Juara dunia MotoGP 2022, Francesco Bagnaia, memilih menggunakan nomor 1 di sepeda motornya untuk musim 2023. Padahal, pada era MotoGP, belum ada pebalap yang mampu mempertahankan gelar juara dunia dengan nomor 1.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
DOKUMENTASI DUCATI CORSE
Juara dunia MotoGP 2022, Francesco Bagnaia (kiri), menggunakan nomor 1 menggantikan nomor 63, untuk balapan MotoGP 2023, seperti dalam foto bersama rekan setimnya Enea Bastianini dan General Manager Ducati Corse Luigi Dall'Igna dalam peluncuran tim, Senin (23/1/2023).
Pebalap juara dunia bertahan MotoGP, Francesco Bagnaia, akan tetap memakai nomor 1 dalam balapan musim baru 2023. Padahal, nomor itu sakral, sehingga banyak juara dunia memilih tetap menggunakan nomor pribadinya yang dipakai selama ini.
Selain itu, pada era MotoGP selama ini, belum ada pebalap yang bisa mempertahankan gelar juara dengan menggunakan nomor 1, termasuk Casey Stoner, Jorge Lorenzo, dan Nicky Hayden. Pebalap dengan nomor 1 yang terakhir kali bisa mempertahankan gelar juara dunia adalah Michael Doohan di era GP500 pada musim 1998.
Bagnaia memutuskan memakai nomor 1 sepekan lalu, menjelang sesi pemotretan dengan sepeda motor barunya, Ducati Desmosedici GP23. Tampilan motor juara itu diumumkan ke publik oleh tim pabrikan Ducati di kawasan resor ski Madonna di Campligio, Trentino, Italia, Senin (23/1/2023).
”Saya memutuskan memiliki nomor itu (1) di sana dan juga masih ada nomor 63 di helm. Sudah lama sekali kita (tidak) melihat nomor 1 di MotoGP. Padahal, itu sesuatu yang saya kagumi. Saya mengagumi orang-orang yang membalap dengan menggunakan nomor 1. Saya selalu menyukainya karena itu menghormati (status) juara dunia dan sesuatu yang benar,” ungkap Bagnaia.
Ia menambahkan, nomor 1 merepresentasikan status sebagai juara dunia bertahan. ”Jadi, ini sesuatu yang bagus bagi saya untuk bisa memberikan penghormatan kepada para juara dunia lainnya,” ungkap pebalap berjuluk ”Pecco” itu.
DOKUMENTASI DUCATI CORSE
Juara dunia MotoGP 2022, Francesco Bagnaia, menggunakan nomor 1 menggantikan nomor 63, untuk balapan MotoGP 2023. Tim Ducati Lenovo untuk MotoGP 2023 diluncurkan di kawasan resor ski Madonna di Campligio, Trentino, Italia, Senin (23/1/2023).
Di sisi lainnya, ia juga masih ingin mempertahankan nomor favoritnya yang selama ini dianggap memberikan keberuntungan. Nomor itu bisa diakomodir Pecco dengan sejumlah penyesuaian.
”Nomor 63 akan selalu menjadi nomor saya. Nomor itu selalu saya pakai saat balapan. Saya sangat berharap bisa menggunakan nomor itu di motor saya ke depan, bersama dengan nomor 1. Ukurannya (nomor 63) akan lebih kecil dari nomor 1, tetapi mengapa tidak?” tutur Pecco.
Di MotoGP, nomor 1 jarang digunakan oleh para pebalap pemegang gelar juara dunia. Para juara, seperti Valentino Rossi, Marc Marquez, Joan Mir, dan Fabio Quartararo, tetap menggunakan nomor pribadinya setelah meraih gelar juara.
Terakhir kali nomor 1 dipakai di MotoGP yaitu pada 2012 oleh Casey Stoner. Saat itu, ia berstatus juara dunia bersama Honda. Sebelumnya, nomor 1 dipakai oleh Jorge Lorenzo pada 2011, Stoner (2008), dan Nicky Hayden (2007). Para pebalap yang menggunakan livery nomor 1 itu tidak ada yang bisa mempertahankan gelar juara. Lorenzo, saat kembali menjadi juara dunia pada 2012 dan 2015, memilih menggunakan nomor pribadinya, 99.
