Pertarungan Derbi London Utara bisa menjadi alarm awal untuk perayaan hari St Totteringham musim ini atau justru menjadi titik balik Spurs.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
LONDON, SABTU — Manajer Arsenal Mikel Arteta tidak akan pernah lupa betapa pahitnya duel Derbi London Utara musim lalu. Akibat satu kekalahan, dua mimpi ”Si Meriam” pupus. Mereka gagal lolos ke Liga Champions dan harus menunda perayaan hari St Totteringham untuk enam musim beruntun.
Bagi pendukung Arsenal, hari St. Totteringham adalah waktu terbaik dalam kalender setahun. Perayaan itu dilakukan saat Arsenal memastikan finis di atas rival sekota, Tottenham Hotspur, pada akhir musim Liga Inggris. Hari tersebut sarat dengan kebanggaan dan harga diri.
Namun, setelah berulang setiap musim sejak awal 2000-an, St Totteringham terhenti pada 2016. Termasuk musim lalu, Arsenal tertinggal 2 poin dari Spurs pada akhir musim akibat kalah 0-3 di Stadion Tottenham Hotspur pada pekan ke-36. Mereka juga melepas tiket Liga Champions di depan mata.
Kisah pahit itu kembali merasuki skuad Arsenal jelang edisi terbaru Derbi London Utara. Setelah tragedi musim lalu, tim asuhan Arteta akan kembali mengunjungi Stadion Tottenham Hotspur untuk pertama kali, pada Minggu (15/1/2023) malam WIB.
Laga nanti akan menjadi salah satu yang terbesar untuk kami musim ini. Kami tahu betapa berartinya untuk tim ini dan para pendukung. Kami belajar banyak (dari kekalahan musim lalu) dari hasil hingga performa. Kami harus fokus bermain baik untuk menang.
”Laga nanti akan menjadi salah satu yang terbesar untuk kami musim ini. Kami tahu betapa berartinya untuk tim ini dan para pendukung. Kami belajar banyak (dari kekalahan musim lalu) dari hasil hingga performa. Kami harus fokus bermain baik untuk menang,” kata Arteta.
Arsenal datang dengan status pemuncak klasemen sementara. ”Si Meriam” yang memainkan satu laga lebih sedikit unggul 11 poin atas Spurs. Karena itu, meskipun baru paruh musim, kemenangan Arsenal di markas Spurs bisa menjadi sinyal awal kembalinya hari St Totteringham.
Martin Odegaard dan rekan-rekan punya modal besar untuk mencuri tiga poin. Mereka adalah tim tandang terbaik di liga musim ini dengan rekor kemenangan hingga 77 persen. Hanya kalah sekali dari sembilan laga. Ditambah, Arsenal menaklukkan Spurs pada pertemuan pertama 3-1 di Stadion Emirates.
Meskipun demikian, markas Spurs yang hanya berjarak 20 menit berkendara dari Stadion Emirates tidak pernah bersahabat untuk tim tetangga. Kemenangan tandang Arsenal di Derbi London Utara terakhir kali terjadi pada 2014. Setelah itu, mereka kalah 6 kali dan imbang 2 kali.
Manajer Tottenham Hotspur Antonio Conte mengatakan, motivasi anak asuhnya berlipat ganda. Tidak ada yang lebih baik dari bisa mengalahkan tim rival sekaligus pemuncak klasemen pada saat bersamaan. Kemenangan bisa menjadi titik balik inkonsitensi ”Si Lili Putih” pada paruh pertama.
”Ketika Anda berada di puncak klasemen, persepsi setiap lawan akan berubah. Anda adalah tim terbaik di liga pada momen ini. Karena itu juga, semua tim ingin mengalahkan Anda. Saya juga mengharapkan kami bisa mengalahkan mereka dengan dukungan luar biasa para penonton,” ujar Conte.
