Kejuaraan Atletik Pelajar Jaring Bibit Unggul Calon Atlet
Presiden Joko Widodo mengapresiasi Kejuaraan Atletik Pelajar Indonesia. Ajang itu diharapkan bisa melahirkan atlet-atlet muda berbakat. Jokowi berharap, pembinaan dari bawah juga dilakukan cabang-cabang lainnya.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kejuaraan Atletik Pelajar Indonesia atau Student Athletics Championships Indonesia menunjukkan bibit-bibit baru calon atlet muda. Para pemenang kompetisi itu, salah satunya lompat jauh, justru berada dari luar Jawa.
Siswa SMK Negeri 2 Medan, Firli Sahputra (17), meraih medali emas dalam nomor lompat jauh putra. Ia mampu melompat sejauh 6,64 meter. Ia mencetak skor tertinggi pada percobaan ketiga atau kesempatan terakhirnya untuk melompat, setelah sebelumnya sempat gagal dalam percobaan pertama.
”Tadi target 7 meter, makanya belum puas sekali. Tadi, percobaan pertama gagal karena terlalu terburu-buru dan gugup juga,” ujar Firli seusai berlomba di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Ia merayakan kemenangannya dengan memeluk gurunya diikuti sorak-sorai dari kawan-kawan pendukungnya yang terus menggema. Tangisnya tumpah kala laki-laki bernomor punggung 185 ini menyadari hasil lompatannya menjadi yang terbaik dibandingkan dengan lawan-lawannya.
Firli mengalahkan Deva Arya Dirga, peraih perak asal Surakarta yang melompat sejauh 6,53 meter. Adapun medali perunggu diraih Farrel Wijayanto, pelajar Malang, yang lompatannya sepanjang 6,4 meter.
Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) David Luther Lubis mengatakan, hasil yang diperoleh Firli di luar ekspektasi. ”Kami sangat concern untuk terus membentuk dan melatih Firli agar dapat bergabung dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas),” kata David.
Hasil akhir yang diperoleh Firli menunjukkan perbaikan dari babak sebelumnya. Dalam babak penyisihan, ia bertengger di posisi ketiga dengan lompatan sejauh 6,49 meter. Saat babak kualifikasi di Sumatera Utara, Firli hanya mampu melompat sejauh 6,11 meter.
Sementara di kategori putri, medali emas diraih Winney Maharati Ruung (16) dengan lompatan sejauh 4,93 meter. ”(Hasil ini) Sesuai ekspektasi meski tadi targetnya seharusnya 5 meter,” ujar perempuan asal SMA Negeri 1 Tanjung, Kalimantan Selatan, itu.
Dalam evaluasinya, Winney berharap dapat meningkatkan jarak lompatannya menjadi lebih tinggi. Frekuensi berlatih pun akan ia tambah.
Tepat di bawah Winney, Aurelia Ramadhani, pelajar SMA Negeri 2 Malang, Jawa Timur, mampu melompat sejauh 4,79 meter. Pencapaian ini di bawah capaiannya di babak penyisihan, yaitu 4,9 meter. Adapun medali perunggu ditempati Diana Sylvia Wulandari dari SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada, Yogyakarta, yang melompat sejauh 4,75 meter.
Seleksi bibit unggul
Tolak peluru menjadi salah satu nomor yang dilombakan dalam Student Athletics Championships Indonesia yang didukung oleh Energen. Kompetisi ini berlaku pula bagi putra dan putri tingkat SMA. Siswa SMA Negeri 7 Cirebon, Jawa Barat, Bayanillah, berada di peringkat teratas nomor tolak peluru putra. Ia berhasil melakukan tolakan sejauh 14,66 meter.
Bayanillah mampu mengalahkan Iga Septianto Nugroho (SMA Negeri 2 Krakatau Steel, Cilegon) yang melakukan tolakan sejauh 13,24 meter. Tepat di bawahnya ada Ahmad Zufar Al Faruq (Madrasah Aliyah Negeri/MAN 2 Gresik) dengan tolakan 13,14 meter.
Tolak peluru nomor putri dimenangkan Salsyabila Aprilianti. Siswi SMA Negeri 3 Tegal ini mampu melakukan tolakan hingga 10,54 meter. Pencapaian itu sekaligus memecahkan rekor dirinya yang sebelumnya tercatat 10,2 meter.
”Alhamdulillah, saya senang dan tidak menyangka bisa pecah rekor lagi. Padahal, malam sebelum lomba, kaki terasa sakit karena sangat lelah. Alhamdulillah bisa tampil maksimal,” ujar Salysabila, yang menyabet medali emas, seperti dikutip dari SAC Indonesia.
Adapun medali perak diperoleh Saniy Rahmah Nabilah (SMA Negeri 12 Semarang) dengan jarak 9,57 meter. Sementara posisi ketiga ditempati Zahrina Amalia dari MAN 2 Banjarnegara yang melakukan tolakan sejauh 9,07 meter.
Student Athletics Championships Indonesia turut melombakan nomor-nomor lain. Kompetisi lainnya berupa nomor middle distance 1.000 meter, sprint 100 meter, dan relays 4x100 meter.
Nantinya, para pemenang akan mendapat pelatihan ke Australia. Setelah itu, rencananya akan ada pula pemusatan latihan di Indonesia.
”Setelah ini, kami bikin acara lagi. Dari hari ini kami ambil 16 orang yang terbaik lalu kita kirim ke Australia agar mereka dapat belajar di sana, kemudian kami (lakukan) pemusatan latihan di Pangalengan, Jakarta, atau Timika. Nanti bertahap, kalau lulus kita tarik ke pelatnas,” tutur Ketua Umum Pengurus Besar PASI Luhut Binsar Pandjaitan.
Perhelatan ini turut dihadiri Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat lainnya, seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Presiden mengapresiasi kejuaraan atletik ini sebab olahraga tersebut merupakan induk dari seluruh cabang olahraga. Pembinaan dari bawah, tingkat desa, bahkan kampung, dapat dilakukan pula oleh cabang olahraga lainnya guna menjaring bibit-bibit unggul.
”Dari situlah nanti penjaringan bibit-bibit itu akan kelihatan, mana yang bagus ini, (seperti) Banyuwangi, Jawa Timur, Sumatera Utara, tinggal diambil PASI. Untuk yang bagus dibina khusus oleh PASI,” ujar Presiden Jokowi.