Perancis Berharap Kepada Giroud
Perancis akan menjadi tim keenam yang berusaha membongkar kerapatan pertahanan Maroko. Olivier Giroud diandalkan untuk tugas sulit itu
- Olivier Giroud diandalkan Perancis untuk menjebol gawang Maroko.
- Olivier Giroud lebih produktif mencetak gol karena mendapat banyak suplai bola dan perhatian bek lawan terpecah ke Mbappe.
- Maroko akan berusaha lebih keras untuk mengalahkan Perancis.
DOHA, KOMPAS – Olivier Giroud akan menjadi kunci bagi Perancis untuk merawat mimpi meraih gelar juara dunia beruntun di Qatar. Penyerang berusia 36 tahun itu diharapkan melanjutkan ketajamannya di fase gugur Piala Dunia 2022 ketika Les Bleus bersua Maroko pada babak semifinal, Kamis (15/12/2022) pukul 02.00 WIB, di Stadion Al Bayt, Al Khor.
Tanpa Giroud, Perancis bisa jadi tidak menjadi salah satu dari empat tim terbaik yang tersisa di Piala Dunia 2022. Ia telah mencetak empat gol di Qatar yang dua di antaranya tercipta pada dua laga fase gugur.
Giroud menjadi pemecah kebuntuan ketika Perancis menghadapi permainan bertahan Polandia yang diperkuat dengan performa gemilang kiper, Wojciech Szczesny, di babak 16 besar. Berkat Giroud, pemain Les Bleus bisa mengangkat tekanan dan mengakhiri duel dengan keunggulan mutlak, 3-1.
Kemudian, pemain AC Milan itu mencetak gol penentu kemenangan Perancis atas Inggris di babak perempat final. Gol itu kian menegaskan Giroud sebagai pencetak gol terbanyak untuk Perancis dengan koleksi 53 gol.
Menghadapi Maroko, ketajaman Giroud tetap menjadi andalan bagi Pelatih Perancis Didier Deschamps. Les Bleus memang masih memiliki Kylian Mbappe, top skor sementara Qatar 2022 dengan lima gol, tetapi sulit mengandalkan penyerang sayap untuk menaklukan Maroko yang memiliki pertahanan kokoh dan etos kerja sama tinggi untuk bertahan.
Ivan Perisic (Kroasia), Eden Hazard (Belgia), Alphonso Davies (Kanada), Ferran Torres (Spanyol), dan Joao Felix (Portugal) adalah pemain sayap yang telah merasakan sulitnya menembus lini belakang “Singa Atlas” dari sisi luar lapangan.
Tak hanya mereka, para penyerang tengah berkualitas, misalnya Romelu Lukaku dari Belgia, Alvaro Morata di Spanyol, serta Cristiano Ronaldo asal Portugal, dibuat menangis oleh pertahanan Maroko di akhir laga karena gagal mencetak gol sekaligus tidak mampu menghindari timnya pulang dini dari Qatar.
Maroko menjadi satu-satunya tim yang belum bisa ditembus oleh pemain lawan. Performa bek dan kapten, Roman Saiss, dan kiper, Yassine Bounou, menjadi kunci bagi Singa Atlas untuk meredam setiap serangan dari lima tim yang telah mereka hadapi.
Baca juga : Maroko, Sepak Bola Ala “Moneyball” di Piala Dunia
Semoga kami bisa membongkar pertahanan Maroko dan bisa tampil lebih baik dari tim-tim sebelumnya yang gagal menaklukan mereka.
Oleh karena itu, Deschamps akan kembali mengandalkan Giroud untuk menghadirkan gol penting bagi Les Bleus. Selama Piala Dunia 2022, Deschamps berperan besar bagi ketajaman Giroud yang telah menghasilkan empat gol. Jumlah yang jauh meningkat dibandingkan paceklik gol yang dialami Giroud selama Rusia 2018.
Kala di Rusia, Deschamps memberikan peran kepada Giroud sebagai penghubung antara Griezmann dan Mbappe yang menjadi sumber utama gol Perancis. Adapun di Qatar, Giroud diberi amanah untuk menjadi salah satu sumber gol Perancis, selain Mbappe.
