Tarung Atlet Pelatnas dan Daerah di Seleksi Nasional Taekwondo
Atlet pelatnas memenangi sembilan partai, sedangkan tiga partai diamankan atlet daerah pada final seleksi nasional untuk pelatnas SEA Games 2023. Kelemahan dari atlet pelatnas adalah pada kekuatan dan daya tahan.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pengurus Besar Taekwondo Indonesia merampungkan seleksi nasional untuk pelatnas SEA Games 2023 di Gedung Olahraga Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, 19-22 Desember 2022. Final seleksi nasional di hari terakhir, Kamis (22/12/2022), mempertemukan atlet pelatnas dengan atlet daerah hasil pantauan dari kejuaraan nasional dan daerah. Hasilnya, atlet pelatnas memenangi sembilan partai, sedangkan tiga partai sisanya berhasil diamankan atlet daerah.
Pada laga final, atlet saling bertarung merebut dua ronde dengan mengumpulkan poin tertinggi untuk mengamankan setiap rondenya. Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBTI Fahmy Fachrezzy mengatakan, sebanyak 24 atlet memperebutkan 12 tempat di pelatnas untuk 12 kelas yang tersedia, masing-masing enam kelas untuk putra dan enam untuk putri.
Pada kelas putri, berturut-turut kelas di bawah (-) 46 kilogram, -53 kg, -57 kg, -62 kg, -67 kg, dan -73 kg. Adapun kelas kategori putra adalah -54 kg, -58 kg, -63 kg, -68 kg, -80 kg, dan -87 kg.
Sebelum mengerucut pada 24 nama, sebelumnya ada 83 atlet yang saling melakukan tes fisik pada hari pertama dan tes keterampilan pada hari kedua.
"Sebelum mengerucut pada 24 nama, sebelumnya ada 83 atlet yang saling melakukan tes fisik pada hari pertama dan tes keterampilan pada hari kedua," kata Fahmy.
Pada pertandingan kategori putri, atlet pelatnas mengamankan lima kemenangan. Pada kelas -46kg, atlet pelatnas asal Bali, Ni Kadek Heni Prikasih menang dua ronde langsung atas Aning Amigrah Widhi dari Jabar. Pada ronde pertama, Heni yang merupakan meraih perunggu pada SEA Games Vietnam 2021 unggul poin, 7-1 dan 5-2 pada ronde kedua.
Pada empat kelas berikutnya, para atlet pelatnas berturut menang dalam dua ronde langsung. Pada kelas -53 kg, atlet pelatnas Megawati Tamesti Maheswari menang atas wakil Kepulauan Riau, Winda Dwi Putri, dengan poin masing-masing ronde 10-3 dan 14-0. Pada kelas -57 kg, Aqila Aulia Ramadani yang merupakan atlet pelatnas dari Jawa Barat menang atas Nabila Aprilia Putri dari DKI Jakarta dengan poin di masing-masing ronde, 11-0 dan 13-7.
Adapun Silvana Lamanda, atlet pelatnas dari Gorontalo unggul poin, 18-5 dan 11-4 atas Jesica Nur Salsabila dari Jawa Tengah. Pada kelas -73 kg, atlet pelatnas asal Jawa Tengah, Dinda Putri Lestari menang atas Sekar Embun Widya Ningrum dari Bangka Belitung, 6-3 dan 13-5.
Adapun kekalahan atlet pelatnas terjadi pada kelas -62 kg, Andini Dea Paramita asal Kalimantan Timur dikalahkan atlet asal DKI Jakarta dalam dua ronde langsung 12-6 dan 15-8.
Pada sektor putra, atlet pelatnas mengamankan kemenangan pada empat kelas yang dimenangi dalam dua ronde langsung. Pada kelas -58 kg, atlet pelatnas asal DKI Jakarta, Thoriqh Hibram Sarsabil menang atas Benaya Rafael Warkey asal Kalimantan Timur, 17-5 dan 12-0. Pada kelas -63 kg, M Bassam Raihan yang merupakan peraih emas kelas ini di SEA Games 2021 Vietnam, mengalahkan Muhammad Bintang Atmaja dari Kalimantan Timur 7-2, 8-1.
Adapun pada kelas -80 kg, atlet pelatnas, Osananda Naufal menang 13-1 dan 14-1 atas atlet daerah asalnya Jawa tengah, yakni Michael Joshua Partogi. Pada kelas -87 kg, Nicholas Armanto yang merupakan atlet pelatnas asal Jawa Barat mengalahkan M Raihan Fadhila asal Sumatera Utara, 5-3 dan 11-1.
Dua kekalahan atlet pelatnas terjadi pada dua kelas yakni -54 kg dan 68 kg. Pada kelas -54 kg, atlet pelatnas berusia 18 tahun asal Aceh, Bagus Aditya Pratama kalah dalam dua ronde menghadapi atlet berusia 23 tahun asal Jawa Barat, Khaerullah. Bagus yang masuk pelatnas lewat jalur audisi pada Juli 2022 harus menelan kekalahan, 9-16 dan 10-12.
Adapun pada pertandingan pada kelas -68 kg berjalan alot antara atlet pelatnas, Adam Yazid Ferdyanzah yang mewakili Jawa Barat menghadapi Arya Danu Susilo yang berasal dari Banten. Keduanya sempat bermain denga poin sama, 6-6 pada ronde pertama. Adam akhirnya lebih agresif dengan mengambil dua ronde selanjutnya dengan margin poin cukup jauh, 13-0 pada ronde kedua dan 16-5 pada ronde ketiga.
Pelatih tim nasional taekwondo Indonesia Kim Seung-ill mengatakan, kelemahan terbesar dari atlet pelatnas adalah pada kekuatan dan daya tahan. Menurut pelatih asal Korea Selatan tersebut, seleksi nasional untuk mengevaluasi kelemahan tersebut sembari mencari atlet potensial dari daerah.
“Tetapi untuk bisa bermain di SEA Games, dengan waktu yang cenderung mepet kami punya kriteria tertentu. Bersama tim pelatih kami akan berdiskusi untuk menentukan skuad akhir, paling lambat akhir Desember 2022,” kata Kim.
Kim berharap, persiapan akan semakin matang saat melakukan pemusatan latihan yang rencananya akan dilakukan di Korea Selatan. Selain itu, untuk menambah jam terbang atlet, tim pelatih telah menyiapkan program uji tanding ke beberapa negara Eropa seperti Turki dan Spanyol.
“Setelah uji tanding di Eropa kami berharap sudah benar-benar siap untuk memenuhi target tiga emas dari PBTI,” ujar Kim.