Air Mata Memilukan Pejuang Keabadian: Ronaldo, Kane, Neymar
Cristiano Ronaldo, Harry Kane, dan Neymar sama-sama bernasib tragis. Perburuan gelar juara dunia perdana mereka terhenti di perempat final Piala Dunia 2022, yang mungkin jadi ajang dunia terakhir mereka.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
AFP/MANAN VATSYAYANA
Reaksi Cristiano Ronaldo dalam pertandingan perempat final Piala Dunia Qatar antara Maroko dan Portugal di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022).
Ronaldo, Kane, Neymar, para pemain veteran atau pejuang keabadian, telah gagal mempersembahkan yang terbaik untuk tanah air mereka.
Dengan regenerasi pemain yang cepat, ketiganya diragukan masih dapat tampil pada Piala Dunia 2026. Ronaldo adalah yang tertua di antara Kane dan Neymar.
Namun, ada pemain seperti Jordan Henderson ataupun legenda hidup Brasil, Pele, yang optimistis baik Kane maupun Neymar akan bangkit kembali.
Asa sejumlah megabintang sepak bola dunia menuliskan tinta emas di Piala Dunia Qatar 2022 sirna dalam perempat final. Dengan usia yang tak muda lagi, kegagalan itu seolah memupus harapan mereka menjejakkan keabadian dalam pesta sepak bola terbesar sejagat tersebut. Air mata pun tumpah sebagai tanda perpisahan yang memilukan.
”Memenangi Piala Dunia untuk Portugal adalah mimpi terbesar dan paling ambisius dalam karier saya. Saya memenangi banyak gelar berdimensi internasional, termasuk untuk Portugal. Tetap, menempatkan nama negara kita di level tertinggi dunia adalah mimpi terbesar saya. Saya berjuang, bekerja keras, memberikan segalanya untuk itu dalam lima penampilan saya di Piala Dunia. Sayangnya, kemarin mimpi itu berakhir,” ujar kapten Portugal, Cristiano Ronaldo, dalam akun Facebook resminya, Minggu (11/12/2022).
Seusai wasit asal Argentina, Facundo Raul Tello Figueroa, meniupkan peluit panjang tanda pertandingan berakhir, para penggawa Maroko bersukacita merayakan kemenangan 1-0 atas Portugal dalam perempat final di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022). Maroko berpesta karena mencetak sejarah sebagai tim Afrika pertama yang menembus semifinal sepanjang sejarah Piala Dunia.
Sebaliknya, Portugal berduka. Mimpi juara Piala Eropa Perancis 2016 itu untuk meraih gelar juara dunia perdananya dipastikan sirna. Di antara skuad Portugal yang berduka, tampak Ronaldo sangat terpukul.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pemain Portugal, Cristiano Ronaldo, menahan kesedihan saat meninggalkan lapangan seusai dikalahkan Maroko 1-0 di babak perempat final Piala Dunia 2022 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022).
Dalam rekaman terlihat Ronaldo langsung meninggalkan lapangan sehabis laga. Peraih lima kali Ballon d’Or atau pemain terbaik dunia itu berjalan memasuki lorong keluar stadion dengan raut wajah penuh kesedihan. Isak tangisnya tak terbendung. Air mata bercucuran hingga jemarinya bergeming membasuh kedua matanya.
Ronaldo mungkin berpikir tidak ada lagi kesempatan untuk mencoba mengangkat Piala Dunia pada edisi selanjutnya di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko pada 2026. Faktor usia tidak bisa diingkari. Dengan usia 37 tahun, artinya Ronaldo akan berusia 41 tahun di Piala Dunia 2026. Berat untuknya bisa tetap berada di puncak performa hingga empat tahun mendatang.
Bahkan, di Piala Dunia kali ini, Ronaldo tak mampu berbuat banyak. Pencetak gol terbanyak sepanjang masa Portugal dengan 118 gol itu tidak segarang dahulu, yang mampu membawa bola berputar-putar menyusuri lapangan, melewati lebih dari dua pemain dengan mudah, dan melepaskan tendangan geledek dari jarak jauh di luar kotak penalti.
Di Piala Dunia ini, pemain berjuluk ”CR7” itu hanya mencetak satu gol dari titik putih saat Portugal menang 3-2 atas Ghana pada laga pembuka fase grup. Selebihnya, dia nyaris tidak memberi kontribusi besar. Selain jarang dapat bola, bola di kakinya mudah direbut dan tendangannya gampang dimentahkan. Puncaknya, Pelatih Portugal Fernando Santos tidak menjadikannya sebagai pemain inti ketika Portugal berpesta 6-1 atas Swiss dalam 16 besar dan kekalahan dari Maroko.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pemain Portugal, Cristiano Ronaldo, menahan kesedihan saat meninggalkan lapangan seusai dikalahkan Maroko 1-0 di babak perempat final Piala Dunia 2022 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022).
Dua rekor yang baru dipecahkan Ronaldo pun cuma jadi kenang-kenangan Piala Dunia ini. Dia menjadi pemain pertama yang mencetak gol dalam lima Piala Dunia (2006-2022) dan menyamai jumlah laga internasional terbanyak di dunia milik penyerang Kuwait, Bader Al Mutawa, dengan 196 laga (2003-sekarang).
