Pelatnas Belum Dapat Digelar, Atlet Nasional Loncat Indah Berlatih di Pelatda
Atlet loncat indah Indonesia belum melakukan pemusatan latihan terpusat karena masih menunggu tim review PPON Kemenpora. Atlet masih berlatih di bawah pelatihan daerah masing-masing.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Komisi Teknik Loncat Indah Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia masih menunggu jadwal pemaparan program kepada tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional atau PPON Kementerian Pemuda dan Olahraga. Hal ini membuat pemusatan latihan nasional loncat indah belum bisa dilakukan, sehingga para atlet berlatih mandiri di bawah pemusatan latihan daerah masing-masing.
Dua atlet loncat indah andalan Indonesia, Gladies Lariesa Garina (16) berlatih di bawah pelatda Jawa Timur di Surabaya. Sementara Adityo Restu Putra (26) bersama Pelatda DKI Jakarta di Jakarta. Keduanya memang sudah rutin berlatih di pelatda masing-masing, apalagi loncat indah sempat tidak diberangkatkan ke SEA Games 2021 Vietnam karena tidak berprestasi pada edisi 2019 di Filipina.
"Para atlet loncat indah saat masih diarahkan untuk melakukan latihan di pelatda masing-masing, karena masih menunggu tim review PPON menyetujui program komisi teknik loncat indah secara administratif,” kata Sekretaris Jenderal PB PRSI, Ali Patiwiri saat dihubungi di Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Ali mengungkapkan, loncat indah harus bersabar untuk melaksanakan pelatnas karena program dari PPON di PB PRSI yang sedang berjalan hanya untuk disiplin renang dan polo air. Adapun, loncat indah harus diproses secara terpisah meskipun telah mendapatkan persetujuan dari Komite Olimpiade Nasional (NOC) sejak Desember 2022.
Permintaan persetujuan tersebut tidak terlepas dari penampilan apik dari Gladies dan Adityo pada sejumlah kejuaraan internasional 2022. Pada medio Juli 2022, Gladies tampil pada Kejuaraan Dunia FINA 2022 di Hongaria. Gladies menempati peringkat 29 dari 45 peserta. Selanjutnya, Gladies meraih perunggu di ajang FINA Diving Grand Prix Malaysia pada akhir November 2022. Adapun, Adityo juga berhasil menembus babak final ajang serupa.
"Nantinya, tim komisi teknik loncat indah akan melakukan pemaparan, mulai dari program pelatnas, atlet yang akan bertanding, hingga target di SEA Games. Informasi terakhir yang saya dapatkan, akhir minggu ini akan ada pemaparan sehingga pelatnas bisa dimulai pada minggu berikutnya," ujar Ali.
Dia berharap review bisa berjalan lancar mengingat semakin mepetnya penyelenggaraan SEA Games Kamboja pada Mei 2023. “Kita berharap program bisa segera disetujui sehingga atlet bisa berlatih bersama kembali. Dengan demikian target di proposal bisa dicapai, sehingga loncat indah bisa masuk dalam bagian DBON,” kata Ali.
Saat ini, ada beberapa nama atlet yang diajukan masuk pelatnas, dari Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka (IOAC) 2022 pada 12-19 Desember. Ketua Komisi Teknik Loncat Indah PB PRSI Ronaldy Herbintoro mengungkapkan, IOAC 2022 sekaligus menjadi ajang pemanasan bagi atlet agar lebih siap tampil empat nomor di SEA Games 2023. Nomor itu adalah papan 1 meter putra dan putri serta papan 3 meter putra dan putri.
Selain Gladies dan Adityo, sejumlah nama yang berasal dari beberapa daerah juga mengikuti program di pelatda masing-masing. “Sementara mereka tetap berlatih di daerah, perkembangan latihan tetap dikomunikasikan dengan tim komisi teknik loncat indah,” kata Ronaldy, yang juga bagian tim pelatih di tim Pelatda Jawa Timur.
Kendati demikian, Ronaldy berharap pelatnas segera dilaksanakan, meskipun latihan mandiri di pelatda berjalan cukup efektif karena para atlet akan turun di nomor perseorangan pada SEA Games 2023 Kamboja. Pelatnas secara terpusat dinilai akan membuat koordinasi antara komisi teknik dengan atlet lebih mudah.
Pelatih loncat indah Indonesia, Harly Ramayani, berharap pemusatan latihan bisa dilakukan di luar negeri, khususnya di China. Negeri "tirai bambu" tersebut menjadi negara tujuan utama Indonesia melakukan pemusatan latihan karena memiliki fasilitas dan suasana yang mendukung perkembangan atlet.
"Sejak dulu kita selalu melakukan pemusatan latihan di salah satu kota di China. Di sana suasana kota sangat mendukung. Apalagi, mereka (pengelola tempat pemusatan latihan) sudah paham dengan kebutuhan kita, mulai dari fasilitas dan lawan uji tanding turut disediakan,” kata Harly yang juga merupakan pelatih Adityo di Pelatda DKI Jakarta.