Joan Mir bertekad kembali meraih gelar juara dunia MotoGP bersama tim barunya, Repsol Honda. Namun, mantan pebalap Suzuki itu perlu beradaptasi secepat mungkin dengan motor RC213V yang lebih menuntut kekuatan fisik.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
ANDORRA, SELASA – Joan Mir sudah bisa tampil ke publik dengan kostum Repsol Honda begitu kontraknya dengan Suzuki Ecstar selesai pada awal 2023 ini. Juara MotoGP musim 2020 itu pun langsung membagikan kesan pertamanya bergabung dengan Honda serta targetnya untuk meraih gelar juara di atas motor RC213V. Namun, Mir memahami sepenuhnya ada tantangan besar di hadapannya, mulai dari beradaptasi dengan motor Honda yang terkenal sulit dikendalikan, menyatu dengan personel tim baru, serta bekerja sama dengan rekan setimnya, juara enam kali MotoGP, Marc Marquez.
"Kesan pertama saya tentang tim Repsol Honda saat tes (akhir musim 2022 di Valencia) sangat bagus. Ketika datang dari tim yang berbeda, Anda harus membiasakan diri dengan orang-orang dan dinamika kerja yang sepenuhnya berbeda dari tim saya sebelumnya. Saya menyukai itu. Kami menjalani tes yang sangat bagus dan saya merasa seperti hari pertama sekolah," ungkap Mir dalam wawancara pertamanya sebagai pebalap Repsol Honda, Selasa (3/1/2023).
"Saya berusaha beradaptasi pada tantangan baru ini dengan optimisme dan kemauan untuk mengawali dengan baik di tim baru. Secara pribadi, saya selalu menikmati tantangan seperti ini, mengetahui hal-hal baru: bagaimana tim, motor, bertemu dengan semua orang di tim. Saya menikmati tes dan proses ini dan saya menantikan bertemu dengan lebih banyak orang dari di dalam tim," ujar pebalap asal Spanyol itu kemudian.
Tes di Sirkuit Ricardo Tormo pada November lalu menjadi debut Mir bersama Repsol Honda. Dia bertemu dengan personel tim barunya, para insinyur Honda Racing Corporation, serta pertama kali memacu motor RC213V. Waktu itu, Mir belum boleh memberikan keterangan pers sebagai pebalap Honda karena secara de jure masih terikat kontrak dengan Suzuki. Pengalaman pertama memacu motor Honda itu membuat Mir tahu bahwa motor barunya menuntut fisik yang lebih kuat.
"Secara fisik, saya tidak mengubah pendekatan dalam persiapan saya. Saya hanya hanya sedikit menaikan intensitasnya. Setiap tahun, intensitas ditingkatkan supaya lebih bugar. Tahun ini, khususnya, karena saya tahu bahwa motor Honda menuntut fisik. Saya senang berlatih teknik serta fisik. Tahun ini, kemungkinan saya akan lebih berlatih fisik dibandingkan latihan teknik karena saya pikir saya akan memerlukan itu. Secara umum, saya hampir tidak mengubah apapun (dalam persiapan fisik)," ungkap Mir.
Mir berharap persiapan fisik yang dia lakukan dalam jeda balapan ini bisa membantu dirinya lebih cepat beradaptasi dengan motor RC213V. Proses adaptasi itu sangat krusial karena dirinya ingin kembali menjadi juara dunia. Peluang untuk itu cukup besar karena Honda merupakan tim paling sukses di MotoGP dengan sumber daya yang sangat besar.
"Perasaan saya ketika bergabung dengan tim seperti ini sungguh luar biasa. Menurut saya, setiap pebalap membayangkan dirinya dengan warna ini. Menjadi bagian dari ini membuat saya sangat bangga. Saya berada dalam momen manis dan saya juga masih muda untuk berusaha mengulang lagi apa yang telah saya raih sebelumnya (gelar juara MotoGP). Jadi, kita lihat saja apa yang bisa kami lakukan," kata Mir.
