Kehilangan Pemain Bintang, Jakarta Pertamina Pertamax Andalkan Kolektivitas
Tim putra dan putri Pertamina belajar dari Proliga 2022. Musim itu, mereka sempat berjaya di awal dan akhirnya menurun tajam di final four. Pada Proliga 2023, mereka ingin lebih fokus bermain baik di setiap laga.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Menyambut liga bola voli profesional Indonesia atau Proliga 2023, Jakarta Pertamina Pertamax kehilangan sejumlah pemain bintang yang menjadi kerangka skuad tim pada musim lalu. Namun, Pertamina tetap yakin bisa bersaing dengan mengandalkan kolektivitas tim. Musim baru Proliga akan berlangsung 5 Januari-19 Maret.
”Voli adalah olahraga tim. Maka, ada pemain bintang syukur, tidak ada pun tidak apa-apa. Tanpa bintang, kami bisa fokus bermain kolektif. Dengan kolektivitas yang baik, kami yakin bisa melawan tim bertabur bintang. Manajemen berkomitmen mengorbitkan pemain muda untuk menjadi bintang baru,” ujar Pelatih Pertamina Pertamax Putut Marhaento dalam konferensi pers seusai peluncuran tim putra dan putri Pertamina untuk Proliga 2023 di Jakarta, Selasa (3/1/2022).
Musim lalu, Pertamina menjadi salah satu tim bertabur bintang, seperti middle blocker Mahfud Nurcahyadi dan Hernanda Zulfi, setter Jasen Natanael Kilanta, dan outside hitter Farhan Halim. Farhan dan Hernanda adalah andalan timnas Indonesia saat meraih emas SEA Games Vietnam 2021. Farhan bahkan meraih penghargaan Server Terbaik Proliga 2022.
Namun, jelang musim baru, Pertamina kehilangan barisan bintang tersebut. Mahfud berlabuh ke Palembang Bank SumselBabel; Hernanda direkrut tim debutan Jakarta Bhayangkara Presisi; adapun Jasen dan Farhan hijrah ke klub debutan lainnya, Jakarta STIN BIN. Sekarang, Pertamina nyaris tidak memiliki pemain bintang maupun yang berlabel timnas.
Pertamina kini mengandalkan kombinasi pemain yunior dan senior. Mereka mencoba mengorbitkan pemain-pemain muda, antara lain opposite L Febrian Nugraha (18) dan Ogi Alexander (22). Ada pula beberapa pemain kenyang pengalaman, seperti setter I Made A Suartama (32), outside hitter I Nyoman Julianta (31), dan middle blocker I Made S Putra (27).
Komposisi skuad itu dilengkapi oleh dua pemain asing, yakni opposite asal Montenegro sekaligus kapten tim, Aleksandar Minic; dan outside hitter asal Kolombia, Leiner Aponza. Minic bukan nama baru di Proliga karena dia telah memperkuat Pertamina untuk musim 2016, 2017, 2019, dan 2022. Pemain berusia 36 tahun itu pernah meraih penghargaan sebagai Pencetak Skor Terbaik Proliga 2017 dan 2018 serta Spiker Terbaik Proliga 2019.
Dengan skuad itu, Putut tetap berani mematok target tinggi, yaitu memenangkan semua laga. Ia sudah mengenal sebagian pemainnya itu karena pernah berada di tim yang sama, seperti Adhi, Julianta, dan Vandim, di Bank SumselBabel, musim lalu. ”Kami bertekad bermain baik, sekalipun sejumlah tim mengontrak pemain asing berlevel dunia (seperti middle blocker timnas Brasil, Isac Santos, di STIN BIN),” katanya.
Kami memiliki seorang pemimpin, Agustin, dan 'pembunuh' di lapangan, Megawati. Mudah-mudahan, dengan adanya mereka, kami bisa berbicara banyak. (Eko Waluyo)
Menurut Minic, selama persiapan, koneksi antarpemain di timnya terbangun dengan baik. Kebersamaan itu menjadi modal utama timnya menjalani musim baru. ”Saya percaya tim akan terus tumbuh menjadi lebih baik dari satu laga ke laga lainnya dan akhirnya bisa menjadi juara,” ujarnya.
Tim putri
Adapun tim putri Jakarta Pertamina Fastron punya komposisi pemain yang jauh lebih menjanjikan. Sejumlah pemain bintang dari musim lalu masih membela tim itu. Mereka antara lain middle blocker Agustin Wulandhari, opposite Megawati Hangestri Pertiwi, dan setter Arneta Putri Amelian. Megawati adalah andalan timnas putri Indonesia ketika merebut perunggu SEA Games 2021, serta peraih penghargaan Server Terbaik Putri Proliga 2022.
Selain itu, Pertamina Fastron diperkuat pemain baru yang juga membela timnas, seperti libero Dita Azizah dan outside hitter Yolla Yuliana. Mereka juga mengontrak Marija Zelenovic, pemain asal Serbia yang kaya pengalaman di Eropa dan Amerika Serikat. Kehadiran mereka menutupi perginya outside hitter timnas, Ratri Wulandari, ke tim debutan Jakarta BIN O2C.
Kendati demikian, Pelatih Pertamina Fastron Eko Waluyo enggan muluk-muluk di awal kompetisi nanti. Mereka ingin fokus menjalani kompetisi selangkah demi selangkah. ”Soal target, semua tim ingin pasang target tinggi. Tetapi, yang baru bisa kami janjikan saat ini adalah kami bakal menjadi tim yang enak ditonton, bisa memuaskan penonton,” tuturnya.
Bagi Eko, Proliga 2023 akan sangat menarik dan ketat. Sebab, kekuatan semua tim hampir merata. Akan tetapi, dengan para pemain yunior menjanjikan dan pemain senior yang tetap stabil, Eko berharap timnya bisa menuai hasil lebih baik ketimbang musim lalu. ”Kami memiliki seorang pemimpin, Agustin, dan 'pembunuh' di lapangan, Megawati. Mudah-mudahan, dengan adanya mereka, kami bisa berbicara banyak,” ungkapnya.
Adapun Agustin, selaku kapten tim, menyampaikan, mereka ingin fokus memperbaiki peringkat lebih dahulu setelah menempati peringkat keempat pada musim lalu. ”Kami akan optimalkan potensi pemain muda dan pengalaman yang ada. Tidak menutup kemungkinan kami bisa juara,” ucap pemain berusia 31 tahun tersebut.
Chief de Mission tim Pertamina sekaligus Direktur Utama PT Pertamina Lubricants Werry Prayogi mengatakan, tim putra maupun putri Pertamina harus memetik pelajaran dari Proliga 2022. Kedua tim itu sempat sangat menakutkan sepanjang babak penyisihan, yakni menjadi juara grup di kelompok masing-masing. Namun, memasuki final four, performa kedua tim itu justru menurun dratis dan tidak lolos ke grand final.
”Musim lalu, tim mendapatkan tekanan secara internal dan eksternal sehingga tim yang awalnya berjaya menjadi cuma berada di peringkat keempat kelompok masing-masing. Untuk musim ini, kami ingin lebih fokus bermain baik di setiap laga lebih dahulu, baru memikirkan babak-babak selanjutnya. Kami minta para pemain terus rendah hati agar bisa mengharumkan nama Pertamina di akhir musim nanti,” ujar Werry.