Enrique Serahkan Tongkat Regenerasi Spanyol kepada Fuente
Spanyol sedang pada fase awal bermekaran dengan bintang-bintang mudanya. Hal itu pula yang mendasari pengangkatan Luis de La Fuente sebagai pelatih baru menggantikan Luis Enrique.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
MADRID, JUMAT – Federasi Sepak Bola Spanyol atau RFEF resmi menunjuk Luis de la Fuente sebagai suksesor Luis Enrique yang dipecat usai menelan kekalahan dari Maroko di babak 16 besar Piala Dunia Qatar. Berpengalaman melatih tim usia muda, Fuente bisa membantu bintang-bintang muda timnas Spanyol untuk memaksimalkan potensinya. Sosoknya dirasa tepat melanjutkan upaya regenerasi Spanyol yang sudah diawali Enrique.
Enrique menambah panjang daftar pelatih yang kehilangan pekerjaannya usai tersingkir di Piala Dunia. Ia menjadi pelatih keempat yang kehilangan jabatan di Piala Dunia. Untuk kedua kalinya secara beruntun, Spanyol tersingkir di babak 16 besar Piala Dunia.
Kali ini, tersingkir rasanya lebih menyesakkan bagi Spanyol. Tim “Matador” kalah dalam drama adu penalti dari tim yang di atas kertas seharusnya mampu mereka atasi di waktu normal, Maroko.
Kegagalan ini menghapus kisah heroik dan kecemerlangan Enrique saat mampu menang telak 7-0 atas Kosta Rika. Kemenangan itu menjadi yang terbesar sepanjang sejarah keikutsertaan Spanyol di Piala Dunia.
Kontrak Enrique bersama Spanyol akan habis pada akhir tahun ini. Namun, kekalahan dari Maroko membuat RFEF dan Enrique sepakat untuk mengakhiri kerja sama lebih cepat. Enrique menangani Spanyol sejak 2018.
Ia awalnya ditunjuk untuk membimbing timnas Spanyol yang sedang berusaha beranjak dari generasi emas yang merebut kejayaan pada 2008 hingga 2012. Dalam kurun waktu tersebut, Spanyol sukses menjuarai Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan Piala Eropa 2012.
Performa timnas Spanyol kemudian menurun setelahnya. Mereka gagal bersaing di Piala Dunia 2014, Piala Dunia 2018, dan Piala Eropa 2016. Proyek regenerasi kemudian segera dimulai. Pemain-pemain veteran perlahan mulai tak mendapatkan tempat di timnas, digantikan pemain muda. Hasilnya cukup memuaskan, Spanyol mampu menembus semifinal Piala Eropa 2020.
Yang dibutuhkan tim nasional adalah dukungan, dalam segala hal, agar Luis de la Fuente bisa mencapai apa yang diinginkannya. (Luis Enrique)
Proyek regenerasi terus dilanjutkan Enrique. Ia memanggil pemain-pemain muda, seperti Pedri, Gavi, dan Ansu Fati, untuk memperkuat Spanyol di Piala Dunia Qatar. Hanya Sergio Busquets yang tersisa dari generasi emas Spanyol di timnas saat ini.
Setelah awal yang hebat dengan menggilas Kosta Rika, performa Spanyol merosot saat ditahan imbang Jerman dan dikalahkan Jepang. Di babak 16 besar, Spanyol gagal melewati Maroko. Tim “Matador” seakan kehabisan cara untuk membongkar rapatnya pertahanan Maroko. Taktik penguasaan bola dominan seperti saat mengalahkan Kosta Rika tidak lagi efektif.
Enrique pun dinilai gagal memanfaatkan potensi bintang-bintang muda Spanyol. Taktiknya dirasa kurang variatif. Untuk itulah RFEF memutuskan menyudahi kontrak Enrique dan mempercayakan timnas kepada Fuente.
“Perubahan manajer akan ideal untuk memulai proyek baru,” bunyi pernyataan tertulis RFEF, seperti disampaikan melalui laman resminya.
Selain Fuente, RFEF awalnya mempertimbangkan mantan pelatih Athletic Bilbao, Marcelino, dan mantan pelatih timnas Belgia, Roberto Martinez, sebagai pengganti Enrique. Namun, pilihan akhirnya jatuh kepada Fuente.
Sosok tepat
Fuente dirasa sebagai sosok tepat untuk menangani Spanyol yang sedang dalam masa transisi bersama pemain-pemain muda. Menurut rencana, Fuente akan diperkenalkan sebagai pelatih baru Spanyol pada 12 Desember. Pengangkatannya belum final karena masih harus menunggu pengesahan dari jajaran dewan RFEF.
Fuente sebelumnya melatih tim Spanyol U-21. Meski belum pernah menangani tim senior, Fuente punya rekam jejak yang cukup mentereng di sepak bola usia muda. Ia pernah menjuarai Piala Eropa U-19 pada 2015.
Setelah itu, Fuente dipromosikan menangani skuad Spanyol U-21. Kepercayaan itu dia bayar lunas dengan mempersembahkan gelar juara Piala Eropa U-21 pada 2018. Tim yang sama dibawa Fuente untuk bersaing di Olimpiade Tokyo 2020. Spanyol sukses melaju hingga final, walau pada akhirnya dikalahkan Brasil.
Dengan kehadiran Fuente, akan ada transisi yang mulus setelah kepergian Enrique. Selain piawai menangani pemain muda, Fuente adalah seorang pelatih yang juga fasih menerapkan taktik sepak bola berbasis penguasaan bola.
Bedanya, tim asuhan Fuente biasanya menggabungkannya dengan permainan langsung dari posisi melebar. Selama ini, Fuente gemar menerapkan formasi 4-2-3-1. Namun, belakangan ini ia terlihat lebih sering menggunakan formasi 4-3-3.
Sementara Enrique mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada RFEF atas kesempatan yang diberikan kepadanya. “Yang dibutuhkan tim nasional adalah dukungan, dalam segala hal, agar Luis de la Fuente bisa mencapai apa yang diinginkannya,” kata Enrique dalam pesan perpisahan yang dia unggah di Instagram.
Ujian pertama Fuente sebagai pelatih baru Spanyol akan datang pada Maret 2023. Spanyol akan menghadapi kualifikasi Piala Eropa 2024 dengan melawan Norwegia dan Skotlandia. (REUTERS)