AC Milan gagal merebut poin penuh atas AS Roma dalam laga kandang pekan ke-17 Liga Italia. Hasil itu membuat Napoli menjadi juara paruh musim lebih dini dan Juventus naik ke posisi kedua klasemen.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
MILAN, SENIN – Laju juara bertahan Serie A Liga Italia AC Milan untuk terus memepet pemuncak klasemen sementara musim ini, Napoli, terhambat. Dalam laga pekan ke-17 di Stadion San Siro, Milan, Senin (9/1/2023), kemenangan 2-0 AC Milan dirampas oleh dua gol menit-menit akhir AS Roma sehingga kedudukan akhir sama kuat 2-2. ”Sang Setan Merah” pun semakin tertinggal dari Napoli dan justru disalip Juventus yang perlahan bangkit.
”Itu adalah sensasi yang pahit. Kami tidak melihat jarak dari Napoli. Kami hanya fokus kepada penampilan kami dan kami harusnya berbuat lebih baik untuk menjaga peluang. Sekarang, kami harus bangkit untuk pertandingan berikutnya,” ujar pelatih Milan Stefano Pioli kepada DAZN, seusai laga tersebut.
Dalam laga itu, Milan sangat mendominasi sejak menit pertama. Berkali-kali, I Rossoneri alias ”Si Merah-Hitam” mengancam pertahanan Roma. Akhirnya, mereka mampu memimpin 1-0 saat sundulan bek Pierre Kalulu yang menerima umpan tendangan sudut gelandang Sandro Tonali melesat masuk ke gawang lawan pada menit ke-30.
Walau terus mengempur, Milan baru bisa mengandakan keunggulan menjadi 2-0 selang 47 menit kemudian. Gol itu dicetak oleh gelandang pengganti Tommaso Pobega. Gol itu bermula dari skema serangan balik yang dibangun oleh bek sayap kiri Theo Hernandez yang memberi umpan kepada gelandang pengganti Aster Vranckx sebelum bola diterima dan digiring oleh penyerang sayap kiri Rafael Leao.
Setelah utak-atik bola dari sisi kiri ke arah tengah, Leao melepaskan umpan terobosan kepada Tommaso Pobega yang berlari dari belakang menuju kotak penalti. Sesampai bola di kakinya, Pobega langsung melepaskan tendangan terarah yang masuk ke sudut kiri gawang lawan.
Kendati kekalahan sudah di depan mata, Roma tetap berupaya membangun asa pulang dengan kepala tegak. Usaha itu mencapai titik terang ketika bek Roger Ibanez bisa mencetak gol sundulan dengan memanfaatkan umpan tendangan sudut gelandang sekaligus kapten tim, Lorenzo Pellegrini pada menit ke-87.
Pada menit ke-90+3 atau dua menit sebelum waktu tambahan berakhir, Roma mendapatkan keajaiban. Berawal dari tendangan bebas Pellegrini yang menyentuh Vranckx yang menjadi pagar hidup, bola melambung tinggi dan berhasil ditanduk oleh gelandang Nemanja Matic.
Bola itu memang sempat ditepis oleh kiper Milan Ciprian Tatarusanu, tetapi bola muntah langsung disambar oleh penyerang Roma Tammy Abraham. Bola itu pun meluncur deras masuk ke gawang sehingga skor menjadi 2-2 dan bertahan sampai wasit meniup peluit tanda laga berakhir.
Hasil melawan Roma harus menjadi pelajaran bagi kami. Situasi seperti laga ini bisa terjadi selama kompetisi berlangsung.
Kemenangan Milan seolah dirampas Roma. ”Sang Serigala Roma” tidak memiliki tembakan tepat sasaran mengarah ke gawang sebelum terjadi gol Ibanez dan Abraham. ”Sangat disayangkan, kami layak menang tetapi hanya meraih satu poin. Setelah pertandingan ini, saya memberi tahu para pemain bahwa kami tidak cukup bermain baik hingga menit ke-87. Kami harus bermain baik dan fokus sepanjang pertandingan agar tidak menyulitkan hidup sendiri,” kata Pioli.
Ke urutan ketiga
Hasil itu membuat Milan tercecer dari urutan kedua menjadi ketiga dengan 37 poin dari 17 laga. Posisi mereka kian tertinggal dari Napoli yang kokoh di puncak klasemen dengan 44 poin dari 17 laga. Bahkan, Milan pun mesti merelakan Napoli keluar sebagai juara paruh musim alias Campione d’Inverno lebih dini atau dua laga sebelum paruh musim pertama tuntas.
Selain itu, Milan tersalip oleh Juventus yang mengamankan tempat kedua dengan 37 poin dari 17 laga. Milan kalah selisih gol dari ”Si Nyonya Besar”. ”Hasil melawan Roma harus menjadi pelajaran bagi kami. Situasi seperti laga ini bisa terjadi selama kompetisi berlangsung,” ungkap kapten Milan Davide Calabria.
Sementara itu, Roma mensyukuri hasil tersebut. Setidaknya, itu lebih baik dibanding musim lalu, yakni mereka kalah 1-3 dari Milan di San Siro. Roma juga bisa menjaga tren positif dalam dua laga awal tahun baru ini setelah menang 1-0 atas tuan rumah Bologna pada pekan ke-16.
Walaupun masih tertahan di urutan keenam, perolehan poin Roma bisa menyamai rival sekotanya Lazio di peringkat kelima dengan 31 poin dari 17 laga. Roma yang berjuluk I Giallorossi alias ”Si Kuning-Merah” itu turut memperkecil jarak tinggal tiga poin saja di bawah Inter Milan yang menghuni tempat keempat.
Abraham salah satu pemain yang mendapatkan modal kepercayaan diri tinggi usai Roma menjalani dua laga awal tahun ini. Sebelum mencetak gol ke gawang Milan, Abraham menyelamatkan gawang Roma dengan sapuan kepala pada menit-menit akhir laga kontra Bologna, pada laga sebelumnya.
Abraham sempat kehilangan kepercayaan diri karena hanya membukukan tiga gol dari 16 laga Serie A musim ini sebelum mengemas gol ke gawang Milan. Padahal, musim lalu atau musim perdananya di Serie A, pemain asal Inggris itu bisa mencatat 17 gol dari 37 laga.
”Kami terus membangun diri menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Sebelum jeda akhir tahun kemarin, saya katakan, kami akan kembali lebih kuat. Untuk laga hari ini, saya yakin itu adalah performa yang bagus dari kami. Kami harus terus seperti ini dan lebih baik. Kini, kami telah berada di jalur yang tepat,” kata Abraham.
Ibanez mengatakan, dalam pelatihan, kami berlatih lebih sabar untuk mencari peluang, terutama melalui bola mati. ”Kami melakukan apa yang kami kerjakan saat latihan. Kami terus mengatakan bahwa penting untuk bersabar ketika pertandingan, karena peluang akan datang dan kami tidak boleh pernah menyerah,” tegas pemain asal Brasil tersebut.