PP Pelti Siapkan Pemain untuk Piala Davis dan SEA Games
PP Pelti mempersiapkan sejumlah petenis untuk Piala Davis melawan Vietnam, sekaligus untuk proyeksi di SEA Games Kamboja 2023.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Tim tenis beregu putra Indonesia memulai pemusatan latihan nasional atau pelatnas di Jakarta jelang menghadapi Vietnam pada babak playoff grup II Piala Davis di Vietnam pada 4-5 Februari 2023. Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Indonesia atau PP Pelti menyiapkan 16 pemain mengikuti pelatnas yang dimulai sejak 26 Desember 2022. Skuad yang terpilih juga nantinya diproyeksikan untuk SEA Games Kamboja 2023.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP Pelti, Suharyadi mengatakan, baru sembilan pemain yang bergabung, sementara sisanya masih belum bergabung dengan sejumlah alasan, mulai dari masih mengikuti turnamen, latihan, pribadi, cedera, dan alasan lainnya.
“Beberapa pemain sedang mengikuti turnamen, yakni Christopher Rungkat (32) di Thailand dan Muhammad Rifqi Fitriadi (23) di Tunisia, sementara Nathan Anthony Barki sedang menjalani latihan pribadi di Singapura. Adapun M Gunawan Trismuwantara (19) masih pemulihan cedera,” kata Suharyadi saat sesi latihan di lapangan tenis Badan Intelijen Negara, Jakarta, Kamis (29/12/2022).
Untuk komposisi pemain, PP Pelti memadukan antara pemain muda dan pemain senior. Beberapa pemain muda yang dipangggil, yakni Claudio Renardi Lumanauw (18), Lucky Chandra Kurniawan (19), dan Renaldi Aqila Arifadli Salim (17).
Dari 16 pemain akan disaring menjadi enam nama, dengan rincian empat pemain inti dan dua cadangan. "Kami ingin menentukan skuad inti sebelum kejuaraan ITF (International Tennis Federation) di Jakarta pada pertengahan Januari 2023," ujar Suharyadi.
Menurut dia, penentuan skuad inti sebelum ITF akan memudahkan memilih petenis yang akan mendapatkan wild card karena status Indonesia sebagai tuan rumah. Wild card tersebut menjadi berharga, karena sejumlah petenis dalam pelatnas belum memiliki peringkat ITF.
Di sisi lain, tim inti yang sudah terpilih nantinya sekaligus diproyeksikan tampil di SEA Games Kamboja, Mei 2023. Suharyadi berharap, penentuan skuad inti juga diharapkan bisa memudahkan tim pelatih memformulasikan pemain yang akan bermain pada nomor ganda.
Adapun, dua mantan pasangan ganda putra tenis Indonesia, Bonit Wiryawan didampingi Sulistyo Wibowo ditunjuk untuk menangani tim Davis Indonesia. Pengalaman kedua petenis pada ajang yang dibentuk sejak 1900 ini diharapkan bisa ditularkan pada para petenis Indonesia.
Bonit mengungkapkan, pelatnas tahap awal akan fokus pada fisik pemain. Menurut dia, dengan jadwal yang cukup singkat sebelum melawan Vietnam, pemain harus memiliki fisik yang baik, apalagi tidak menutup kemungkinan pemain akan bermain rangkap.
Dengan latihan fisik yang kami dorong terus, saya harap sebelum ITF, kondisi fisik mereka dalam keadaan terbaik, sehingga kami bisa melihat pemain yang layak.
“Dengan latihan fisik yang kami dorong terus, saya harap sebelum ITF, kondisi fisik mereka dalam keadaan terbaik, sehingga kami bisa melihat pemain yang layak,” kata Bonit.
Latihan fisik akan terus digenjot hingga hari pertandingan kejuaraan ITF dan Piala Davis. Sementara untuk menentukan pemain yang dipilih, PP Pelti menyiapkan skema turnamen mini yang akan mengadu para petenis. Bermain dalam nomor tunggal, para petenis akan disusun berdasarkan peringkat pada akhir turnamen mini tersebut.
“Sebenarnya waktu yang diberikan terlalu mepet. Tetapi itu tidak boleh jadi alasan, kami akan fokus memaksimalkan waktu yang tersedia,” ujar Bonit.
Dia juga berharap dari kejuaraan ITF bisa dimanfaatkan para petenis inti untuk mengukur kekuatan. Apalagi di ITF kemungkinan pemain vietnam bakal bertanding juga. Dengan demikian dia bisa melihat kekuatan lawan. “Namun, akan terdapat beberapa pemain yang masih yunior yang belum punya peringkat internasional. Kita akan coba masukkan mereka lewat wild card,” ujar Bonit.
Bonit berharap pemain yunior yang belum memiliki peringkat ITF bisa memanfaatkan penyelenggaraan ITF. Bukan saja sebagai ajang pemanasan sebelum Piala Davis, namun untuk membuka jalan bertanding di turnamen ITF lainnya.
Claudio Renaldi, petenis berperingkat 10 nasional ini, ingin fokus meniti karier di level senior. “Sebelumnya saya lebih banyak bermain di kejuaraan yunior, saya ingin melihat batas kemampuan saya di pelatnas senior. Semoga nanti punya kesempatan main di ITF agar bisa dapat peringkat internasional, sehingga kesempatan bermain di ajang internasional semakin banyak,” ujar petenis asal DKI Jakarta ini.