Barcelona sukses menjauh dari kejaran Real Madrid berkat kemenangan penting 1-0 di markas Atletico Madrid. Trio lini pertahanan Barca berperan besar dalam kesuksesan itu
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
AP PHOTO/MANU FERNANDEZ
Pemain Barcelona' Ousmane Dembele (kedua dari kanan) merayakan golnya bersama rekan-rekannya saat melawan Atletico Madrid di Stadion Civitas Metropolitano, Senin (9/1/2023) dini hari WIB. Pada laga itu, Barcelona menang 1-0.
MADRID, SENIN – Melalui pertarungan sengit, Barcelona mampu mengamankan kemenangan 1-0 atas Atletico Madrid hingga akhir laga yang berlangsung di Stadion Civitas Metropolitano, Senin (9/1/2023) dini hari WIB. Ousmane Dembele punya peran penting dalam kemenangan itu berkat golnya, tetapi segitiga pertahanan ajaib Barca berjasa besar dalam mencegah Atletico menyamakan kedudukan.
Jules Kounde, Andreas Christensen, dan Ronald Araujo tampil solid sepanjang laga. Mereka bahu-membahu menahan gempuran para pemain Atletico yang berambisi mengejar defisit gol. Meski bermain di hadapan pendukung sendiri, Atletico tertinggal lebih dulu pada menit ke-22 lewat gol Dembele.
Gol yang tergolong dini itu tercipta berkat strategi Blaugrana yang mengambil inisiatif serangan sejak laga dimulai. Pelatih Barca, Xavi Hernandez, menginstruksikan para pemainnya untuk keluar menyerang dan menerapkan garis pertahanan tinggi.
Xavi menerapkan formasi menyerang 4-3-3. Mereka berhasil mengurung pertahanan Atletico dengan menempatkan tiga penyerang, yaitu Dembele, Pedri, dan Ansu Fati. Saat menyerang, Dembele dan Alejandro Balde bergerak lebih melebar. Sedangkan, Gavi yang berperan sebagai gelandang secara aktif naik menjadi striker bersama Fati dan Pedri.
AP PHOTO/MANU FERNANDEZ
Ilustrasi : Bek Barcelona Ronald Araujo (kiri) berusaha menghadang pergerangak penyerang Real Madrid Vinicius Junior dalam lanjutan Liga Spanyol pekan ke-29 di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, Senin (21/3/2022) dini hari WIB.
Dengan kekuatan lima pemain di lini serang, para pemain Barca membuat lini pertahanan Atletico begitu sibuk dalam menghalau serangan bergelombang. Namun, pertahanan Atletico akhirnya runtuh setelah Dembele mencetak gol lewat sepakan keras dari dalam kotak penalti. Pergerakan melebar Dembele luput diantisipasi bek-bek Atletico.
“Kami bermain bagus di 30 menit pertama. Kami mampu mengendalikan pertandingan. Selain itu, kami punya tiga bek yang tampil hebat,” ujar Xavi.
Setelah unggul, Barca kehilangan daya dobraknya. Di sisi lain, Atletico mulai berani keluar menyerang demi mengincar gol penyeimbang. Dari sinilah peran segitiga pertahanan Barca mulai terlihat. Trio Kounde, Christensen, dan Araujo. Peran penting mereka terlihat saat tampil disiplin dengan tetap berada di pos masing-masing saat Atletico mendapatkan momentum serangan balik.
Serangan bertubi-tubi Atletico tidak efektif karena mereka bertiga saling mengisi. Araujo juga tampil luar biasa dengan cermat dalam membaca arah serangan Atletico. Bek timnas Uruguay itu melakukan satu penyelamatan penting di waktu tambahan dengan mementahkan sepakan Griezmann ke gawang yang sudah ditinggalkan kiper Barca, Marc-Andre ter Stegen.
Ada beberapa tembakan berbahaya dari mereka, tetapi kami bertahan dengan baik. Kami bekerja dengan sangat baik.