Jelang derbi, semua mata tertuju ke penyerang Spurs, Harry Kane. Bagi Kane, derbi terpanas di Inggris itu merupakan panggung terbaiknya untuk unjuk gigi. Tidak ada satu pemain pun sepanjang sejarah yang melebihi catatan gol Kane di pertemuan tersebut, 14 gol.
Kane semakin termotivasi karena hanya butuh satu gol lagi untuk menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah klub, menyamai rekor Jimmy Greaves (266 gol). Bayangkan betapa sempurna kisahnya jika mampu menciptakan rekor sekaligus memenangi derbi.
”Membicarakan Kane, kita membahas soal penyerang kelas dunia. Saya percaya dia akan mematahkan semua rekor. Dia pantas mendapatkan itu setelah penampilan yang luar biasa selama ini. Saat bersamaan, kami akan membantunya untuk mencetak gol,” pungkas Conte.
Di sisi lain, sebagai pria kelahiran London, Kane adalah aktor utama dalam derbi nanti. Dia mengerti betul apa arti rivalitas kedua tim. Apalagi, penyerang tim nasional Inggris itu pernah dibuang dari akademi Arsenal saat masih merintis karier.
Kane menjadi sosok paling menakutkan untuk Arsenal yang selalu bermain dengan garis pertahanan ekstra tinggi. Spurs kemungkinan bermain lebih hati-hati dengan gaya pragmatis 3-4-3 andalan Conte. Mereka akan lebih banyak menunggu, lalu menyerang balik secepat kilat saat ada kesempatan.
Si Meriam bisa saja mematahkan kutukan di markas lawan. Syaratnya, mereka harus memaksimalkan kolektivitas yang jadi ciri sepanjang musim ini. Mereka mesti sabar saat membangun serangan dengan kombinasi umpan-umpan pendek.
Kesabaran itu tidak terlihat ketika Arsenal ditahan imbang Newcastle United pekan lalu 0-0. Sementara itu, tim asuhan Arteta juga mesti bisa menutup transisi serangan balik lawan bersama-sama. Tanpa kekompakan di dua sisi lapangan, mereka sangat mungkin kembali pulang dengan rasa kecewa.
Arsenal tidak akan diperkuat penyerang andalan Garbiel Jesus yang menyumbang satu gol pada pertemuan pertama. Meskipun demikian, penyerang pengganti Eddie Nketiah sudah siap untuk unjuk gigi. Nketiah terbukti bisa menggantikan peran Jesus yang cedera sepulang dari Piala Dunia Qatar 2022.
Nketiah sudah menghasilkan 5 gol dalam 5 laga terakhir di seluruh kompetisi. ”Saya hanya fokus membantu tim ini dan juga berkembang sebagai pemain. Saya akan kembali bermain dengan pola pikir itu dalam derbi. Sebagai pemain yang bergabung di Arsenal sejak 14 tahun, saya tahu betapa pentingnya laga nanti untuk tim dan pendukung,” katanya kepada Viaplay.
Di tengah keunggulan rekor dan pemain masing-masing, tidak ada yang bisa menjamin pemenang laga nanti. Hanya satu yang bisa dipastikan. Duel tersebut akan berlangsung intens serta keras, menjurus kasar. Tiga kartu merah dalam empat laga derbi terakhir menjadi gambaran sempurna panasnya laga nanti.
Sementara itu, penyerang Manchester United, Marcus Rashford, kembali bersinar saat menentukan kemenangan MU atas rival sekota, Manchester City, 2-1, dalam derbi Manchester di Stadion Old Trafford, Sabtu (14/1/2023). Hasil ini membawa MU ke posisi ketiga klasemen dengan 38 poin, hanya tertinggal satu poin dengan City di posisi kedua.
City unggul lebih dulu lewat Jack Grealish di menit ke-60. Namun, keunggulan ini hanya bertahan 18 menit. Gol dari Bruno Fernandes dan Rashford membalikkan kemenangan bagi MU. (AP/REUTERS)