Gol Bersejarah Harry Kane Bawa Tottenham Tenggelamkan Fulham
Harry Kane bersanding dengan Jimmy Greaves sebagai pencetak gol terbanyak Tottenham setelah membobol gawang Fulham di Liga Inggris. Hanya menunggu waktu untuk Kane menjadi "top scorer" sepanjang masa "Si Lili Putih".
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
LONDON, SELASA – Penyerang Harry Kane menancapkan tonggak sejarah baru di Tottenham Hotspur. Gol tunggal Kane ke gawang Fulham bukan hanya mengantarkan Tottenham merebut tiga poin di Liga Inggris, melainkan pula menjadi gol ke-266 pemain berusia 29 tahun ini di semua kompetisi. Jumlah gol itu menyamai rekor penyerang legendaris ”Si Lili Putih”, Jimmy Greaves, yang bertahan sejak 1970.
”Sangat menyenangkan bisa mencetak gol dan menyamai rekor tersebut. Saya tidak memikirkan rekor, tetapi setiap kali melewatkan kesempatan mencetak gol, saya kecewa,” ujar Kane yang bermain dalam kondisi demam saat Tottenham menang 1-0 atas tuan rumah Fulham pada pekan ke-21 Liga Inggris di Stadion Craven Cottage, London, Selasa (24/1/2023) tersebut.
Gol itu membawa Kane menyamai rekor gol Greaves untuk Tottenham yang bertahan lebih dari setengah abad. Sejak memulai karir profesional bersama Spurs pada musim 2010-11, Kane telah mengemas 266 gol dari 415 laga di semua kompetisi. Sebaliknya, selama membela Tottenham medio 1961-1970, Greaves mencatat 266 gol dari 379 laga di semua kompetisi.
Pencapaian itu dianggap luar biasa untuk Kane yang menjalani awal karir yang sulit bersama Tottenham. Apalagi, Greaves yang meninggal dalam usia 81 tahun pada 2021, adalah salah satu pencetak gol terbanyak dalam sejarah Inggris. Dia adalah anggota timnas ”Tiga Singa” yang meraih juara Piala Dunia Inggris 1966, mengoleksi 44 gol untuk timnas, dan membukukan 357 gol untuk sejumlah klub di kasta tertinggi Liga Inggris.
Bahkan, Kane bisa melewati rekor Greaves ketika Tottenham meladeni tuan rumah Preston dalam putaran keempat Piala FA, Minggu (29/1/2023). Hanya masalah waktu sebelum Kane mengudeta rekor suci Greaves yang dikuasi selama 53 tahun tersebut.
”Pencapaian yang luar biasa bagi Harry Kane untuk menyamai Jimmy Greaves yang hebat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk Spurs. Saya tahu Kane belum memenangkan (trofi) apa pun. Tetapi, itu tidak mengurangi kualitasnya sebagai pesepak bola,” tutur mantan penyerang Tottenham dan timnas Inggris, Gary Lineker.
Prestasi individu Kane bersama Tottenham dan timnas Inggris tidak terbantahkan. Selain rekor gol itu, Kane menyabet banyak penghargaan invidu seperti Pemain Muda Terbaik Inggris 2014-15; Pemain Terbaik Inggris 2017 dan 2018; Pencetak Gol Tersubur Liga Inggris 2015-2016, 2016-2017, dan 2020-2021; serta pencetak gol terbanyak Piala Dunia Rusia 2018.
Ini tiga poin yang sangat penting bagi kami setelah dua hasil terakhir yang negatif. Sebab, kami ingin berada di zona Liga Champions. (Harry Kane)
Namun, secara tim, Kane belum pernah merasakan pengalaman mengangkat trofi juara bersama Tottenham maupun Inggris. Maka itu, Conte bersumpah untuk membantu sang kapten timnas Inggris tersebut memenangkan gelar tim perdananya di Tottenham. Target itu sekaligus untuk mengamankan Kane yang berniat hengkang ke klub lain yang punya prospek juara.
”Kane paham dia adalah titik acuan bagi kami. Yang pasti, saya ingin membantu dia untuk mencoba melakukan sesuatu yang penting, memenangkan sesuatu bersama tim yang dicintainya ini. Penting untuk memiliki rekor, tetapi saya pikir jauh lebih penting jika bisa memenangkan trofi,” ucap Conte.
