Alex Rins mengakui motor barunya, Honda RC213V, bukanlah motor yang mudah dikendalikan. Namun, dia optimistis ”kuda besi” itu memiliki potensi besar dan dia berharap bisa kompetitif bersama LCR Honda dalam MotoGP 2023.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
BARCELONA, SABTU — Alex Rins mendapat kesan awal yang menantang setelah memacu RC213V untuk pertama kali dalam tes akhir musim MotoGP 2022 di Valencia, Spanyol. Mantan pebalap Suzuki itu menilai, karakter motor Honda sangat berbeda dengan GSX-RR, tetapi memiliki potensi untuk kompetitif. Namun, peraih lima kemenangan di kelas elite itu mengakui bahwa RC213V bukanlah motor yang mudah dikendalikan. Dia pun masih memerlukan waktu adaptasi untuk bisa mengeluarkan potensi terbaik dari ”kuda besi” Honda.
Rins mengungkapkan kesan pertamanya itu dalam program siniar Motorsport edisi Spanyol akhir pekan ini karena sebelumnya dia masih terikat kontrak dengan Suzuki meskipun sudah resmi menjadi pebalap LCR Honda. Setelah kontrak berakhir, Rins baru bisa memberikan keterangan pers terkait Honda. Hal yang sama berlaku pada Joan Mir yang bergabung dengan tim Repsol Honda.
Rins mengakui bahwa dirinya merasa aneh setelah memacu RC213V dalam tes di Sirkuit Ricardo Tormo pada November lalu. Karakter motor Honda sangat berbeda dengan motor Suzuki yang selalu dia pacu dalam enam musim di MotoGP.
Ini babak baru dalam hidup saya dan saya senang. Sebenarnya tes terasa aneh, sulit dijelaskan karena motor sangat berbeda dengan Suzuki. Namun, saya harus mengatakan bahwa saya tidak berpikir itu motor yang jelek.
”Ini babak baru dalam hidup saya dan saya senang. Sebenarnya tes terasa aneh, sulit dijelaskan karena motor sangat berbeda dengan Suzuki. Namun, saya harus mengatakan bahwa saya tidak berpikir itu motor yang jelek,” ungkap Rins, Jumat (6/1/2023).
”Hal paling sulit yang saya temukan adalah respons mesin, koneksi antara bukaan gas dan tenaga ke ban belakang, itu seperti sangat manis, seperti tidak ada (tenaga) bawah dan banyak tenaga atas. Kami beradaptasi dengan motor dan saya belum terlalu memahami itu,” kata Rins.
”Namun, saya menyukai motor itu. Saya terpaut sekitar 1,2 detik dari pebalap tercepat (saat tes). Saya sama sekali tidak di depan, tetapi motor tidak terkesan terlalu menuntut fisik bagi saya, paling tidak di Valencia, dalam keadaan kami baru saja balapan,” ujar pebalap kelahiran Barcelona, Spanyol, itu.
”Bagi saya, sepertinya itu bukan motor yang mudah untuk dikendarai karena semua motor sulit, tetapi dengan potensi yang cukup,” kata Rins.
Rins bergabung dengan Honda dalam situasi yang kurang bagus karena performa RC213V sedang kurang kompetitif. Motor musim 2022 sulit dicari limitnya oleh para pebalap Honda, termasuk Marc Marquez. Musim lalu pun, Honda tidak meraih satu pun kemenangan, sama seperti pada musim 2020. Kondisi sulit yang sedang dihadapi Honda ini menjadi tantangan besar bagi Rins. Dia pun ingin berkontribusi mengembangkan RC213V meskipun berada di tim satelit, tetapi dia tidak akan mengarahkan motor Honda menjadi seperti Suzuki yang selalu dia pacu pada 2017-2022.
”Menurut saya, datang ke Honda dengan atau tanpa pengalaman dengan motor lain itu sama saja. Benar bahwa Suzuki memiliki kekuatan dalam menikung, tetapi itu tidak mengubah fakta bahwa saya telah enam tahun dengan motor yang sama dan saya sekarang di Honda, itu tidak akan membuat lebih merugikan saya,” ujar Rins.
Dia kini akan fokus pada proses adaptasi dengan motor RC213V, salah satunya berlatih dengan motor super sport Honda menjelang tes pramusim. Rins baru bisa kembali memacu RC213V dalam tes pramusim yang akan berlangsung di Sepang, Malaysia (10-12 Februari), dan Portimao, Portugal (11-12 Maret).
