Ibrahimovic Jagokan Messi dan Argentina, Ronaldo Pilih Perancis
Walaupun pernah tersingkir oleh Lionel Messi, Zlatan Ibrahimovic tetap mendukungnya meraih trofi Piala Dunia. Di sisi lain, rivalitas Brasil dan Argentina memaksa Ronaldo Luis Nazario de Lima untuk tak menjagokan Messi.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Para pemain Argentina berlatih di Lapangan Qatar University, Qatar, Senin (12/12/2022). Argentina akan menghadapi Kroasia di babak semifinal Piala Dunia, Rabu (14/12/2022) dini hari WIB.
DUBAI, SELASA – Perbedaan obyektivitas dalam mendukung negara yang bakal juara di Piala Dunia ditunjukkan Zlatan Ibrahimovic dan Ronaldo Luis Nazario de Lima.Kedua bintang sepak bola memiliki jagoan yang berbeda. Ibrahimovic menjagokan Argentina, sementara Ronaldo memilih mendukung Perancis.
Walaupun Lionel Messi, bintang Argentina, pernah membuatnya tersingkir dari Barcelona, Ibrahimovic tetap menjagokan bekas rekan setimnya itu untuk memenangkan Piala Dunia. Sikap serupa tak ditunjukkan Ronaldo yang seperti bersumpah tak akan pernah mendukung Argentina akibat rivalitas besar dengan Brasil.
Penyerang AC Milan, Ibrahimovic, percaya Messi akan mengangkat satu-satunya trofi yang belum pernah dia menangkan sekaligus melegitimasi predikat pemain terbaik sepanjang masa. Menurut dia, semesta mendukung untuk Messi mengangkat Piala Dunia bersama tim "Tango" tahun ini.
Persaingan memperebutkan trofi Piala Dunia kini mengerucut kepada empat tim, yaitu Kroasia, Perancis, Argentina, dan Maroko. Ibrahimovic memuji keempat negara itu sebagai tim yang kuat. Tetapi, hanya ada satu negara yang pada akhirnya keluar sebagai juara.
Perancis sebagai juara bertahan difavoritkan untuk kembali juara, tetapi Ibrahimovic yakin Argentina yang akan tertawa pada akhirnya. Opta dan EA Sports jauh-jauh hari juga telah memprediksi Argentina bakal berjaya di Qatar.
“Saya pikir, sudah tertulis siapa yang akan menang, dan Anda tahu siapa yang saya maksud. Saya pikir Messi akan mengangkat trofi, sudah tertulis,” kata Ibrahimovic, yang membela Swedia di dua Piala Dunia, 2002 dan 2006, Selasa (13/12/2022).
Tersingkir oleh Messi
Dukungan Ibrahimovic kepada Messi cukup unik. Kedua pemain itu pernah bekerja sama sebagai rekan satu tim di Barcelona pada musim 2010-2011. Barca saat itu dilatih oleh Josep “Pep” Guardiola. Didatangkan dari Inter Milan seharga Rp 1,2 triliun, Ibrahimovic gagal bersinar di Barca.
Saya sangat ingin (Maroko juara), tetapi saya tidak berpikir mereka akan melakukannya. Saya pikir Perancis memiliki tim yang sangat solid, baik dalam pertahanan, serangan, atau lini tengah. (Ronaldo Luis)
Sinarnya redup tertutup kebintangan Messi. Guardiola lebih memercayakan posisi penyerang tengah kepada Messi dibandingkan Ibrahimovic. Dalam situasi itu, Ibrahimovic harus rela berpindah posisi dari penyerang tengah menjadi penyerang sayap. Hal itu membuat Ibrahimovic kesal dan melancarkan protes kepada Guardiola.
AFP/TIZIANA FABI
Penyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, merayakan gelar juara Liga Italia musim 2021-2022 yang diraih pada Mei 2022 lalu.
