Setelah 24 tahun, rekornas lari 100 meter putri milik Irene Truitje Joseph dipecahkan oleh pelari muda Valentin Vanesa Lonteng. Setelah ini, Valentin menargetkan bisa lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Pelari putri nasional Valentin Vanesa Lonteng berfoto bersama penggemar pada hari terakhir putaran final Student Athletic Championship (SAC) Indonesia 2023 di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2023). Dua hari sebelumnya, Valentin memecahkan rekor nasional lari 100 meter putri yang berusia 24 tahun.
JAKARTA, KOMPAS — Pelari putri muda Indonesia Valentin Vanesa Lonteng akhirnya mewujudkan mimpi memecahkan rekor nasional lari 100 meter putri milik Irene Truitje Joseph yang telah bertahan 24 tahun. Kendati demikian, Valentin tidak berpuas diri. Pelari berusia 17 tahun itu menatap target lebih tinggi menjadi pelari putri pertama Indonesia yang lolos ke Olimpiade Paris 2024.
”Saya ingin terus meningkatkan diri mulai dari menembus limit waktu Asian Games 2022, 11,4 detik, sebelum menembus limit Olimpiade 2024, 11,07 detik. Saya yakin bisa mengejar limit Asian Games di SEA Games Kamboja 2023. Untuk Olimpiade, saya masih ada waktu satu tahun untuk meningkatkan diri,” ujar Valen di sela-sela hari terakhir putaran final Student Athletic Championship Indonesia 2023 di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Valen memecahkan rekornas itu dalam Invitasi Atletik Nasional 2023 yang menjadi seleksi nasional pelatnas SEA Games 2023 dan kualifikasi Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumatera Utara 2024 di Stadion Madya Senayan, Rabu (11/1/2023). Dia dan peserta putri lain berusaha menembus limit pelatnas SEA Games dengan 11,60 detik dan PON dengan 12,10 detik.
Dalam perlombaan itu, Valen yang berasal dari Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, keluar sebagai yang terbaik dengan waktu 11,53 detik. Catatan waktu itu lebih baik daripada rekornas Irene dengan 11,56 detik yang dibuat pada SEA Games Brunei Darussalam, 8 Agustus 1999.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Sprinter putri nasional Valentin Vanesa Lonteng (merah) berfoto bersama penggemar pada hari terakhir putaran final Student Athletic Championship (SAC) Indonesia 2023 di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Menurut Valen, keberhasilannya itu tidak lepas dari latihan intensif sejak November 2022. Pelatih rutin memberinya program lari interval dari jarak 60 meter untuk mengambil kecepatan, 100 meter untuk mengambil teknik, dan 300 meter untuk mengambil daya tahan. Selain itu, mentalnya kini jauh lebih siap.
”Saya menargetkan pecah rekornas di sini. Salah satunya karena saya punya sejarah yang baik di sini ketika dua kali memecahkan rekornas remaja 200 meter putri dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2019,” katanya. Valen mencatat waktu 25,09 detik pada penyisihan dan 24,84 detik pada final yang mempertajam rekornas remaja Ulpa Silpiana dengan 25,29 detik, yang tercipta pada Kejuaraan Asia Tenggara Remaja di Vietnam, 8 Juni 2013.
Valen mengaku lebih percaya diri dan nyaman berlomba di dalam negeri ketimbang di luar negeri. Hal itu akibat dirinya minim jam terbang ikut kejuaraan internasional. Sejauh ini, dia baru empat kali ikut kejuaraan di luar negeri, yakni saat meraih emas 100 meter Singapura Terbuka 2022, lalu tampil pada SEA Games Vietnam 2021 yang berlangsung pada Mei 2022. Dia kemudian meraih dua emas di nomor 100 meter dan 200 meter pada Kejuaraan Asia Remaja di Kuwait, Oktober 2022, dan dua perak di dua nomor tersebut pada Kejuaraan Pathun Thani Terbuka di Thailand, November 2022.
