Saking padatnya jadwal turnamen, petenis profesional hanya memiliki waktu sekitar 1,5 bulan tanpa turnamen dalam setiap tahun. Mereka pun memanfaatkan waktu tersebut untuk jalan-jalan dan bangun siang.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
Libur kompetisi sekitar 1,5 bulan menjadi waktu yang sangat berharga bagi petenis profesional untuk menyegarkan tubuh dan pikiran. Sebelum berlatih untuk masa persiapan menuju musim kompetisi 2023, mereka meluangkan waktu berlibur dengan berbagai cara.
Sekitar sepuluh hari setelah juara turnamen Final WTA di Fort Worth, Texas, Amerika Serikat, 31 Oktober-7 November, Caroline Garcia ”melarikan diri” sendirian ke Bali. Selama 12 hari, petenis Perancis itu merasakan berbagai pengalaman pertama berada di ”Pulau Dewata”.
Seperti diceritakan dalam tulisan dan foto-foto pada akun Instagram-nya, Garcia berpetualang di sawah yang berada di Ubud, mencoba berselancar di pantai, hingga menikmati kuliner dan pijat Bali yang terkenal. ”Saya sangat menikmati dan belajar tentang budaya baru, negara baru, kota baru, dan bertemu orang- orang baru,” katanya pada akhir November.
Empat hari setelah mengunggah momen liburan di Bali, foto dan video berikutnya adalah saat dia berlatih di pusat kebugaran. Latihan kardio dan penguatan otot menjadi adalah program pertama yang dijalani atlet menjelang musim kompetisi baru dan menjadi program paling berat. Setelah itu, selama 11 bulan berikutnya, mereka berpindah ke puluhan negara untuk berkompetisi.
Musim kompetisi baru bahkan kerap kali dimulai pada akhir musim sebelumnya. Untuk 2023 misalnya, akan dimulai dengan kejuaraan beregu campuran Piala United di Australia, 29 Desember 2022–8 Januari 2023.
Maka, waktu singkat off season, atau masa tanpa turnamen pun selalu dimanfaatkan petenis untuk menjauh dari lapangan. Seperti Garcia, petenis Estonia, Anett Kontaveit, memilih Bali sebagai tempat berlibur. Dia lebih banyak menghabiskan waktu di pantai, salah satunya di Canggu.
Tempat favorit lain bagi bintang tenis dunia, terutama mereka yang mencari privasi, adalah Maladewa. Tahun ini, negara kepulauan kecil di Asia Selatan ini dikunjungi oleh peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Belinda Bencic; Daria Kasatkina, dan juara Grand Slam Perancis Terbuka 2017, Jelena Ostapenko. Pada tahun-tahun sebelumnya, nama-nama besar, seperti Roger Federer, Novak Djokovic, dan Serena Williams, juga, pernah berlibur di Maladewa.
Inspirasi
Petenis Tunisia, Ons Jabeur, tak lepas dari kegiatan olahraga pada masa liburan. Dia berada di Riyadh, Arab Saudi, 9-12 Desember, untuk menghadiri Misk Global Forum. Jabeur menjadi pembicara pada acara diskusi yang menyoroti tentang pengaruhnya pada perempuan di dunia.
Jabeur diberi kesempatan berbagi pengalaman berkat prestasi tertinggi yang diraihnya tahun ini, yaitu mencapai final Grand Slam Wimbledon dan AS Terbuka hingga menjadi petenis peringkat kedua dunia. Hal itu membuat Jabeur menjadi petenis Arab pertama yang tampil pada final Grand Slam. Dia pun menjadi inspirasi tak hanya bagi bangsa Arab, melainkan untuk perempuan di seluruh dunia.
Sepanjang tahun, saya melakukan perjalanan untuk mengikuti kompetisi yang begitu ketat. Maka, satu-satunya kesempatan untuk bisa berada di rumah dan sedikit rileks adalah ketika turnamen telah selesai. Itu waktunya saya bersama keluarga.
Selain menghadiri acara sosial, Jabeur merayakan kesuksesannya tahun ini dengan menonton Piala Dunia Qatar 2022. Petenis yang memang menyukai sepak bola itu terlihat di tribun Education City Stadium, Al Rayyan, 30 November, untuk mendukung Tunisia berhadapan dengan Perancis pada laga Grup D. Di sela laga yang dimenangi Tunisia, 1-0, itu, Jabeur berfoto bersama CEO klub sepak bola Paris Saint-Germain Nasser Al-Khelaifi.
Sementara, bagi Karen Khachanov, waktu liburan adalah waktu untuk keluarga. “Keluarga saya,” ujar Khachanov ketika ditanya apa yang terpenting baginya saat tak ada turnamen.
“Sepanjang tahun, saya melakukan perjalanan untuk mengikuti kompetisi yang begitu ketat. Maka, satu-satunya kesempatan untuk bisa berada di rumah dan sedikit rileks adalah ketika turnamen telah selesai. Itu waktunya saya bersama keluarga,” lanjut tunggal putra Rusia tersebut. Petenis Kanada, Denis Shapovalov, bahkan mengatakan bahwa dia sering mematikan ponsel saat berlibur dengan pacarnya.
Selain bersama orang-orang tercinta, petenis putra memiliki keinginan yang sama tentang off season. Dalam video yang diunggah dalam laman ATP, Shapovalov, Matteo Berrettini, Hubert Hurkacz, Khachanov, dan beberapa petenis lain mengungkapkan kerinduan bisa bangun dan sarapan lebih siang dari biasanya.
Saking terbiasa bangun sangat pagi, Dimitrov, bahkan, mengatakan bahwa dia senang bisa bangun pukul 06.00 ketika tak ada turnamen.