Meski banyak petenis muda yang pernah mengalahkan mereka, Novak Djokovic dan Andy Murray memiliki teladan yang patut dicontoh. Semangat juang dan cinta untuk tenis membuat mereka bisa tampil dalam kondisi sakit dan lelah
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
AFP/ANTHONY WALLACE
Petenis Serbia'Novak Djokovic merayakan kemenangan atas petenis Bulgaria Grigor Dimitrov pada babak ketiga Australia Terbuka di Rod Laver Arena, Melbourne, Sabtu (21/1/2023). Djokovic menang dengan skor 7-6 (7), 6-3, 6-4.
MELBOURNE, SABTU - Dua petenis berusia 35 tahun, Novak Djokovic dan Andy Murray, memberi teladan pada semua petenis yang berusia lebih muda. Keduanya bermain dengan semangat juang begitu tinggi pada turnamen Grand Slam Australia Terbuka, mengatasi rasa sakit dan lelah.
Djokovic tiba di Melbourne Park tahun ini, setelah batal tampil pada Australia Terbuka 2022 karena dideportasi, dalam kondisi cedera hamstring kiri. Cedera itu dialami ketika tampil pada turnamen ATP 250 Adelaide, dua pekan sebelum Australia Terbuka.
Dia pun bermain dengan paha kiri dibebat tebal dan ketat sejak babak awal, termasuk saat melawan Grigor Dimitriv pada babak ketiga Australia Terbuka di Rod Laver Arena, Sabtu (21/1/2023). Djokovic menang dengan skor 7-6 (7), 6-3, 6-4 dalam pertandingan selama tiga jam tujuh menit.
Sejak memenangi babak pertama, Djokovic menjelaskan, cederanya cukup mengkhawatirkan. Dia menyamakan situasi saat ini seperti ketika tampil Australia Terbuka 2021. Dua tahun lalu, Djokovic bermain sambil menahan sakit karena robekan pada otot perut. Dia bisa bertahan hingga akhirnya juara.
AFP/MARTIN KEEP
Petenis Bulgaria Grigor Dimitrov mengembalikan bola ke petenis Serbia Novak Djokovic pada babak ketiga Australia Terbuka di Rod Laver Arena, Melbourne, Sabtu (21/1/2023). Djokovic menang dengan skor 7-6 (7), 6-3, 6-4.
“Saya berharap bisa merasa lebih baik. Namun, apa yang terjadi, itulah yang harus saya hadapi. Saya berusaha menghadapinya hari per hari, tidak usah berpikir terlalu jauh ke depan,” katanya.
Untuk menahan rasa sakit dan memperlambat bertambah parahnya cedera, yang bisa dilakukan Djokovic adalah meminum obat penahan sakit dan antiradang. Saat berhadapan dengan Dimitrov, yang pernah dijuluki “Baby Federer” tetapi prestasinya tak pernah melebihi semifinal Grand Slam, Djokovic berkali-kali menyeringai dan berteriak menahan sakit. Itu terutama terjadi saat kakinya berada pada posisi menyilang atau ketika diregangkan dengan tumpuan pada kaki kiri.
Mantan petenis nomor satu dunia itu masih bisa bertahan dalam reli 28 pukulan yang termasuk reli panjang dalam pertandingan tenis. Saat menjalani adu pukulan panjang itu, pukulan Djokovic lebih bervarasi dibandingkan Dimitrov yang pernah menjadi semifinalis Australia Terbuka 2017 tersebut.
Ketika terjadi adu pukulan datar dari baseline, Djokovic bisa membuat Dimitrov tak berkutik dengan backhand slice. Pukulan pelan dengan gaya mengiris ini membuat bola jatuh di dekat net hingga tak bisa dijangkau Dimitrov.
Saya berusaha menghadapinya hari per hari, tidak usah berpikir terlalu jauh ke depan.
AFP/MARTIN KEEP
Petenis Serbia Novak Djokovic menahan rasa sakit saat melawan petenis Bulgaria Grigor Dimitrov pada babak ketiga Australia Terbuka di Rod Laver Arena, Melbourne, Sabtu (21/1/2023). Djokovic menang dengan skor 7-6 (7), 6-3, 6-4.