Untuk menjaga konsistensi prestasinya, Valen berkomitmen terus berlatih lebih optimal dan menyiapkan mental lebih baik. ”Selain itu, saya berharap bisa lebih sering dikirim ikut kejuaraan di luar negeri untuk menambah pengalaman dan mengasah mental. Saya cukup kecewa tidak dikirim ke Kejuaraan Dunia Yunior di Kolombia dan ikut tim berlatih ke Jamaika. Semoga dengan prestasi saya yang membaik, saya bisa mendapatkan kesempatan ikut kejuaraan internasional lebih sering,” tutur Valen.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Sprinter nasional Lalu Muhammad Zohri (kanan) mendengarkan arahan pelatih nasional Eni Nuraini pada hari terakhir putaran final Student Athletic Championship (SAC) Indonesia 2023 di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Kabar positif Zohri
Prestasi sensasional Valen diiringi dengan kabar positif dari sprinter putra andalan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri. Pelari berusia 22 tahun itu keluar sebagai yang terbaik dalam Invitasi Atletik Nasional 2023 dengan waktu 10,17 detik. Dia menembus limit pelatnas SEA Games yakni 10,30 detik dan limit PON dengan 10,73 detik.
Capaian waktu itu menjadi penanda, Zohri telah kembali ke performa aslinya. Di awal karier nasionalnya, pelari asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, itu menjadi pebalap tercepat dengan 10,18 detik dalam Kejuaraan Dunia Yunior di Finlandia, 11 Juli 2018. Puncaknya, dia tiga kali memecahkan rekornas 10,17 detik milik Suryo Agung Wibowo yang bertahan hampir sepuluh tahun. Zohri mencatat waktu 11,15 detik pada semifinal dan 10,13 detik pada final Kejuaraan Asia di Qatar, 22 April 2019, serta 10,03 detik pada Seiko Golden Grand Prix di Jepang, 19 Mei 2019.
Saya menargetkan pecah rekornas di sini. Salah satunya karena saya punya sejarah yang baik di sini.
Setelah itu, grafik Zohri menurun akibat banyak alasan, termasuk oleh tekanan mental dan cedera. Catatan waktunya melorot ke 10,36 detik pada penyisihan Kejuaraan Dunia 2019 di Qatar, 10,59 detik pada final SEA Games 2021, serta 10,42 detik pada penyisihan Kejuaraan Dunia 2022 di Amerika Serikat.
Catatan waktu Zohri mulai membaik ketika memenangi Kejuaraan Nasional di Semarang, 9 Agustus 2022, dengan waktu 10,10 detik. Walau waktunya melorot ke 10,17 detik dalam Invitasi Atletik Nasional, dia tetap konsisten berlari dengan waktu sekitar 10 detik.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Pelari nasional Lalu Muhammad Zohri berfoto bersama penggemar pada hari terakhir putaran final Student Athletic Championship (SAC) Indonesia 2023 di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2023).
”Prestasi ini sangat baik untuk Zohri, setidaknya untuk mengembalikan kepercayaan dirinya. Saya sering meyakinkan Zohri bahwa dia adalah mantan juara dunia yunior. Jadi, dia memiliki potensi bersaing di level dunia,” ujar manajer pelatnas atletik Mustara Musa.
Sekretaris Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung menegaskan akan menjaga keberlanjutan prestasi dari dua pelari tersebut. Dengan usia masih sangat muda, Valen tidak boleh terburu-buru dibebani target tinggi. PB PASI ingin Valen meningkatkan prestasinya secara bertahap.
”Kami harap Valen bisa mengejar dahulu limit level elite SEA Games sekitar 11,4 detik. Kalau bisa mencapai itu, dia bisa masuk tiga besar, bahkan mendapat emas,” kata Tigor.
Terkait performa Zohri, hasil itu dinilai Tigor sebagai dampak dari latihan umum pembentukan fisik di Jamaika selama September-November 2022. Secara umum, Zohri dan sembilan atlet lainnya berkembang cukup memuaskan, terutama dari sisi fisik. Mereka kini punya modal untuk berlatih optimal saat latihan khusus atau fase jelang kompetisi.
Tim pelatih pelatnas diharapkan bisa memanfaatkan modal fisik yang terbentuk tersebut. ”Dengan waktu 10,17 detik itu, saya tidak lagi melihat Zohri untuk SEA Games dan Asian Games, tetapi dia bisa lolos kualifikasi Olimpiade 2024 dengan limit 10,00 detik. Saya sudah berbicara dengan Zohri, ini waktunya dia menembus waktu di bawah 10 detik,” tegas Tigor.