Presiden Perintahkan Menpora Segera Cari Jalan Keluar untuk Liga 2 dan Liga 3
Usai menerima audiensi klub Liga 2 dan anggota APPI, Menpora Zainudin Amali melapor kepada Presiden. Arahan Presiden, Menpora diminta segera cari jalan keluar terbaik untuk kelanjutan Liga 2 dan Liga 3.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menerima perwakilan klub Liga 2 serta pemain di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (16/1/2023). Menpora berjanji akan mencari jalan keluar agar Liga 2 dan Liga 3 yang dihentikan oleh PSSI bisa dilanjutkan.
JAKARTA, KOMPAS — Usai menerima perwakilan klub dan anggota Asosiasi Pemain Profesional Indonesia atau APPI terkait kelanjutan Liga 2 dan Liga 3, awal pekan ini, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali melaporkannya kepada Presiden Joko Widodo. Presiden pun memerintahkan Zainudin segera mencari jalan keluar terbaik bagi Liga 2 dan Liga 3.
”Saya sudah lapor kepada Presiden mengenai keinginan klub-klub Liga 2 dan pemain agar Liga 2 maupun Liga 3 dilanjutkan. Arahan Presiden, saya diminta segera cari jalan keluar terbaik untuk permasalahan tersebut,” ujar Zainudin seusai bertemu Panitia Pelaksana Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023 Indonesia di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (17/1/2023).
Zainudin mengatakan, dirinya akan mencari jalan keluar masalah tersebut. Dia merasa punya cukup pengalaman mengatasi kebuntuan kompetisi dalam negeri, terutama saat pandemi Covid-19. Salah satunya di sepak bola, dia menginisiasi penyelenggaraan Piala Menpora 2021 sebagai jalan untuk melanjutkan Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 yang vakum waktu itu.
Agar masalah itu cepat selesai, Zainudin berencana mengundang Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi berdiskusi di Kemenpora, Kamis (19/1/2023). ”Saya dengarkan dahulu penjelasan dari mereka. Baru setelah itu, kita cari jalan keluarnya bersama. Kita beberapa kali menghadapi situasi yang lebih berat dari ini dan bisa diselesaikan,” kata Zainudin.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyalami perwakilan klub Liga 2 Indonesia seusai pertemuan di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (16/1/2023). Perwakilan klub tersebut mengadukan perihal penghentian kompetisi Liga 2 dan Liga 3.
Sebelumnya di Kemenpora, Senin (16/1/2023), perwakilan 10 klub Liga 2 dari total 28 peserta Liga 2 menemui Zainudin. Di antara mereka terdapat perwakilan klub yang dikabarkan tergabung dalam 19-20 klub yang ikut menandatangani kesepakatan penghentian Liga 2 seperti beredar di media sosial beberapa hari terakhir, yakni Karo United FC dan Persipal Palu.
Manajer klub Liga 2 Persipura Jayapura Yan Permenas Mandenas, yang memimpin perwakilan klub dalam audiensi tersebut, menuturkan, mereka hadir menemui Menpora secara spontan dan tidak mengoordinasi peserta Liga 2 lainnya. Namun, mereka memastikan sebagai representasi klub dari wilayah timur, tengah, dan barat Indonesia, serta APPI. Semuanya satu misi, yakni ingin Liga 2 dilanjutkan.
Saya dengarkan dahulu penjelasan dari mereka. Baru setelah itu, kita cari jalan keluarnya bersama. Kita beberapa kali menghadapi situasi yang lebih berat dari ini dan bisa diselesaikan.
Menpora diharapkan bisa memfasilitasi dan mencari solusi dari keinginan tersebut. ”Karena kompetisi (Liga 2) sudah diputar, dengan putaran pertama bersisa 2-3 laga lagi sebelum masuk putaran kedua, kami punya satu tujuan agar kompetisi dilanjutkan. Kami taat dengan regulasi PSSI yang menjadi rujukan semua klub. Dengan demikian, kami ingin jangan ada pihak yang keluar dari regulasi tersebut,” ujar Yan.
Tidak mendasar
Yan menyampaikan, penghentian Liga 2 itu tidak mendasar. Oleh karena itu, selain menemui Menpora, Yan pun melayangkan surat somasi kepada PSSI dengan tembusan ke Federasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) per Senin. Dia akan menunggu respons PSSI hingga tujuh hari ke depan. Kalau tidak ada tanggapan, dia bakal melanjutkan gugatannya ke FIFA.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan setelah bertemu sejumlah perwakilan klub Liga 2 Indonesia di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (16/1/2023).
”Kami juga akan proses hukum masalah ini, gugat secara materiil karena kerugian yang kami alami. Nilai kerugian kami sekitar Rp 10 miliar. Lagi pula, menghentikan kompetisi begini harusnya ada kompensasi (dari PSSI/LIB) kepada klub. Namun, kompensasi itu tidak ada karena keputusan diambil secara sepihak,” tutur Yan.
Kepala Legal APPI Jannes H Silitonga mengutarakan, semua pemain Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 menginginkan Liga 2 dan Liga 3 tetap berlanjut. Para pemain Liga 1 pun tidak mau dibenturkan seolah-olah Liga 1 dianakemaskan ketimbang Liga 2 dan Liga 3. ”Makanya, kami sampaikan ke Menpora agar Liga 2 dan Liga 3 bisa dilanjutkan. Sebab, ini sangat berdampak kepada pemain. Ada sejumlah pemain yang mengadu karena klub mulai tidak memenuhi hak mereka. Alasannya karena liga berhenti. Padahal, itu bukan kesalahan pemain,” ujarnya.
Apalagi, menurut Jannes, tidak ada kejadian luar biasa yang menjadi alasan untuk menghentikan Liga 2 dan Liga 3. Karena Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, Liga 1 dihentikan dan ikut berdampak kepada Liga 2 dan Liga 3. Kini, Liga 1 justru telah berjalan, sedangkan Liga 2 dan Liga 3 dihentikan.
”Peristiwa Kanjuruhan itu terjadi di Liga 1, tetapi Liga 1 sudah kembali jalan. Kenapa Liga 2 dan Liga 3 tidak bisa berjalan? Padahal, para pemain Liga 2 dan Liga 3 siap melaksanakan kewajibannya sesuai kontrak mereka, berlatih dan bertanding. Artinya, keputusan penghentian Liga 2 dan Liga 3 ini bukan karena pemain, melainkan federasi,” ujarnya.