Match point pada skor 5-4 (40-15) juga didapat setelah terjadi reli 31 pukulan. Dimitrov dibuat dalam posisi bertahan ketika Djokovic melancarkan pukulan ke satu sudut, lalu ke sudut lain secara bergantian. Poin itu, serta poin terakhir didapat Djokovic ketika bola dari Dimitrov, yang berada dalam posisi bertahan, jatuh di luar lapangan.
“Setiap poin dan gim sangat berharga. Pertandingan tadi adalah pertarungan luar biasa. Tiga set selama tiga jam. Fisik saya naik-turun sepanjang pertandingan,” tutur Djokovic yang mengejar gelar ke-10 dari Australia Terbuka dan ke-22 dari arena Grand Slam.
Agut Hentikan Murray
Semangat juang serta motivasi tinggi juga diperlihatkan sahabatnya, Murray, yang bertanding di Margaret Court Arena. Meski kalah dari Roberto Bautista Agut (Spanyol), 1-6, 7-6 (7), 3-6, 4-6, Murray masih bisa bermain selama tiga jam 29 menit setelah melalui dua babak yang sangat melelahkan.
“Melawan Andy selalu menjadi pertandingan sulit. Dia sangat memahami bagaimana harus tampil di ajang Grand Slam. Saya senang bisa mengatasi tekanan dan rasa gugup sepanjang pertandingan,” komentar Agut yang akan berhadapan dengan Tommy Paul (AS) pada babak keempat.
Petenis Inggris Andy Murray mengembalikan bola ke petenis Spanyol Roberto Bautista Agut pada laga Australia Terbuka di Melbourne, Sabtu (21/1/2023). Murray kalah dengan skor 1-6, 7-6 (7), 3-6, 4-6.
Sebelum berhadapan dengan Agut, Murray telah bertanding dengan total waktu 10 jam 34 menit pada dua babak sebelumnya. Pada babak pertama, Selasa, dia menyingkirkan unggulan ke-13, Matteo Berrettini, 6-3, 6-3, 4-6, 6-7 (7), 7-6 (10-6), dalam laga empat jam 49 menit.
Dua hari kemudian, pemegang tiga gelar juara Grand Slam itu menjalani laga lebih panjang, yaitu lima jam 45 menit, saat berhadapan dengan petenis tuan rumah, Thanasi Kokkinakis. Murray menang setelah kehilangan dua set awal dan tertinggal 2-5 pada set ketiga pada pertandingan yang berakhir Jumat pukul 04.06 waktu setempat.
Ketika melawan Agut, Murray tidak bisa menyembunyikan kelelahannya. Dia sering berjalan pelan di antara jeda perebutan poin atau gim. Murray mendapat suntikan energi dari penonton yang lebih banyak mendukungnya. Namun, rasa lelah itu tidak lagi dapat ditahannya hingga perjalan Murray pun terhenti pada babak ketiga.
Penampilan Murray dan Djokovic pada hari keenam turnamen mengingatkan para petenis yang lebih muda dan penggemar tenis tentang persamaan karakter mereka. Keduanya, bersama Roger Federer, Rafael Nadal, dan Serena Williams, adalah para petenis terbaik pada era 2000-an yang dijuluki greatest of all time (GOAT).
Petenis Spanyol Roberto Bautista Agut merayakan kemenangannya atas petenis Inggris Andy Murray pada laga Australia Terbuka di Melbourne, Sabtu (21/1/2023). Murray kalah dengan skor 1-6, 7-6 (7), 3-6, 4-6.
Mereka pernah dikalahkan para petenis dari generasi lebih muda. Namun, ada satu faktor yang menjadi pembeda antara mereka dengan generasi baru, yaitu kecintaan dan dedikasi yang begitu besar pada tenis sebagai hidup mereka. Hanya sekitar delapan jam setelah Murray bertanding pada babak kedua misalnya, dia tiba kembali di Melbourne Park untuk latihan sebelum berhadapan dengan Agut.
Cinta dan dedikasi itulah yang membuat para “GOAT” bertahan pada level elite dunia hingga belasan tahun. (AFP)