Tanpa kebintangan sosok Ronaldo, MU menyambut masa depan yang jauh lebih cerah pada fase kedua Liga Inggris.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AFP/OLI SCARFF
Pemain Manchester United Cristiano Ronaldo (kanan) mencetak gol kedua timnya ke gawnag Everton pada laga Liga Inggris di Stadion Goodison Park, Liverpool, Minggu (9/10/2022). Gol itu merupakan gol ke-700 Ronaldo di level klub dan membuat MU menang dengan skor 2-1.
Manchester United bersiap menghadapi Liga Inggris tanpa Cristiano Ronaldo.
Kontribusi Ronaldo tidak membawa perbaikan bagi MU.
Tanpa Ronaldo, MU bisa menjalankan taktik serangan balik dengan para pemain muda yang cepat.
MANCHESTER, SENIN – Harum aroma nostalgia Cristiano Ronaldo bersama Manchester United telah sirna karena pekat asap dari drama yang diciptakan sang megabintang. Bagi MU saat ini, dia hanya sebatas masa lalu. Wajah masa depan mereka sedang dibentuk oleh manajer “tangan besi” Erik ten Hag.
MU segera mengawali fase kedua Liga Inggris setelah jeda enam pekan Piala Dunia Qatar. Mereka akan menjamu Nottingham Forest di Stadion Old Trafford, Kota Manchester, pada Rabu (26/12/2022) dini hari WIB. “Setan Merah” mentap laga tersebut dengan wajah baru.
Tidak ada lagi Ronaldo, sosok ikon terbesar MU pada abad ke-21. Setelah menjalin reuni satu setengah musim di Old Trafford, pemain berjuluk “CR7” itu sepakat memutus kontrak dengan MU. Hubungan kedua pihak tidak bisa dipulihkan lagi akibat wawancara kontroversial Ronaldo sebelum Piala Dunia.
Ten Hag menyambut era tanpa Ronaldo dengan keyakinan, meskipun belum mendatangkan pemain pengganti. “Kami bisa menggapai 4 besar. Kami punya skuad kuat. Kami harus beradaptasi dengan pintar, lalu tampil dengan baik dan mendapatkan hasil bagus. Saya ingin melihat tim ini bertumbuh,” ujarnya.
AFP/OLI SCARFF
Manajer Manchester United Erik ten Hag memebrikan instruksi kepada pemainnya saat melawan Omonia dalam lanjutan Liga Europa grup E di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Jumat (14/10/2022) dini hari WIB.
Saat jeda Piala Dunia, ten Hag mengatakan, mereka harus menatap masa depan karena Ronaldo tinggal masa lalu. Penyerang 37 tahun itu sebenarnya masuk ke dalam proyek ten Hag hingga akhir musim. Namun, sang pelatih tidak bisa berbuat banyak karena “CR7” telah membakar jembatan hubungan mereka.
Ronaldo mengkritik nyaris seluruh pihak yang terlibat di MU. Dia bahkan berkata, ten Hag telah mengkhianatinya. “Kami selalu ingin dia berkontribusi. Dia adalah pemain hebat dengan sejarah hebat. Namun, ketika pemain ingin pergi, Anda harus membiarkannya,” kata ten Hag pada awal Desember.
Bagi ten Hag, kehilangan Ronaldo tidak akan terlalu berdampak, terutama di Liga Inggris. Sang megabintang baru tampil empat kali sebagai pemain mula dari 14 laga musim ini. Dia juga baru menyumbang satu gol selama 520 menit. Adapun bersamanya, MU menyudahi fase pertama liga di peringkat ke-5.
Tanpa Ronaldo, “Setan Merah” justru berpeluang besar lebih berbahaya dari sebelumnya. “CR7” memang bisa menjadi pemain terbaik ketika datang ke sebuah tim. Namun, bukan berarti tim tersebut akan otomatis lebih baik dengan kehadirannya. MU dan Juventus telah membuktikannya.
Kami bisa menggapai 4 besar. Kami punya skuad kuat.
