Vietnam punya dua kenangan pahit saat bertemu Indonesia di semifinal Piala AFF. Park Hang-seo merasa tertantang menghapus luka masa lalu itu di Jakarta.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)
Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong (memakai topi) mengarahkan pemain sebelum sesi latihan di Lapangan A, Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (4/1/2023). Indonesia akan melawan Vietnam pada laga pertama semifinal Piala AFF di Stadion Utama GBK, Jumat (6/1/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Pelatih Vietnam Park Hang-seo terlihat lebih suka melawan Indonesia di semifinal Piala AFF 2022. Keinginan itu pada akhirnya terwujud. Vietnam pun mendapat kesempatan untuk membalas kekalahan di semifinal Piala AFF 2016. Namun, Park tidak bisa mengesampingkan fakta bahwa Indonesia jauh lebih dominan atas Vietnam di semifinal.
Laga besar tersaji di semifinal Piala AFF. Indonesia akan menjamu rival lamanya, Vietnam, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (6/1/2023) pukul 16.30 WIB. Ini akan menjadi petemuan ketiga Park dengan pelatih Indonesia Shin Tae-yong.
Park memperlihatkan keinginannya menghadapi Indonesia di semifinal, pada laga pamungkas fase Grup B. Vietnam yang sudah dipastikan lolos ke semifinal tampil dengan kekuatan penuh melawan Myanmar di Stadion My Dinh, Hanoi, walau punya pilihan mengistirahatkan pemain kunci. Park ingin Vietnam meraih kemenangan atas Myanmar untuk mengunci posisi juara Grup B.
Dengan menjadi juara grup, Vietnam akan melawan Indonesia. Tim ”Garuda” gagal menyalip Thailand di puncak Grup A karena hanya mampu menang tipis 2-1 atas Filipina di laga pamungkas grup. Bukan tanpa alasan Park lebih suka bertemu Indonesia di semifinal. Selain bisa membalas kekalahan, 3-4, Vietnam di semifinal Piala AFF 2016, Park teramat percaya diri bisa melewati Indonesia.
”Sejak saya menjadi pelatih kepala Vietnam, saya tidak pernah kalah dari Indonesia. Saya yakin Vietnam bisa menang melawan Indonesia di semifinal,” kata Park, dikutip laman Zing News, Rabu (4/1/2023).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)
Para pemain Indonesia berlatih di Lapangan A Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (4/1/2023).
Ucapan Park bukan omong kosong. Pelatih asal Korea Selatan itu memang punya rekor bagus setiap bertemu Indonesia di level timnas senior.
Park tercatat tiga kali melawan Indonesia. Ia meraih dua kemenangan dan sekali hasil imbang. Dua kemenangan Park diraih di babak kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022. Vietnam kala itu menang dengan skor 4-0 dan 3-1. Adapun hasil imbang 0-0 dari Indonesia diraih Park saat fase penyisihan grup Piala AFF 2020.
Akan tetapi, Park tidak bisa memandang sebelah mata Indonesia. Selama ini Indonesia punya catatan yang bagus ketika berlaga di semifinal Piala AFF. Sejak 1996, Indonesia sudah sembilan kali tampil di semifinal, dan enam kali menang untuk lolos ke final.
Selain pada 2016, Indonesia pernah bertemu Vietnam di semifinal Piala AFF 2000. Laga itu juga dimenangi Indonesia dengan skor 3-2. Maka, Park kini dihadapkan pada tantangan untuk membersihkan kelindan luka masa lalu Vietnam dari Indonesia di semifinal Piala AFF.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)
Dua penjaga gawang tim nasional Indonesia berlatih di Lapangan A Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (4/1/2023).
”Bermain jauh dari rumah, kami akan mendapat tekanan dari fans Indonesia. Tapi saya yakin pemain Vietnam cukup mampu untuk mengatasinya,” ucapnya.
Tantangan berbeda dirasakan Shin yang belum pernah menang atas Park di level senior. Shin sejauh ini baru dua kali bertemu Park di level senior. Dalam dua pertemuan itu, Shin hanya mampu meraih satu hasil imbang dan menelan satu kekalahan.
Sejak saya menjadi pelatih kepala Vietnam, saya tidak pernah kalah dari Indonesia.
Bermain dengan dukungan penuh suporter Indonesia, menawarkan kesempatan bagi Shin untuk meraih kemenangan pertama atas Park. Kendati Indonesia berstatus peringkat kedua grup, produktivitas Indonesia tidak kalah dari Vietnam. Kedua negara sama-sama mencetak 12 gol di fase grup dan mengoleksi 10 poin.
Untuk mencapai kemenangan, Shin pun tidak ingin melewatkan kesempatan memberikan sesi latihan menjelang pertandingan. Latihan timnas yang berlangsung Rabu (4/1/2023) sore sempat hendak ditunda karena hujan deras. Ketika hujan reda, Shin bergegas meminta para pemain untuk datang.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)
Tim nasional Indonesia melakukan pemanasan saat sesi latihan di Lapangan A Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (4/1/2023).
Dalam kondisi lapangan yang masih basah, Shin menginstruksikan para pemain untuk melakukan latihan operan bola-bola pendek. Walau berlangsung cukup singkat, latihan kali ini sangat penting untuk mengasah sentuhan bola para pemain sekembali dari Manila, Filipina.
Shin juga menggarisbawahi perihal ego pemain timnas yang kerap muncul saat bertanding. Dalam empat laga di fase grup, para pemain Indonesia kerap membuang-buang peluang.
Contoh terbaru adalah ketika melawan Filipina. Ricky Kambuaya memilih terus menggiring bola kendati tak jauh dari sisinya ada penyerang Ilija Spasojevic yang berdiri bebas. Keegoisan Kambuaya pun membuat bola direbut bek Filipina dan Indonesia kehilangan momentum untuk mencetak gol.
”Saya sebenarnya hanya bisa mengatakan bahwa kami harus memperbaiki, dan situasi ini bisa diperbaiki,” ujar Shin.
Shin berjanji penampilan timnas akan jadi jauh lebih baik dibandingkan fase grup. Indonesia harus menang dengan selisih gol besar agar laga semifinal kedua di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, bisa menjadi lebih ringan.