Meskipun demikian, menang atas Fulham tidak mengubah posisi Tottenham di papan klasemen. Mereka tetap berada di urutan kelima dengan 36 poin dari 21 laga. Akan tetapi, mereka bisa memperkecil jarak dengan Manchester United di peringkat keempat dengan 39 poin dari 20 laga.
Secara keseluruhan, itu hasil yang positif untuk Tottenham pasca menelan kekalahan beruntun, yakni 2-4 dari tuan rumah Manchester City pada pekan ke-20, 20 Januari, dan 0-2 dari tim tamu Arsenal pada pekan ke-19, 15 Januari. ”Ini tiga poin yang sangat penting bagi kami setelah dua hasil terakhir yang negatif. Sebab, kami ingin berada di zona Liga Champions,” ungkap Kane kepada Sky Sports.
Sempat digempur
Pada laga itu, tuan rumah Fulham berani mengambil inisiatif untuk mengempur pertahanan Tottenham sejak awal. Pemain sayap kanan Fulham, Bobby Reid, membuka peluang emas pertama untuk timnya ketika tendangan kerasnya dari jarak sekitar 15 meter sebelum kotak penalti membuat kiper sekaligus kapten Tottenham, Hugo Lloris, harus berusaha keras menyelamatkan gawang pada menit ke-10.
Selang delapan menit kemudian, umpan silang gelandang serang Fulham, Andreas Pereira, dari sisi kanan disambut rekannya, gelandang Harrison Reed, yang melakukan sontekan di antara pengawalan tiga pemain Tottenham. Peluang itu pun membuat Lloris mesti terguling-guling untuk melindungi gawang.
Saat Fulham terus bermain agresif, Tottenham tetap tenang dan sabar mencari peluang. Akhirnya, pada menit ke-45+1, ”The Lilywhites” justru bisa mencuri gol melalui ujung tombak andalannya, Kane. Gol itu berawal dari umpan ke kotak penalti yang bisa disapu oleh pemain Fulham. Bola sapuan itu jatuh di kaki gelandang Tottenham, Pierre-Emile Hojbjerg. Ia lalu mencoba memainkan bola dengan rekannya, pemain sayap kanan Emerson Royal, di separuh lapangan.
Setelah bola dikembalikan kepadanya, Hojbjerg melepaskan umpan kepada penyerang Son Heung-min. Kemudian, pemain asal Korea Selatan itu melakukan akselerasi menuju kotak penalti sebelum memberikan umpan dekat kepada Kane di kotak penalti.
Bukannya terus masuk ke kotak penalti, Kane malah keluar dari area itu untuk mencari ruang tembak. Usai menemukan sedikit celah, dia melepaskan tendangan terukur dari jarak satu meter sebelum kotak penalti ke arah sudut kanan bawah gawang.
Ternyata, laju bola yang tidak seberapa kencang itu sulit terbaca sehingga kiper Fulham, Bernd Leno, mati langkah dan cuma bisa melihat bola masuk ke gawang. ”Hari ini, Kane luar biasa. Saya pikir dia mencetak gol yang fantastis. Untuk mengontrol bola, lalu menendangnya dengan cara itu, hanya striker kelas dunia yang bisa melakukannya,” kata Manajer Tottenham Hotspur Antonio Conte.
Kane nyaris menambah pundi-pundi golnya di babak kedua. Di menit ke-57, umpan silang gelandang serang Dejan Kulusevski dari jarak sekitar dua meter sebelum kotak penalti ke arah tiang jauh disambut sundulan bek Ben Davies. Akan tetapi, bola sundulan itu tidak mengarah ke gawang melainkan ke arah Kane yang sudah siap menyambar bola.
Sayangnya, tandukan keras Kane di muka gawang bisa dimentahkan Leno. Itu menjadi peluang terbaik yang lahir dalam laga tersebut hingga wasit meniupkan peluit panjang tanda laga berakhir. Totteham pun meraih tiga poin berkat gol tunggal Kane tersebut. (AP/AFP/REUTERS)