“Messi benar-benar luar biasa. Dia bergabung dengan Barca di usia 13 tahun. Tapi, sekarang saya ada di sana (Barca). Saya tidak mau menjadi penyerang sayap kanan. Saya adalah striker. Jadi, Anda (Guardiola) harus menempatkan saya di tengah. Saya mencetak gol lebih banyak dari dia (Messi),” kata Ibrahimovic dalam buku biografinya, Saya Zlatan Ibrahimovic.
Guardiola bergeming. Akibatnya, Ibrahimovic memilih hijrah ke AC Milan. Ibrahimovic hanya bertahan selama satu musim di Barca dengan mencatatkan 46 penampilan dan 22 gol. Publik baru mengetahui ada alasan Messi di balik perseteruannya dengan Guardiola setelah buku biografi itu dirilis.
Situasinya sudah berubah saat ini. Ibrahimovic, pemain yang dikenal sangat angkuh, ternyata lebih menaruh respek kepada Messi dibandingkan Cristiano Ronaldo. Ia yakin mantan rekan setimnya itu akan mampu melewati adangan Kroasia di semifinal.
Momentum juara
Meski Perancis juga mempunyai tim yang solid, Ibrahimovic merasa ini adalah momentum Messi untuk juara. Apalagi, Messi jelas tidak akan menyia-nyiakan kesempatan terakhirnya di Piala Dunia. Tahun ini, striker berjuluk “Si Kutu” itu berusia 35 tahun. Belum ada jaminan Messi masih menjadi bagian dari timnas Argentina di Piala Dunia 2026.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pemain Argentina, Lionel Messi, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Belanda di babak perempat final Piala Dunia 2022 di Stadion Lusail, Qatar, Sabtu (10/12/2022) dini hari WIB. Argentina menang lewat adu penalti.
Berbeda dengan Ibrahimovic yang secara obyektif menjagokan Messi, legenda timnas Brasil, Ronaldo, secara terang-terangan menyebut tidak menilai Argentina sebagai kandidat kuat juara dunia. Rivalitas kental antara Brasil dan Argentina menjadi penyebabnya. Ronaldo tidak ingin pesaing mereka di Amerika Selatan meraih trofi ketiganya di Piala Dunia.
“Saya tidak akan munafik dan mengatakan saya akan bahagia untuk Argentina jika mereka memenangkan Piala Dunia. Tapi saya melihat sepak bola sebagai sesuatu yang romantis dan saya akan menghargai tim yang juara,” kata Ronaldo.
Tak yakin akan Maroko
Sejak awal, Ronaldo selalu menjagokan Perancis dan Brasil. Mengingat Brasil sudah tersingkir di babak perempat final setelah kalah dari Kroasia dalam babak adu penalti, Ronaldo menjagokan Perancis akan mampu mempertahankan trofi Piala Dunia.
“Saya sangat ingin (Maroko juara), tetapi saya tidak berpikir mereka akan melakukannya. Saya pikir Perancis memiliki tim yang sangat solid, baik dalam pertahanan, serangan, atau lini tengah,” kata pemilik dua gelar Ballon d'Or itu.
AFP/FRANCK FIFE
Penyerang Perancis, Kylian Mbappe (kanan), membantu rekannya, Olivier Giroud, bangkit saat laga perempat final Piala Dunia Qatar 2022 antara Inggris dan Perancis di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha, Qatar (10/12/2022). Perancis menang, 2-1.
Sejauh ini, baru Italia dan Brasil yang mampu mempertahankan trofi Piala Dunia. Italia melakukannya pada Piala Dunia 1934 dan 1938, sedangkan Brasil pada Piala Dunia 1958 dan 1962. Perancis diyakini punya kemampuan mengulangi kejayaan Italia dan Brasil itu karena memiliki sosok Kylian Mbappe dalam tim.
Ronaldo pun mengaku mengagumi kecepatan dan teknik Mbappe yang menurutnya di atas rata-rata pemain lain. Penyerang Paris Saint-Germain itu memimpin daftar pencetak gol terbanyak di Qatar dengan torehan lima gol.
“Dia tahu bagaimana menggunakan keahliannya, bagaimana bergerak lebih cepat dari yang lain. Dia menggunakannya untuk memberikan asis atau mencetak gol,” kata Ronaldo. (AFP)