Berbagi garasi dengan Marc merupakan tantangan sesungguhnya karena dia pebalap terbaik di garis start dan pebalap dengan gelar juara terbanyak. (Joan Mir)
Bergabung dengan Honda merupakan mimpi yang menjadi kenyataan bagi Mir. Namun, dia juga menyadari bahwa berada di tim sesukses Honda bisa menghadirkan tekanan yang besar. "Sudah pasti, menjadi bagian dari tim ini berarti ada tekanan lebih besar karena di sini hanya kemenangan yang menjadi hasil bagus. Kami tahu bahwa kami datang (saat Honda) dalam momen yang sulit, tetapi pendekatan balapan akan selalu sama. Berusaha secepat mungkin untuk membawa warna ini ke tempat yang semestinya," tegas Mir.
Peluang sekaligus tantangan
Misi mengembalikan Honda ke puncak MotoGP akan dilakukan oleh Mir bersama rekan setimnya, Marc Marquez. Bagi Mir, berada satu tim dengan pebalap tersukses di MotoGP saat ini tersebut bisa menjadi peluang sekaligus tantangan.
"Berbagi garasi dengan Marc merupakan tantangan sesungguhnya karena dia pebalap terbaik di garis start dan pebalap dengan gelar juara terbanyak. Ini sesuatu yang bisa menjadi sangat bagus di satu sisi dan mungkin lebih sulit di sisi lain. Anda bisa berbagi data dengan dia dan bisa belajar banyak dari dalam. Tetapi, jika tidak bisa tampil seperti yang diinginkan, Anda akan selalu memiliki pebalap tangguh di sisi lain dari garasi," ungkap Mir.
"Saat tes, saya bisa menjalani beberapa putaran bersama dia dan juga berbagai beberapa data. Dia tahu bagaimana motor-motor ini bekerja dengan sempurna. Dia bisa berkendara seperti yang diinginkan oleh motor, melaju sangat kencang memasuki tikungan, di mana mungkin tercepat dibandingkan motor-motor yang pernah saya coba sebelumnya. Kemudian, bagaimana motor memberi Anda tenaga juga berbeda dibandingkan motor yang saya kendarai sebelumnya. Saya perlu membiasakan diri dengan itu dan Marc tahu dengan sangat baik bagaimana melakukan itu," ungkap Mir.
Dia juga sempat berbincang dengan Marquez seusai tes di Valencia. "Berbincang setelah tes sesuatu yang wajar. Ketika pebalap baru datang ke garasi dan mencoba motor, Anda ingin mendengar apa yang dia rasakan. Dalam hal ini, kami berbagi arah yang ingin kami ikuti. Bekerja keras bersama dalam arah yang sama merupakan sesuatu yang penting dibandingkan setiap pebalap bergerak sendiri-sendiri. Kami ingin mengambil jalan yang tepat bersama-sama. Saat itu, kami membicarakan hal itu," jelas Mir.
Dalam musim pertamanya bersama Honda, Mir tidak memasang target ambisius karena dirinya masih perlu memahami karakter motor yang terus dikembangkan karena performanya belum maksimal. "Yang paling utama, kami harus realistis. Kami datang dalam momen sulit. Kuncinya adalah beradaptasi dengan cepat dengan motor ini dan kemudian berusaha membangun kepercayaan diri serta kecepatan dalam beberapa balapan awal. Kemudian, mulai paruh musim, targetnya berusaha mendekat ke podium dan hasil bagus," ujar Mir terkait target 2023.Baca juga : Tinggalkan Honda, Opsi Terakhir Marquez
"Sebagai pebalap muda dan pebalap baru, saya bisa menghadirkan kesegaran ke dalam tim. Pengalaman saya di tim yang berbeda merupakan sesuatu yang selalu memberi informasi bagus untuk tim. Menurut saya, kami berbagi target yang sama, yaitu meraih gelar juara. Ini yang akan saya berikan kepada tim," ujar Mir yang kini berusia 25 tahun.