Ini akan menjadi tahun yang lebih kompetitif. Sudah jelas akan ada sesuatu yang mudah dan lebih sulit untuk dihadapi, tetapi saya siap dengan apapun. (Enea Bastianini)
Terakhir kali pebalap yang menggunakan nomor 1 dan bisa mempertahankan gelar juara dunia adalah ”Mick” Doohan, yaitu pada 1998 di era GP500. Kelas 500cc ke atas adalah kelas tertinggi pada level balapan Grand Prix ketika itu.
AFP/JAVIER SORIANO
Pebalap tim Ducati, Francesco Bagnaia, merayakan keberhasilannya menjuarai Kejuaraan Dunia MotoGP 2022 pada seri Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Cheste, dekat Valencia, Spanyol, Minggu (6/11/2022).
Pecco memerlukan waktu lebih lama untuk memutuskan apakah akan tetap menggunakan nomor 63 atau nomor 1. Dia akhirnya memilih nomor 1 pada pekan lalu. Baginya, nomor yang terpasang di motornya itu adalah sebuah keindahan.
”Saya sempat tidak bisa memutuskan apakah akan terus menggunakan nomor 63 atau berganti ke nomor 1. Akhirnya, saya memutuskan memakai pilihan yang kedua (nomor 1). Melihat itu di motor sungguh indah. Sekarang target saya adalah melakukan apa pun untuk bisa mempertahankan itu (status nomor 1),” ungkap Pecco.
Diakuinya, ambisi mempertahankan gelar juara dunia tidak akan mudah. ”Karena saya memperkirakan persaingan akan lebih ketat dibandingkan tahun lalu. Banyak lawan siap bertarung meraih gelar juara. Meskipun demikian, saya mengetahui bahwa saya memiliki motor dan tim terbaik untuk meraih hasil yang tertinggi lagi pada 2023. Terima kasih sekali lagi untuk Ducati dan seluruh anggota tim. Saya siap untuk memulai kembali petualangan kita bersama,” ujar Pecco.
Lebih ketat
Persaingan gelar juara dunia MotoGP 2023 akan lebih ketat karena banyak pebalap muda yang kini sudah semakin matang, termasuk rekan setim Pecco, Enea Bastianini. Pebalap yang musim lalu membela Gresini Racing itu menunjukan kemampuannya untuk bersaing di papan atas dengan empat kali memenangi balapan. Ia lantas menempati peringkat ketiga di akhir kejuaraan dunia itu.
Bastianini termotivasi untuk memburu gelar juara dunia dengan dukungan penuh dari tim pabrikan Ducati. ”Mengenakan warna tim pabrikan merupakan sesuatu yang luar biasa. Sekarang tergantung pada saya untuk membuktikan bahwa saya layak mendapatkan kesempatan ini. Saya sangat bersemangat menghadapi musim baru. Untungnya, saya tidak perlu menunggu lama untuk memacu Desmosedici GP merah saya di trek,” ungkap Bastianini.
DOKUMENTASI DUCATI CORSE
Juara dunia MotoGP 2022, Francesco Bagnaia, menggunakan nomor 1 menggantikan nomor 63, dalam peluncuran tim pabrikan Ducati di kawasan resor ski Madonna di Campligio, Trentino, Italia, Senin (23/1/2023).
Ia pun akan berusaha tancap gas sejak awal. ”Dalam beberapa pekan lagi (10-12 Februari), kami akan berada di Sepang untuk tes pertama tahun ini. Itu akan menjadi momen krusial saya untuk mengenal personel tim dengan lebih baik dan mulai bekerja dengan motor baru,” ungkap pebalap berjuluk ”Bestia” itu.
Senada Pecco, Bestia menilai, musim 2023 akan menjadi tahun yang sengit. ”Ini akan menjadi tahun yang lebih kompetitif. Sudah jelas akan ada sesuatu yang mudah dan lebih sulit untuk dihadapi, tetapi saya siap dengan apa pun. Saya akan memberikan 100 persen seperti biasa,” tegas Bestia.
Balapan ”sprint”
Pebalap muda Italia itu menjadikan balapan sprint di setiap Sabtu, yang menjadikan total balapan MotoGP musim 2023 menjadi 42 race, sebagai suntikan motivasi. Dia berharap balapan sprint bisa menjadi ajang baginya mengasah kemampun dalam mengatur pace.
”Menurut saya, itu (balapan sprint) menjadi tambahan motivasi. Dengan total 42 balapan, itu akan menjadi kejuaraan yang sangat sulit. Oleh karena itu, perlu konsistensi yang sangat tinggi untuk tetap termotivasi di sepanjang musim nanti. Saya sangat bersemangat. Balapan sprint akan bagus untuk memperbaiki kemampuan saya,” ujar Bastianini.