logo Kompas.id
OlahragaPedang Bilah Terbalik Rahmat...
Iklan

Pedang Bilah Terbalik Rahmat Erwin Abdullah

Strategi lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah yang bertanding dari Grup B membuahkan hasil. Seusai meraih perunggu Olimpiade 2020, dia meraih emas dan memecahkan rekor dunia ”clean & jerk” di Kejuaraan Dunia 2022.

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
· 6 menit baca
Gaya lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah setelah melakukan angkatan terakhir dalam nomor 73 kilogram putra cabang angkat besi pada SEA Games Vietnam 2021 di Hanoi Training Center, Hanoi, Vietnam, Sabtu (21/5/2021). Rahmat meraih emas kelas 73 kilogram dan memecahkan rekor dunia angkatan <i>clean & jerk</i> dengan 200 kg dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Gran Carpa Americas Corferias, Bogota, Kolombia, Sabtu (10/12/2022) waktu Indonesia.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Gaya lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah setelah melakukan angkatan terakhir dalam nomor 73 kilogram putra cabang angkat besi pada SEA Games Vietnam 2021 di Hanoi Training Center, Hanoi, Vietnam, Sabtu (21/5/2021). Rahmat meraih emas kelas 73 kilogram dan memecahkan rekor dunia angkatan clean & jerk dengan 200 kg dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Gran Carpa Americas Corferias, Bogota, Kolombia, Sabtu (10/12/2022) waktu Indonesia.

Walau bertanding dari Grup B, lifter muda Indonesia Rahmat Erwin Abdullah meraih emas kelas 73 kilogram dan memecahkan rekor dunia angkatan clean & jerk dengan 200 kg dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Gran Carpa Americas Corferias, Bogota, Kolombia, Sabtu (10/12/2022) waktu Indonesia. Rahmat bukan tak mampu bersaing dalam kelas 73 kilogram Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kolombia. Pilihan Rahmat berada di Grup B ibarat jalan samurai tokoh fiksi Kenshin Himura dari serial Rurouni Kenshin, Samurai X, yang memakai pedang bilah terbalik. Mereka membiarkan diri dianggap tak berdaya, padahal menyimpan senjata mematikan untuk menaklukan lawan tanpa diduga-duga.

Ini adalah strategi. Keuntungannya, kalau ada lifter yang sudah unggul lebih dahulu (dari Grup B), itu akan membuat lawan di Grup A tertekan. Sebab, peserta Grup B tampil lebih dahulu, sebelum Grup A.

Editor:
WISNU AJI DEWABRATA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000