Usia 42 Tahun, Venus Williams Masih Akan Tampil di Grand Slam
Meski sudah berusia 42 tahun, Venus Williams belum akan berhenti dari persaingan tenis profesional. Dia mendapat ”wildcard” untuk tampil di Australia Terbuka 2023.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
MELBOURNE, SENIN — Di saat adiknya, Serena Williams, telah memutuskan pensiun sebagai petenis pada tahun ini, Venus Williams masih akan bermain di arena Grand Slam. Dalam usia 42 tahun, dia akan bersaing di Australia Terbuka 2023 dengan beberapa petenis, yang bahkan belum lahir ketika Venus untuk pertama kalinya menjuarai Grand Slam.
Panitia penyelenggara Australia Terbuka memberi Venus wildcard pada Senin (19/12/2022) untuk bertanding dalam turnamen yang akan berlangsung di Melbourne Park, 16-29 Januari. Dengan demikian, ini akan menjadi penampilan ke-22 Venus dalam Grand Slam pembuka musim tersebut sejak debut pada 1998. Hanya empat kali dia absen di Australia Terbuka, yaitu pada 2000, 2007, 2012, dan 2022.
”Saya sangat senang bisa kembali ke Melbourne untuk bersaing di Australia Terbuka. Sudah lebih dari 20 tahun saya bertanding untuk negara dan komunitas Australia selalu memberi dukungan sepenuh hati. Saya sangat antusias untuk bertanding di sana,” tutur Venus dalam laman resmi Asosiasi Tenis Putri (WTA).
Direktur Turnamen Australia Terbuka Craig Tiley memberi penjelasan pemberian wildcard kepada Venus, meski dia hanya berada di peringkat ke-1.007 dunia. Pada 2022, Venus pun hanya tampil pada empat turnamen, yaitu WTA 250 Washington DC, WTA 1000 Toronto, WTA 1000 Cincinnati, dan AS Terbuka. Dia selalu kalah pada babak pertama.
”Venus adalah petenis besar dan memiliki banyak penggemar. Dia adalah panutan untuk komunitas tenis. Hal itu dilakukannya dengan berbagai cara,” tutur Tiley.
Meski tampil di Melbourne sejak 1998, Venus tak pernah menjadi juara dalam salah satu dari dua Grand Slam di lapangan keras itu. Hasil terbaiknya adalah lolos ke final pada 2003 dan 2017. Lima dari tujuh gelar Grand Slam bagi petenis yang juga memiliki perusahaan mode itu didapat dari Wimbledon dan dua gelar dari Amerika Serikat Terbuka.
Saya sangat senang bisa kembali ke Melbourne untuk bersaing di Australia Terbuka. Sudah lebih dari 20 tahun saya bertanding untuk negara dan komunitas Australia selalu memberi dukungan sepenuh hati.
Meski makin kesulitan bersaing dengan petenis generasi baru, Venus mengatakan bahwa dia belum membuat rencana untuk pensiun. Padahal, adiknya, Serena, telah mengundurkan diri dari dunia tenis profesional pada Agustus. Serena tak lagi bertanding karena ingin fokus untuk memiliki anak kedua dan mengelola bisnis pengelolaan keuangan yang didirikannya.
Di Melbourne, Venus akan bersaing dengan petenis berusia 20-an tahun, salah satunya petenis nomor satu dunia, Iga Swiatek (21). Petenis Polandia ini akan memimpin persaingan dan menjadi kandidat kuat juara.
Delapan gelar juara yang didapatnya sepanjang tahun ini, termasuk dari Grand Slam Perancis Terbuka dan AS Terbuka, akan menjadi bekal dan motivasi untuk mendapat prestasi yang sama di Melbourne Park. Di sana, hasil terbaik yang didapat Swiatek adalah semifinal pada awal tahun ini.
Berusia 21 tahun, Swiatek menjadi salah satu petenis yang belum lahir ketika Venus menjuarai Grand Slam pertamanya, yaitu di Wimbledon 2000. Venus juga memiliki gelar juara lainnya di AS Terbuka 2000, sedangkan Swiatek baru lahir pada 31 Mei 2001.
Cori ”Coco” Gauff bahkan baru lahir ketika Venus telah memiliki empat gelar Grand Slam. Coco selalu mengalahkan Venus pada dua pertemuan mereka, yaitu pada babak pertama Wimbledon 2019 dan babak pertama Australia Terbuka 2020.
Seperti diumumkan Tennis Australia (TA) pada pekan lalu, persaingan tunggal putri Australia Terbuka 2023 juga akan diikuti para mantan juara, yaitu Victoria Azarenka (juara 2012, 2013), Naomi Osaka (2019, 2021), dan Sofia Kenin (2020). Ada pula para finalis, seperti Petra Kvitova (2019), Garbine Muguruza (2020), dan Danielle Collins (2022). Juara bertahan, Ashleigh Barty, tak akan tampil lagi karena telah memutuskan pensiun pada Maret. (AP)