Setelah ditahan Crystal Palace, Manchester United langsung mengalihkan fokus untuk bertandang ke markas Arsenal. Namun, MU bakal tampil tanpa Casemiro di Stadion Emirates, Minggu nanti.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LONDON, KAMIS – Tren kemenangan Manchester United berakhir di markas Crystal Palace, Stadion Selhurst Park, Kamis (19/1/2023) dini hari WIB. Bermain imbang 1-1 menjadi modal yang tidak baik bagi “Si Setan Merah” untuk melanjutkan lawatan ke London guna menghadapi sang pemuncak klasemen, Arsenal, Minggu (22/1) mendatang.
Sebelum menghadapi Crystal Palace, MU menjalani sembilan laga beruntun dengan raihan hasil positif nan sempurna. Catatan itu dimulai ketika mengalahkan Aston Villa di putaran ketiga Piala Liga Inggris, Kamis (11/11).
Selain kemenangan beruntun terhenti, MU juga dipastikan kehilangan gelandang bertahan, Casemiro, untuk laga akhir pekan nanti. Pemain tim nasional Brasil itu menerima kartu kuning di Selhurst Park, sehingga harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.
Dua kondisi itu membuat kondisi MU pincang jelang tampil di kandang Arsenal, Stadion Emirates. Si Setan Merah wajib mengalahkan Arsenal jika ingin menjaga asa berpartisipasi dalam perburuan gelar juara musim ini.
Karena ditahan imbang Crystal Palace, MU memang bisa naik ke peringkat ketiga untuk menggusur Newcastle United, tetapi mereka masih tertinggal delapan poin dari Arsenal di puncak klasemen. Bruno Fernandes dan kawan-kawan mengoleksi 39 poin dari 19 laga. Sedangkan, “Si Meriam” telah mengumpulkan 47 poin dengan baru memainkan 18 pertandingan.
Apabila mengalahkan Crystal Palace, MU bisa duduk di peringkat kedua untuk menggeser Manchester City. Hasil imbang hanya membuat Si Setan Merah menyamai koleksi poin City, tetapi mereka kalah selisih gol sehingga duduk satu peringkat di bawah sang juara bertahan.
Manajer MU Erik ten Hag mengungkapkan, dirinya kecewa karena skuadnya gagal mencetak gol kedua di awal babak kedua yang bisa mengunci tiga poin. Ketika pemain Crystal Palace, Michael Olise, mencetak gol tendangan bebas di menit 90+1, raut kekecawaan amat terlihat dari wajah Ten Hag dan staf pelatih MU.
Meski begitu, manajer berkebangsaan Belanda itu tidak ingin anak asuhannya larut dalam kesedihan karena gagal mencatatkan 10 kemenangan beruntun. Menurut dia, hal terpenting adalah mengalihkan fokus pada laga besar menghadapi Arsenal.
Kami harus menyiapkan diri menuju pertandingan melawan Arsenal dengan rencana yang tepat.
“Anda tidak bisa mengubah (rekor kemenangan berakhir) itu. Kami harus menyiapkan diri menuju pertandingan melawan Arsenal dengan rencana yang tepat. Semua pemain harus memastikan diri mereka siap untuk menghadapi laga yang fantastis,” ujar Ten Hag dilansir The Guardian.
Ketika disinggung absennya Casemiro di laga kontra Arsenal, Ten Hag tidak mempermasalahkan itu. Ia yakin pemain lain, seperti Fred dan Scott McTominay, bisa menjadi alternatif untuk mengisi pos yang ditinggalkan mantan pemain Real Madrid itu.
“Terakhir kali kami mengalahkan Arsenal tanpa Casemiro. Jadi, kali ini kami harus melakukan hal yang sama,” kata Ten Hag, merujuk kemenangan MU atas Arsenal di Old Trafford, 4 September lalu. Hingga memasuki awal putaran kedua musim ini, Si Setan Merah masih menjadi satu-satunya tim yang mengalahkan Arsenal di liga.
Casemiro menerima kartu kuning di menit ke-80 menyusul pelanggaran kepada Wilfried Zaha. Pelanggaran itu sempat membuat Casemiro marah kepada Bruno Fernandes yang gagal lebih dulu menutup pergerakan Zaha.
Jamie Redknapp, pengamat Liga Inggris Sky Sports, mengatakan, Casemiro beruntung hanya menerima kartu kuning dalam pelanggaran itu. Ia pun menganggap normal kemarahan yang diluapkan Casemiro kepada Fernandes.
“Bagi MU, tampil tanpa Casemiro adalah kehilangan besar. Mereka tahu Casemiro adalah pemain terpenting saat ini, terutama dalam peran bertahan. Tidak ada pemain yang bisa menggantikan peran Casemiro,” kata Redknapp.
Unggul lebih dulu
MU sejatinya unggul lebih dulu melalui sepakan Fernandes setelah menerima operan dari Christian Eriksen. Gol itu tercipta di menit ke-43.
Setelah kemasukan, Crystal Palace tampil jauh lebih baik di babak kedua. Mereka menciptakan empat tembakan tepat sasaran setelah hanya menghasilkan satu tembakan di paruh pertama laga. Adapun MU yang mendominasi di babak pertama dengan lima tembakan hanya bisa menambah dua tembakan setelah jeda.
Usaha keras tim berjuluk “Si Elang” berbuah di masa perpanjangan waktu babak kedua. Crystal Palace mendapat satu poin penting setelah menelan tiga kekalahan beruntun.
Manajer Crystal Palace Patrick Vieira menilai, timnya pantas mendapatkan satu poin menghadapi MU. Meskipun mengalami kesulitan di awal-awal laga, kata Vieira, skuadnya berusaha keras untuk tetap bisa mengimbangi MU.
“Itu adalah laga yang sulit menghadapi tim yang bagus. Saya melihat organisasi, spirit tim, komunikasi, serta disiplin yang membantu kami tetap bisa bertahan di dalam pertandingan,” ucap Vieira kepada Sky Sports.
Dengan hasil imbang itu, Si Elang tetap di peringkat ke-12. Mereka menjaga jarak aman sebanyak delapan poin dari zona degradasi.