Babak pertama hari kedua turnamen Grand Slam Australia Terbuka diwarnai empat "big match". Pertemuan unggulan dengan juara Grand Slam atau mantan petenis nomor satu dunia tak terhindarkan sejak awal.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MELBOURNE, SELASA - Selain kehadiran petenis top dunia, hasil undian tak jarang menjadi penentu ramai atau tidaknya sebuah turnamen. “Big match” bisa terjadi kapan pun, termasuk pada babak pembuka.
Babak pertama turnamen tenis Grand Slam Australia Terbuka, yang berlangsung Selasa (17/1/2023) di Melbourne Park, memiliki empat “big match”. Indikator untuk menyebut bahwa sebuah laga berstatus “big match” cukup beragam.
Laga Leylah Fernandez dan Alize Cornet misalnya, layak disebut big match karena mempertemukan petenis muda potensial yang pernah menjadi finalis Grand Slam dengan perempat finalis Australia Terbuka 2022. Ada pula pertemuan Grigor Dimitrov dan Aslan Karatsev yang keduanya pernah mencapai hasil baik di Melbourne Park.
Big match lainnya adalah dua laga yang mempertemukan petenis unggulan dengan mereka yang berstatus juara Grand Slam, salah satunya Andrey Rublev (unggulan kelima tunggal putra) dengan Dominic Thiem (juara AS Terbuka 2020). Ada pula unggulan ke-13, Matteo Berrettini, yang bertemu dengan Andy Murray, mantan petenis nomor satu dunia serta juara AS Terbuka 2012, Wimbledon 2013 dan 2016, pada Selasa sesi sore nanti.
Persaingan Rublev dengan Thiem dan Berrettini melawan Murray bisa terjadi karena undian yang menempatkan petenis non-unggulan secara acak. Untuk petenis unggulan, hanya unggulan pertama dan kedua serta ketiga dan keempat yang dipastikan berada pada paruh terpisah. Sebagai non-unggulan, Thiem (ranking ke-98) dan Murray (ranking ke-66) harus siap bertemu siapapun pada babak pertama.
Rublev (25), yang lebih muda empat tahun juga unggul atas Thiem yang prestasinya menurun setelah menjuarai AS Terbuka 2020 karena cedera pergelangan pada tangan kanan yang digunakannya untuk memegang raket. Rublev unggul 5-2 dengan kemenangan yang didapatkan pada lima pertemuan terakhir.
Kemenangan itu bertambah setelah Rublev mengalahkan Thiem, yang mendapat wild card untuk bermain di Australia Terbuka 2023, dengan skor 6-3, 6-4, 6-2. Laga itu menjadi penampilan pertama Thiem setelah kalah pada babak keempat Australia Terbuka 2021.
Saat melihat nama Dominic sebagai lawan pada babak pertama, saya tahu bahwa itu tak akan mudah. Apalagi, dia teman baik saya. Saya pun berharap Domi bisa kembali ke level permainan terbaiknya. (Andrey Rublev)
Permainan Thiem, finalis Australia Terbuka 2020, sebenarnya tidak terlalu buruk. Momen kekalahan pada set pertama dan kedua terjadi karena servisnya dipatahkan Rublev menjelang akhir set saat itu.
Rublev, yang bisa menggagalkan dua break point Thiem pada set kedua, makin percaya diri dan mendominasi pada set ketiga. Dia pun tinggal menanti lawan yang akan dihadapinya pada babak kedua, yaitu antara petenis tuan rumah, Max Purcell, atau Emil Ruusuvuori (Finlandia).
“Saat melihat nama Dominic sebagai lawan pada babak pertama, saya tahu bahwa itu tak akan mudah. Apalagi, dia teman baik saya. Saya pun berharap Domi bisa kembali ke level permainan terbaiknya,” tutur Rublev tentang Thiem yang beristirahat dari turnamen pada Juni 2021 hingga Maret 2022 karena cederanya.
Kemajuan Thiem
Meski masih jauh dari performa terbaiknya, Thiem membuat kemajuan sejak pertengahan 2022. Peringkatnya naik dari dari luar 350 menjadi ke-102 dunia. Dia 22 kali menang dari 33 pertandingan. Selain bisa melewati tantangan dari Thiem, Rublev juga senang bisa mengatasi cuaca panas. Pada hari kedua turnamen, petenis harus mengatasi suhu panas sekitar 36-37 derajat Celsius.
Dalam persaingan petenis yang pernah mencapai semifinal Australia Terbuka sebagai hasil terbaik dalam kariernya, Dimitrov mengalahkan Karatsev 7-6 (3), 7-5 (6-2). Dimitrov, semifinalis Australia Terbuka 2017, unggul dari Karatsev (semifinalis 2021) berkat 15 as. Pada babak kedua, petenis Bulgaria yang pernah beranking ketiga dunia pada November 2017 itu akan melawan Laslo Djere atau Zizou Bergs.
Sementara Fernandez (20) mengalahkan Cornet, yang berusia 12 tahun lebih tua darinya, untuk kedua kalinya. Setelah mengalahkan petenis Perancis itu pada babak kedua WTA 1000 Indian Wells 2021, Fernandez menang dengan skor 7-5, 6-2.
Fernandez adalah salah satu petenis muda, selain Emma Raducanu dan Carlos Alcaraz, yang membuat kejutan pada AS Terbuka 2021. Petenis Kanada itu menciptakan final sesama remaja saat melawan Raducanu meski akhirnya kalah.
Sementara Cornet mencapai hasil terbaik dalam kariernya sebagai petenis profesional sejak 2006 pada 2022. Dalam usia 31 tahun, untuk pertama kalinya, dia tampil pada perempat final Grand Slam yang dicapainya di Australia Terbuka. Perjalanan Cornet dihentikan Danielle Collins yang akhirnya kalah dari Ashleigh Barty di final. (afp)