”Beradaptasi dengan motor baru memerlukan berjam-jam (berkendara). Januari ini saya akan menjalani latihan dengan (motor jalan raya) Honda 1.000 cc di beberapa sirkuit, tetapi tidak peduli berapa banyak jam berkendara dengan motor itu, itu tidak akan mewakili motor balap. Pada akhirnya, hanya ada satu motor MotoGP dan sangat sulit mereplika pekerjaan yang Anda lakukan dengan motor itu,” ujar Rins.
Saya mengatakan kepada orang-orang Honda bahwa pemikiran saya bukan untuk membuat motor mereka menjadi tiruan Suzuki. Motor Honda akan memiliki sisi jelek, tetapi juga hal-hal yang bagus.
”Saya mengatakan kepada orang-orang Honda bahwa pemikiran saya bukan untuk membuat motor mereka menjadi tiruan Suzuki. Motor Honda akan memiliki sisi jelek, tetapi juga hal-hal yang bagus. Saya akan selalu mengatakan kepada mereka bagaimana saya melakukan pekerjaan di Suzuki, tetapi tidak untuk membuat motor saya seperti yang dulu, tetapi untuk membuat semuanya jelas,” kata Rins.
Pebalap yang ramah itu juga berharap bisa terus dilibatkan dalam pengembangan motor oleh Honda Racing Corporation (HRC) meskipun dirinya berada di tim satelit. Namun, Rins juga mengaku khawatir pada satu titik dirinya tidak mendapat komponen baru karena HRC memprioritaskan pebalap tim pabrikan, Marc Marquez dan Joan Mir.
”Saya takut mereka akan membawa sesuatu yang baru untuk mereka (Marquez dan Mir) dan bukan untuk saya. Pada akhirnya, jika mereka memberi saya komponen-komponen (baru) dan saya merasa nyaman, komponen-komponen itu akan tetap terpasang di motor saya, paling tidak itu yang saya harapkan,” ujar Rins.
”Membawa material baru dan memberikan itu kepada saya untuk di tes akan berarti bahwa saya bekerja dengan baik dan mereka memercayai saya. Secara pribadi, pertama-tama saya akan berusaha mengembangkan motor saat ini dan kemudian membuat motor saya sendiri. Saya sangat ingin menang meskipun saya berada di tim satelit,” tegas Rins.
Pesan Marquez
Proses adaptasi Rins, sebagai pebalap baru Honda bersama dengan Mir, tidak akan mudah. Marquez pun membuka fakta bahwa limit RC213V sangat sulit ditemukan hingga dirinya sering harus memacu hingga terjatuh.
”Anda tidak bisa berharap mereka tidak akan kuat dan kemudian ternyata mereka kuat dan Anda pun tertangkap basah. Mereka adalah dua pebalap hebat, yang satu memenangi sejumlah balapan dan satunya lagi juara dunia. Itu bukan karena faktor pebalap, tetapi Honda adalah motor yang berbeda. Saat ini, semua pebalap yang mengendarai itu mengalami kesulitan besar,” kata Marquez kepada Motorsport menjelang tes akhir musim 2022 di Valencia.
”Honda adalah motor yang jika Anda ingin menemukan limitnya, Anda harus kecelakaan dan di sanalah kepercayaan diri dan keberuntungan harus membantu Anda. Anda memerlukan kepercayaan diri sehingga kecelakaan tidak menghilangkan itu dan keberuntungan sehingga Anda tidak cedera,” kata Marquez.
”Itu pesan realistis, saya tidak membesar-besarkan sesuatu. Lihat saja statistiknya,” kata juara enam kali MotoGP itu.
Marquez merupakan pebalap yang sering terjatuh karena dia memacu motor hingga maksimal untuk memahami batas pengendalian. Sejak menjadi rookie MotoGP pada 2013, Marquez sudah melakukan itu. Pada musim 2022, Marquez 18 kali terjatuh dalam 12 seri yang dia jalani.
Namun, musim lalu kecelakaan yang dialami oleh Marquez tidak semuanya karena melebihi limit, tetapi karena karakter motor yang sulit disetel. Rekan setimnya musim lalu, Pol Espargaro, serta pebalap LCR Honda yang juga adiknya, Alex Marquez, masing-masing terjatuh 21 kali. Jumlah kecelakaan yang sering dialami oleh para pebalap Honda itu menegaskan tantangan bagi Rins dan Mir.