AFP/OLI SCARFF
Pelatih Manchester United Erik ten Hag (kanan) menyaksikan masuknya Cristiano Ronaldo (tengah) menggantikan Anthony Martial (kiri) saat melawan Everton pada laga Liga Inggris di Stadion Goodison Park, Liverpool, Minggu (9/10/2022). MU menang dengan skor 2-1.
Ronaldo menjadi pencetak gol terbanyak MU di Liga Inggris (18 gol) saat musim pertama setelah kembali untuk kedua kali ke Old Trafford, 2021-2022. Namun, peringkat MU menurun dari peringkat kedua pada musim sebelumnya, menjadi ke-6. Produktivitas mereka juga menurun drastis, dari 73 gol menjadi 57 gol.
Bahkan pada musim itu, manajer Ole Gunnar Solskjaer harus dipecat sebelum paruh musim. Dia sempat dikritik karena beberapa kali tidak memainkan Ronaldo sejak awal laga, sebelum dipecat. Sampai akhirnya, Ronaldo terus bermain sampai hari terakhir Solskjaer di MU.
Melihat statistik musim itu mungkin kurang adil untuk Ronaldo. Sebab, pada musim itu, klub sedang mengalami turbulensi akibat pergantian pelatih. MU diambil alih oleh pelatih yang lebih terkenal sebagai direktur teknik, Ralf Rangnick, pada paruh kedua musim.
Namun, uniknya, situasi serupa terjadi juga ketika Ronaldo datang ke Juve dari Real Madrid pada 2018. Ronaldo menjadi pencetak gol terbanyak “Si Nyonya Besar” selama tiga musim beruntun di Liga Italia, total menciptakan 81 gol.
Pemain Manchester United Cristiano Ronaldo menggiring bola saat melawan Aston Villa pada laga Liga Inggris di Stadion Villa Park, Birmingham, Minggu (6/11/2022)
Kontribusi besar “CR7” ternyata bersifat semu. Jumlah gol Juve dalam semusim penuh tidak pernah melampaui musim 2017-2018 (86 gol), sebelum Ronaldo datang. Adapun bersama Ronaldo, Juve bahkan tidak pernah mencatat lebih dari 77 gol dalam semusim.
Fabio Capello, manajer ternama asal Italia, menilai, saat ini Ronaldo tidak lebih dari pemain yang egois. “Ronaldo menginginkan semua yang dilakukan dalam karier untuk dirinya sendiri. Sebagai pemain, tidak perlu dipertanyakan, dia arogan. Dia merepotkan untuk sebuah tim,” kat Capello seperti dikutip Football Italia.
Di sisi lain, ten Hag bisa memberikan menit bermain lebih untuk penyerang masa depan tim, seperti Alejandro Garnacho (18). Adapun posisi penyerang tengah yagg ditempati Ronaldo bisa ditambal oleh Marcus Rashford dan Anthony Martial.
Menariknya, semua pemain pengganti itu lebih muda, cepat, dan fleksibel bermain di berbagai posisi. Tipe tersebut sangat pas dengan gaya bermain ten Hag yang mengandalkan serangan balik. Gaya serupa pernah ditampilkan Solksjaer saat mengantar MU sebagai runner-up 2019-2020.
Penyerang Manchester United Marcus Rashford (kanan) berebut bola dengan pemain Burnley Ian Maatsen pada laga babak 16 Besar Piala Liga di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Rabu (21/12/2022). MU menang 2-0 pada laga itu.
Menurut Opta, MU merupakan tim yang mencetak gol terbanyak dari serangan balik di Liga Inggris musim ini (5 gol). Jumlah itu seperempat dari total gol tim, 20 gol. Persentase kontribusi gol dari serangan balik tersebut juga merupakan yang tertinggi di liga.
Hal terpenting, MU sudah terhindar dari drama di ruang ganti. Prestasi klub di lapangan merupakan refleksi dari kondisi ruang ganti. Seperti tulisan manajer terhebat sepanjang sejarah MU, Sir Alex Ferguson, dalam buku autobiografinya, “Begitu pemain berpikir dirinya lebih besar dari sang manajer, dia harus pergi.” (AP/REUTERS)