Optimisme Tinggi Indonesia untuk Jungkalkan Vietnam
Walau main tandang, Indonesia optimistis bisa menjungkalkan Vietnam dalam semifinal kedua Piala AFF 2022. Skuad ”Garuda” bahkan sesumbar bisa menang dalam waktu normal.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA
Pesepak bola tim nasional Indonesia Pratama Arhan (kiri) bersama rekan-rekannya berlatih dalam sesi latihan resmi jelang laga kedua babak semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Minggu (8/1/2023). Pelatih Shin Tae-yong menegaskan, timnya tidak menargetkan seri, tetapi menang melawan timnas Vietnam dalam laga kedua pada Senin (9/1/2023) untuk lolos ke babak final.
HANOI, MINGGU — Indonesia tidak gentar menghadapi Vietnam dalam laga semifinal kedua Piala AFF 2022 di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Senin (9/1/2023). Skuad ”Garuda” optimistis bisa menjungkalkan ”Prajurit Bintang Emas” di hadapan pendukungnya sendiri dan melaju ke final kedua berturut-turut setelah Piala AFF 2020.
Semoga kami bisa meraih hasil terbaik besok. Kami datang ke sini untuk menang. Para pemain dalam kondisi terbaik, serta percaya diri dan siap untuk melawan Vietnam.
Pelatih Indonesia Shin Tae-yong dalam konferensi pers, Minggu (8/1), mengatakan, dirinya dan tim sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk laga tersebut. Apalagi, pelatih asal Korea Selatan itu telah mengetahui kelebihan dan kekurangan Vietnam. ”Semoga kami bisa meraih hasil terbaik besok. Kami datang ke sini untuk menang. Para pemain dalam kondisi terbaik, serta percaya diri dan siap untuk melawan Vietnam,” ujar Shin dilansir PSSI.org, Minggu.
Modal imbang 0-0 dengan Vietnam pada laga semifinal pertama di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (6/1), belum cukup untuk Indonesia merebut tiket ke final. Meskipun bisa mengagalkan Vietnam mendapatkan gol tandang yang menentukan nasib ke final sebagaimana regulasi Piala AFF 2022, Indonesia belum tentu mampu mencuri gol dan meredam agresivitas Vietnam yang main di rumahnya sendiri.
Apalagi, Indonesia perlu mengatasi tantangan nonteknis. Indonesia harus beradaptasi dengan perbedaan cuaca mencolok, yakni dari Jakarta dengan suhu rata-rata 30-32 derajat celsius dan Hanoi yang suhu awal tahunnya berkisar 20-25 derajat celsius. Selain itu, tim ”Merah Putih” mesti beradaptasi dengan kondisi lapangan yang kurang prima karena jarang terkena matahari.
ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA
Pesepak bola tim nasional Indonesia Saddil Ramdani (ketiga kiri) bersama rekan-rekannya berlatih dalam sesi latihan resmi jelang laga kedua babak semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Minggu (8/1/2023). Pelatih Shin Tae-yong menegaskan timnya tidak menargetkan seri, tetapi menang melawan timnas Vietnam dalam laga kedua pada Senin (9/1/2023) untuk lolos ke babak final.
Belum lagi, sejak ditangani Shin, Indonesia belum pernah menang atas Vietnam, yakni kalah 0-4 dalam kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 di Dubai, Uni Emirate Arab (UEA), serta masing-masing imbang 0-0 pada penyisihan grup Piala AFF 2020 di Singapura dan semifinal pertama Piala AFF 2022 di Jakarta.
Kendati demikian, tidak ada yang tak mungkin dalam sepak bola. Setidaknya, berdasarkan data 11v11.com, Indonesia hanya sekali kalah saat tandang ke Vietnam dalam 14 laga selama 20 tahun terakhir, yakni 2-3 dalam laga persahabatan di Hanoi, 8 November 2016.
Sebaliknya, Indonesia pernah membuat keajaiban menang 3-0 atas Vietnam yang penuh ambisi dalam penyisihan grup Piala AFF 2004, 11 Desember 2004. Sisanya, mereka selalu bermain imbang, termasuk 2-2 pada fase grup Piala AFF 2014 dan 2-2 pada semifinal kedua Piala AFF 2016 sebelum seri pada semifinal pertama Piala AFF 2022.
Shin mengakui bahwa Vietnam adalah tim yang bermain dengan organisasi permainan yang sangat baik. Namun, dengan kerja keras, fokus, dan disiplin, Shin yakin timnya bisa mengatasi Vietnam. Bahkan, dia sesumbar ingin menang dalam waktu normal. ”Kami tidak pernah menginginkan hasil imbang atau perpanjang waktu. Kami akan berusaha menyelesaikan pertandingan dalam 90 menit,” kata pelatih berusia 52 tahun itu dikutip Vff.org.vn, Minggu.
ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA
Pelatih tim nasional Indonesia (kanan) memberikan arahan kepada para pemain dalam sesi latihan resmi jelang pertandingan kedua babak semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Minggu (8/1/2023). Pelatih Shin Tae-yong menegaskan timnya tidak menargetkan seri, tetapi menang melawan timnas Vietnam dalam pertandingan kedua pada Senin (9/1/2023) untuk lolos ke babak final.
Penyerang Indonesia Dendy Sulistyawan menuturkan, tidak mudah untuk menaklukkan Vietnam di hadapan penontonnya sendiri. Akan tetapi, dengan motivasi tinggi, dia dan rekan-rekannya optimistis bisa menang atas Vietnam. ”Saya pikir, untuk laga kedua ini, kami harus bisa main lebih baik dibandingkan laga pertama kemarin. Kami sudah sejauh ini berjuang jadi mesti lebih maksimal demi lolos ke final,” katanya.
Siapkan persembahan terakhir
Pelatih Vietnam Park Hang-seo punya motivasi ganda untuk memberikan persembahan terakhir spesial bagi timnya. Sebab, Piala AFF 2022 adalah ajang terakhirnya sebelum mengakhiri kontrak dengan tim Negeri Paman Ho tersebut. Dia tidak ingin mengakhiri kontrak terlalu cepat dengan gugur di semifinal.
”Seperti yang Anda ketahui, kontrak saya dengan Vietnam akan berakhir seusai turnamen ini. Jika kami kalah dalam semifinal kedua ini, itu artinya saya pergi lebih cepat sebagai pelatih Vietnam. Jika kami menang, saya masih memiliki dua laga final. Jadi, laga semifinal kedua ini sangat penting untuk saya,” ungkap pelatih asal Korea Selatan itu dalam konferensi pers seperti dilansir Vff.org.vn, Minggu.
Sejak ditukangi Park Hang-seo, Vietnam menjelma sebagai raksasa baru sepak bola Asia Tenggara. Pelatih berusia 65 tahun itu mampu mengoptimalkan potensi kecepatan dan fisik pemain Vietnam selayaknya tim-tim asal Asia Timur, seperti Korea Selatan dan Jepang.
ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA
Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong (kiri) didampingi pesepak bola Dendy Sulistyawan beranjak seusai menyampaikan keterangan kepada wartawan dalam sesi konferensi pers jelang pertandingan kedua babak semifinal Piala AFF 2022 di gedung Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF), Hanoi, Minggu (8/1/2023).
Vietnam bermain dengan koordinasi yang sangat baik, displin, dan penuh semangat. Tak heran mereka bisa menjuarai Piala AFF 2018 dengan menumbangkan Malaysia secara agregat 3-2 (2-2, 1-0) di final. Mereka pun menembus perempat final Piala Asia Uni Emirat Arab 2019 sebelum kalah tipis 0-1 dari Jepang.
Kini, Vietnam menegaskan diri sebagai raja Asia Tenggara dengan peringkat FIFA tertinggi di antara negara-negara kawasan tersebut, yakni urutan ke-96 dunia. Tim yang memiliki julukan di masa lampau ”Naga Emas” itu jauh melampaui kekuatan tradisional Asia Tenggara Thailand di urutan ke-111 dunia ataupun Indonesia yang berada di tempat ke-151 dunia.
Bermain di kandang sendiri, Vietnam biasanya jauh lebih percaya diri dan beringas untuk melumat para tamunya. Dalam penyisihan Grup B Piala AFF 2022, misalnya, mereka menghajar Malaysia dan Myanmar masing-masing dengan skor 3-0 dari dua laga kandangnya. Pada akhirnya, mereka keluar sebagai juara Grup B dengan 10 poin dari hasil menang tiga kali dan imbang sekali dengan perolehan 12 gol tanpa kebobolan.
Maka itu, Park cukup yakin bisa memberikan gelar Piala AFF keduanya untuk Vietnam. ”Dalam lima tahun terakhir, berkat dukungan pemerintah dan federasi, kami punya tim yang bagus dengan hasil dan prestasi yang baik,” tutur pelatih yang mempersembahkan runner-up Piala AFC U-23 serta emas SEA Games 2019 dan 2021 untuk Vietnam yunior tersebut.
ANTARA/MICHAEL SIAHAAN
Pelatih tim nasional Vietnam Park Hang-seo (tengah) dan penyerang skuadnya Nguyen Tien Lin (kanan) memberikan pernyataan dalam konferensi pers sebelum pertandingan kedua semifinal Piala AFF 2022 kontra Indonesia di Kantor VFF, Hanoi, Minggu (8/1/2023).
Penyerang Vietnam Nguyen Tien Linh menyampaikan, mereka termotivasi memberikan hasil terbaik untuk para fans dalam semifinal kedua nanti. Salah satu caranya adalah dengan mencetak gol lebih awal agar tim lebih santai dan percaya diri. ”Mudah-mudahan, kami berjuang dengan semangat yang biasa kami lakukan,” katanya.