Untuk saat ini, tidak banyak lagi yang bisa dikatakan. Terima kasih, Portugal. Terima kasih, Qatar. Mimpi itu indah selama itu berlangsung. Sekarang, saatnya menjadi penasihat yang baik dan biarkan semua orang menarik kesimpulannya sendiri.
”Untuk saat ini, tidak banyak lagi yang bisa dikatakan. Terima kasih, Portugal. Terima kasih, Qatar. Mimpi itu indah selama itu berlangsung. Sekarang, saatnya menjadi penasihat yang baik dan biarkan semua orang menarik kesimpulannya sendiri,” ucap Ronaldo seolah menyampaikan pesan perpisahan untuk ”Selecao das Quinas”.
Bukan hanya Ronaldo
Duka yang sama dirasakan pula kapten sekaligus penyerang Inggris, Harry Kane, dan ujung tombak Brasil, Neymar. Pada perempat final, Kane tak berdaya ketika Inggris kalah 1-2 dari Perancis. Neymar pun tak mampu mengubah nasib Brasil yang takluk dalam adu penalti, 2-4 (1-1), kepada Kroasia di babak delapan besar tersebut.
”Malam ini sangat sulit untuk dilalui. Saya patah hati, tim hancur. Kami memiliki keyakinan bahwa kami dapat mencapai sesuatu yang istimewa di Piala Dunia kali ini. Kami punya peluang lebih baik, tetapi ini tergantung pada eksekusi (penalti),” terang Kane yang gagal mengonversi penalti keduanya di menit ke-84 melawan Perancis.
AFP/JEWEL SAMAD
Penyerang Inggris, Harry Kane, tertunduk lesu setelah kekalahan timnya dalam pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia Qatar 2022 antara Inggris dan Perancis di Stadion Al Bayt di Al Khor, utara Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022). Perancis menang dengan skor 2-1 dalam laga yang diwarnai kegagalan penalti Kane itu.
Sama seperti Ronaldo, segenap rekor baru yang diukir Kane dan Neymar cuma menjadi bumbu manis Piala Dunia ini. Gol penalti Kane ke gawang Perancis menahbiskannya menyamai rekor Wayne Rooney sebagai pencetak gol terbanyak tim ”Tiga Singa” dengan 53 gol. Adapun gol Neymar ke gawang Kroasia adalah gol ke-77 dirinya bersama Brasil yang menyamai torehan Pele sebagai top scorer tim ”Samba” sejak 1971.
Secara usia, Kane dan Neymar memang jauh lebih muda dibandingkan Ronaldo. Kane masih berusia 29 tahun, yang artinya baru berusia 33 tahun di Piala Dunia 2026, sedangkan Neymar akan menginjak 34 tahun empat tahun mendatang.
Gelandang Inggris, Jordan Henderson, percaya Kane akan terus memperkuat Inggris dalam jangka panjang. Kane pun pasti bangkit setelah gagal mencetak gol penalti yang krusial ke gawang Perancis. ”Kane akan lebih kuat untuk jangka panjang, saya yakin. Dia adalah striker kelas dunia, kami tidak bakal berada di sini (perempat final) tanpa dia,” ungkap Henderson.
Sementara itu, Neymar kehilangan kepercayaan diri untuk melanjutkan karier bersama Brasil seusai kegagalan tersebut. ”Saya tidak menutup pintu apa pun di timnas, tetapi saya juga tidak menjamin 100 persen bahwa saya akan kembali. Saya perlu berpikir lebih banyak tentang ini, apa yang tepat untuk saya dan timnas. Saya pikir ini adalah perasaan yang lebih buruk daripada yang terjadi di Piala Dunia lalu (Rusia 2018). Sulit untuk menemukan kata-kata menggambarkan momen ini,” katanya.
AP PHOTO/ALESSANDRA TARANTINO
Neymar (kiri) dihibur oleh rekan setimnya setelah kekalahan Brasil dalam pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia melawan Kroasia di Stadion Education City, Al Rayyan, Qatar, Jumat (9/12/2022).
Namun, Pele dalam akun Instagram resminya, @pele, Sabtu, berharap Neymar tetap bermain untuk Brasil. ”Teruslah menginspirasi kami. Saya akan terus meninju udara dengan kebahagiaan untuk setiap gol yang Anda cetak, seperti yang saya lakukan di setiap pertandingan, saya melihat Anda di lapangan,” tutur legenda berusia 82 tahun yang sedang dirawat untuk pengobatan kanker usus besar tersebut.
Kendati demikian, kesempatan tetap berada di timnas bukan perkara gampang. Dengan siklus regenerasi yang begitu pesat, boleh jadi Piala Dunia ini adalah ajang terakhir baik untuk Kane yang baru merasakan dua Piala Dunia (2018 dan 2022) maupun Neymar yang telah bermain di tiga Piala Dunia sejak edisi Brasil 2014.
Oleh karena itu, mungkin prestasi terbaik Ronaldo bersama Portugal yang menempati peringkat keempat Piala Dunia Jerman 2006, Kane bersama Inggris yang duduk di urutan keempat Piala Dunia 2018, dan Neymar bersama Brasil di tempat keempat Piala Dunia 2014 akan menjadi warisan terakhir mereka. Begitulah sepak bola, terkadang begitu kejam untuk para pejuang keabadian. (AP/AFP/REUTERS)