidak prima. Namun mereka terus menyerang ke arah Yeremia agar terus meraih poin maksimal di setiap turnamen demi mempertahankan ranking satu dunia.
"Jujur kami tidak tega. Bukan memanfaatkan. Semua lawan, tidak hanya Yere, kalau begitu pasti kami maksimalkan. Kan, kalau di lapangan itu musuh," kata Fajar.
Di sisi lain, Fajar/Rian juga harus menjaga kondisi fisik karena turnamen ini adalah turnamen ketiga yang mereka ikuti secara beruntun sejak awal Januari. Mereka meraih juara di Malaysia Terbuka dan semifinalis India Terbuka.
Mereka mengaku tidak mengalami kendala fisik sejak tiga turnamen beruntun. Persiapan fisik sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari sebelum berangkat ke Malaysia hingga kini kembali ke Istora.
"Untuk turun di tiga turnamen ini kami sudah mempersiapkan diri lebih baik dan lebih siap lagi karena menjaga stamina dan fokus itu butuh latihan ekstra," ucapnya.
Selain Fajar/Rian, tiga ganda campuran Indonesia lainnya juga lolos ke babak kedua Indonesia Masters 2023. Mereka adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.
Marcus/Kevin menang meyakinkan dua set langsung atas lawannya dari Korea Selatan, Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae. Ganda putra berjulukan "Minions" itu menang 21-17, 21-12 dengan waktu 30 menit. Meski bukan berstatus unggulan pada Indonesia Masters, semangat pasangan yang sempat menjadi nomor satu dunia ini tidak kendur.
"Kalau saya pribadi tidak ada masalah, unggulan cuma status doang. Tidak ada target khusus, yang penting kami ingin bermain sebaik mungkin pada setiap pertandingan," kata Kevin.
Kemudian, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga berhasil menang atas lawannya Akira Koga/Taichi Saito (Jepang). The Daddies berhasil bangkit pada gim kedua dan ketiga sehingga lolos ke babak kedua dengan skor 17-21, 21-19, 21-10. Ganda putra lainnya, Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani juga menang atas ganda putra Belanda, Ruben Jille/Ties Van Der Lecq dengan 21-18, 19-21, 21-19.