Klub-klub dari luar Pulau Jawa menilai seharusnya Kejurnas PBSI diselenggarakan dengan format divisi. Perbedaan kualitas pembinaan pebulu tangkis di daerah menjadi sorotan.
Oleh
Stephanus Aranditio
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Sejumlah pebulu tangkis mengeluhkan format Kejuaraan Nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia atau BNI Kejurnas PBSI 2022 yang dinilai terlalu berat bagi tim dari luar Jawa sehingga langsung tersingkir di babak penyisihan grup. Mereka mengusulkan agar format kejurnas diubah menjadi pembagian divisi agar persaingan merata. Dominasi klub unggulan, seperti Jaya Raya Jakarta, Djarum Kudus, Mansion Exist Badminton Club Jakarta, dan Mutiara Cardinal Bandung, masih sulit ditembus.
Djarum Kudus berhasil menjadi juara grup A setelah menyapu bersih 15 gim dari tiga pertandingan dengan kemenangan. Dari hasil itu Djarum mendapatkan tiga poin dan lolos ke babak perempat final sebagai juara grup A. Mereka unggul atas Tjakrindo Masters Surabaya dengan dua poin, Banda Baru Batam satu poin, dan Kasih Jakarta Selatan yang pulang tanpa poin.
Dalam Kejurnas PBSI 2022, Djarum Kudus juga diperkuat sejumlah mantan atlet pelatnas Cipayung seperti Melati Daeva Oktavianti, Febby Valencia Dwijayanti Gani, Akbar Bintang Cahyono, dan Marsheilla Gischa Islami.
Pelatih ganda campuran Djarum Kudus, Vita Marissa mengakui anak asuhnya yakni Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaya belum menemukan perlawanan yang sengit di babak penyisihan grup A. Selain itu, dilarangnya pemain pelatnas untuk ikut kejurnas juga membuat persaingan di awal tidak begitu ketat.
"Sebenarnya memang belum menemukan lawan yang cukup tangguh saja, lawannya masih klub kecil. Dulu lebih susah karena atlet pelatnas bisa ikut, sekarang pemain pelatnas tidak boleh ikut bergabung, itu saja bedanya," kata Vita.
Kimisha Pretty Arista, pemain ganda campuran asal klub Banda Baru Batam, menilai format pertandingan seharusnya berdasarkan divisi agar mereka bisa bersaing dengan klub yang seimbang. Format divisi menurutnya akan membuat pertandingan di kejurnas lebih setara. Di sisi lain, format Piala Sudirman ini menurut Arista juga memberikan pembelajaran bagi mereka untuk belajar dari tim unggulan, walau hasilnya kalah.
“Pasti lebih seru kalau pemain asal klub luar Jawa bertanding dengan klub yang setara kemampuannya. Kami yakin masih bisa bersaing karena kemampuannya relatif sama atau tidak beda jauh,” kata Arista.
Pelatih Semen Baturaja Palembang, Zul Ilman juga merasakan hal yang sama. Menurut dia, pembinaan dan kompetisi bulu tangkis di luar Pulau Jawa masih tertinggal jauh. Sehingga mereka tidak bisa berbuat banyak dalam Kejurnas PBSI 2022 ini.
Pasti lebih seru kalau pemain asal klub luar Jawa bertanding dengan klub yang setara kemampuannya.
Semen Baturaja Palembang harus tersisih dari babak penyisihan grup C tanpa poin. Mereka kalah dalam empat pertandingan melawan empat klub dari Pulau Jawa seperti Sarwendah Badminton Club Jakarta Timur, Mutiara Cardinal Bandung, Daihatsu Yonex Sunrise Candra Wijaya Tangerang Selatan, dan Jaya Raya Satria Jakarta.
“Kalau diadu, pasti kami kalah. Klub-klub di luar Jawa kalah kompetitif dengan klub di Jawa. Karenanya, ide pembagian divisi pada kejurnas antarklub bisa dicoba lagi. Ini agar klub-klub di luar Jawa bisa bersaing dan unjuk kemampuan dengan klub yang kemampuannya setara. Ini pasti jauh akan lebih seru kompetisinya,” kata Zul Ilman.
Kepala Bidang Turnamen Pengurus Pusat PBSI Mimi Irawan menjelaskan, format pertandingan round robin mirip Piala Sudirman ini dipilih untuk membuat kejurnas lebih kompetitif. Pengundian juga sudah dilakukan secara adil tidak membedakan klub unggulan dan klub kecil. Dia mengakui memang ada perbedaan kualitas pembinaan pebulutangkis antarklub, sehingga dia berharap, klub-klub kecil bisa termotivasi untuk memberikan perlawanan hingga mengalahkan klub unggulan.
"Mengeluh itu hak mereka, silahkan saja, tetapi selama kamu ada di lapangan ya harus bermain maksimal siapapun lawanmu. Harus juga menerima jika belum waktunya untuk menang dan harus hargai juga bisa belajar, berpartisipasi, dan menikmati euforia di pelatnas ini," kata Mimi.
Mimi mencontohkan, klub Pupuk Kaltim Bontang yang membuat kejutan di grup B setelah meraih tiga poin dari empat pertandingan dan lolos ke babak perempat final sebagai runner-up. Mereka berhasil mengalahkan klub dari Pulau Jawa seperti Victory Jakarta Timur, Putra Mainaky Tangerang Selatan, dan Kaypi Bogor.
"Malah saya memuji ini ada klub kecil Pupuk Kaltim tidak mengeluh, justru klub besar yang mengeluh di luar dugaan Pupuk Kaltim bagus. Jadi kita harus melihat dulu dari segi mananya," ucapnya.
Klub unggulan
Sebanyak delapan klub dipastikan lolos ke babak delapan besar Kejurnas PBSI 2022. Djarum Kudus sebagai juara grup A akan bertemu Pupuk Kaltim Bontang sebagai runner-up grup B. Juara grup B Mansion Exist akan bertemu dengan Tjakrindo Masters Surabaya sebagai runner-up grup A.
Kemudian, juara grup C Sarwendah Badminton Club Jakarta Timur akan bertemu dengan runner-up grup D Power Rajawali Tangerang dan juara Grup D Jaya Raya Jakarta akan bertemu runner-up grup C Mutiara Cardinal Bandung. Pertandingan babak 8 besar akan digelar pada Kamis (15/12) pukul 13.00 di Pelatnas Cipayung.
Permainan setiap pebulu tangkis di kejurnas ini akan terus dipantau tim pelatih Pelatnas PBSI. Pebulu tangkis dari lima nomor yang menjadi juara di kategori perorangan taruna akan mendapatkan tiket mengikuti seleksi nasional (seleknas) menuju Pelatnas PBSI.
Seleknas PBSI 2022 sendiri akan berlangsung minggu depan pada 19-21 Desember di Pelatnas PBSI Cipayung. Peserta di nomor tunggal merupakan atlet peraih ranking 15 besar nasional dan juara Kejurnas. Sementara nomor ganda diikuti oleh rangking tujuh besar nasional ditambah juara Kejurnas.