AFP/ANDER GILLENEA
Ilustrasi ; Jules Kounde terjatuh seusai berebut bola dengan pemain Osasuna Aridane Hernandez pada laga lanjutan Liga Spanyol di Stadion El Sadar, Pamplona, Navarre, Spanyol, Selasa (23/2/2021) dini hari WIB.
“Ada beberapa tembakan berbahaya dari mereka, tetapi kami bertahan dengan baik. Kami bekerja dengan sangat baik,” kata Christensen.
Penampilan gemilang dari segitiga ajaib pertahanan Barca itu mampu menyelamatkan timnya dari kebobolan. Statistik pertandingan menunjukkan, Atletico melepaskan 20 tembakan ke gawang dengan lima di antaranya tepat sasaran. Menurut catatan Opta, jumlah tembakan itu menjadi yang terbanyak dilepaskan Atletico ke gawang Barca, tetapi tidak bisa berbuah gol.
Simeone bergeming
Pelatih Atletico, Diego Simeone, tidak melakukan perubahan strategi secara radikal kendati timnya kesulitan mencetak gol. Pelatih berpaspor Argentina itu bergeming dengan memainkan Joao Felix dan Antoine Griezmann sebagai penyerang dalam formasi 4-4-2.
Griezmann kembali dimainkan sebagai penyerang meski dua pertandingan sebelumnya memperlihatkan ia jauh lebih efektif bermain sebagai penyerang bayangan. Pemain timnas Perancis itu menikmati peran barunya sebagai pemasok bola dan pembuka ruang.
Ilustrasi : Ekspresi pelatih Atletico Madrid Diego Simeone saat memberi arahan kepada pemainnya pada laga melawan Real Madrid dalam lanjutan Liga Spanyol di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, Senin (13/12/2021) dini hari WIB.
Pada dua laga sebelumnya, saat melawan Elche, Griezmann diposisikan agak mundur di belakang penyerang Alvaro Morata. Hasilnya, dia mencetak dua assist yang membantu Atletico menang 2-0. Griezmann kembali tidak bertaji saat dimainkan sebagai penyerang di laga melawan Oviedo pada Piala Raja Spanyol.
Persentase kesuksesan operan Griezmann juga menurun jauh pada laga ini. Ia hanya mencatatkan 45,5 persen operan sukses. Di dua laga Liga Spanyol sebelumnya, kesuksesan operan Griezmann selalu menembus 80 persen lebih.
“Kenyataannya kami kalah. Memang tim pantas mendapatkan hasil yang lebih baik, yang tidak tampak, karena kami tidak cukup kuat,” ujar Simeone selepas pertandingan.
Walau begitu, ia melihat timnya melakukan lebih banyak hal bagus. Itu menjadi modal bagi Atletico untuk mengarungi laga selanjutnya melawan Almeria.
Ilustrasi : Pemain Atletico Madrid Antoine Griezmann (kiri) berebut bola dengan pemain Real Madrid Eder Militao pada laga Liga Spanyol di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (18/9/2022).
Upaya Atletico untuk mengejar ketertinggalan makin sulit karena bek Stefan Savic diganjar kartu merah pada menit ke-90+2. Ia terlibat perselisihan dengan penyerang Ferran Torres setelah terjatuh ketika berebut bola. Tidak hanya Savic, Torres pun turut mendapat kartu merah.
Sementara itu, kiper Atletico, Jan Oblak, menilai kekalahan dari Barca disebabkan timnya tidak mampu memegang kendali permainan sejak awal. Ia menilai Atletico tampil buruk dengan membiarkan Barca mendominasi sejak awal.
“Saya tidak tahu apakah itu (tidak mendominasi sejak awal) karena takut atau karena kepercayaan diri kami yang kecil,” katanya.
Tambahan tiga poin dari Atletico semakin membuat Barca menjauh dari kejaran Real Madrid di peringkat kedua. Barca saat ini memimpin klasemen sementara dengan 41 poin, unggul tiga poin dari Madrid yang di laga lainnya menelan kekalahan 1-2 dari Villarreal. (AFP)