Untuk itu, Deschamps menugaskan Griezmann sebagai pelayan bagi Giroud dan Mbappe. Tugas itu dijalankan Griezmann dengan baik berkat menghasilkan 17 kreasi peluang dan tiga asis. Selain itu, Mbappe juga melayani Giroud dengan menciptakan dua asis.
“Kami punya penyerang yang telah berpengaruh kepada perjalanan kami. Semoga kami bisa membongkar pertahanan Maroko dan bisa tampil lebih baik dari tim-tim sebelumnya yang gagal menaklukan mereka,” kata Deschamps dalam konferensi pers jelang laga, Selasa (13/12), di Doha.
Baca juga : Ibrahimovic Jagokan Messi dan Argentina, Ronaldo Pilih Perancis
Kemenangan atas Maroko akan menjadikan Perancis tim pertama yang bisa lolos ke final Piala Dunia minimal dalam dua edisi berturut-turut setelah Brasil pada 1994, 1998, dan 2002.
Tim terakhir yang bisa meraih dua gelar Piala Dunia beruntun ada Brasil pada 1958 dan 1962. Kemudian, satu-satunya tim Eropa yang mencapai prestasi fenomenal itu ialah Italia di edisi 1934 dan 1938.
Untuk menang, Les Bleus punya modal positif karena tidak terkalahkan pada lima pertemuan sebelumnya kontra Maroko. Perancis menghasilkan tiga kemenangan dan dua hasil imbang, termasuk pada duel terakhir kedua tim yang berakhir 2-2, November 2007.
“Pemain Maroko telah menciptakan sejarah bagi negara mereka dan Afrika, tetapi itu tidak akan membuat mereka berhenti untuk terus menciptakan sejarah dan menjadi pahlawan. Kami harus menampilkan performa terbaik dan level tertinggi yang dibutuhkan di laga semifinal Piala Dunia demi lolos ke final,” ucap kapten dan kiper Perancis, Hugo Lloris.
Baca juga : ”Racun” Perancis Bukan Hanya Mbappe
Hancurkan statistik
Dalam sesi jumpa pers terpisah, Pelatih Maroko Walid Regragui tidak memedulikan anggapan berbagai pihak tentang permainan timnya yang bertahan hingga catatan statistik yang tidak berpihak kepada Maroko. Menurut Regragui, permainan yang ditampilkan Singa Atlas sesuai dengan kualitas tim demi meraih kemenangan.
Berdasarkan data platform FIFA, Maroko adalah tim urutan ke-31 dari 32 peserta Qatar 2022 dalam urusan penguasaan bola. Singa Atlas hanya mengoleksi rerata 31,6 penguasaan bola per laga, sehingga hanya unggul dari Kosta Rika.
Untuk tim yang tampil di babak 16 besar, Maroko adalah tim dengan tingkat tembakan per laga yang paling rendah. Mereka hanya menciptakan 7,8 tembakan per laga. Jumlah itu amat timpang dari Perancis yang menghasilkan 15,6 tembakan per pertandingan.
Meski begitu, Maroko bisa menyaingi Perancis dalam urusan efektivitas peluang. Perancis membutuhkan 2,5 tembakan ke gawang untuk menciptakan satu gol. Sedangkan, Maroko butuh 2,8 tembakan tepat sasaran untuk menggetarkan jala gawang lawan.
Baca juga : Tinju Penentu Tawa Perancis dan Tangisan Inggris
“Saya tidak peduli dengan statistik jumlah penguasaan bola dan gol yang diharapkan (expected goal), sebab kami akan berusaha menghancurkan catatan statistik demi tampil di final. Perancis adalah tim terbaik, kami akan berusaha meredam peluang mereka dan memanfaatkan sekecil apapun peluang untuk mencetak gol,” kata Regragui yang berambisi menjadikan Maroko tim Afrika pertama menembus final Piala Dunia.
Di luar statistik soal serangan, Maroko sejatinya memiliki statistik bertahan yang luar biasa. Menurut Opta, Maroko adalah tim yang paling banyak menghasilkan sapuan (137 kali) dan tekel (104 kali) di Piala Dunia 2022.
Ilias Chair, gelandang Maroko, mengatakan, timnya akan memanfaatkan keuntungan dari dukungan mayoritas suporter yang akan memadati Al Bayt. Ia menuturkan, nyanyian dan yel-yel pendukung amat penting untuk memompa semangat skuad Singa Atlas dalam setiap pertandingan di Qatar.