Persiapan menjelang perempat final dilakukan delapan tim terbaik Piala Dunia 2022 dengan intens. Demi merebut tiket semifinal, mereka wajib mempersiapkan diri dengan maksimal.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
DOHA, KOMPAS - Delapan tim terbaik yang menembus babak perempat final Piala Dunia 2022 enggan terlena. Mereka tidak sedikit pun mengendurkan masa persiapan, misalnya dengan menyediakan satu hari istirahat bagi skuad. Latihan justru terus dilakukan tim di tengah masa persiapan yang singkat.
Portugal, misalnya, sebagai tim yang paling akhir memastikan tempat di babak delapan besar, mereka tetap menyelenggarakan latihan pada Rabu (7/12/2022) siang waktu setempat. Latihan itu berlangsung sekitar 12 jam setelah berakhirnya laga babak 16 besar Postugal melawan melawan Swiss, malam sebelumnya.
Bahkan, jika dihitung skuad Portugal yang baru meninggalkan Stadion Lusail, kota Lusail, pada Rabu pukul 01.30 waktu setempat dan baru tiba di hotel pada pukul 02.00, maka mereka hanya punya waktu istirahat 10 jam sebelum kembali menginjakkan rumput lapangan hijau dan mengolah bola.
Baca juga:
Sesi latihan Portugal sehari setelah kemenangan besar, 6-1, atas Swiss hanya berupa pemulihan bagi 16 pemain yang diturunkan. Kemudian, delapan pemain lainnya melakukan latihan berupa lari dan permainan operan.
Pelatih Portugal Fernando Santos mengatakan, tidak ada waktu bagi timnya untuk bersantai jelang partai perempat final melawan Maroko, Sabtu (10/12/2022), di Stadion Al Thumama, Doha. Menurut Santos, tim yang telah menembus putaran delapan besar memiliki peluang yang sama untuk merebut tiket ke semifinal.
”Saya pikir yang terpenting adalah kami tidak boleh terlalu percaya diri. Maroko adalah tim yang memiliki kualitas, sehingga bisa mengalahkan Spanyol, salah satu tim unggulan. Oleh karena itu, saya ingin semua pemain fokus kepada Maroko dan saya akan menentukan taktik yang terbaik untuk menghadapi mereka,” ujar Santos, Rabu, di Doha.
Melawan Maroko bukan perkara mudah bagi ”Selecao das Quinas”. Dalam dua kali pertemuan di ajang Piala Dunia, kedua tim saling mengalahkan. Maroko membungkam Portugal, 3-1, pada fase grup Piala Dunia Meksiko 1986, kemudian Portugal membalas lewat gol tunggal Cristiano Ronaldo pada babak penyisihan Piala Dunia Rusia 2018.
Berbeda dengan Portugal yang langsung kembali berlatih di lapangan, Maroko memutuskan untuk mengistirahatkan pemain yang telah berjuang hingga adu penalti melawan Spanyol, Selasa (6/12) malam. Pelatih Maroko Walid Regragui hanya mengumpulkan pemainnya di hotel untuk pemulihan, sekaligus mengulas analisi video atas performa mereka saat melawan Spanyol.
Baca juga:
Regragui menuturkan, skuadnya harus terus melanjutkan kerja keras untuk bisa menjaga asa melaju sejauh mungkin di Qatar 2022. Mereka selangkah lagi menciptakan sejarah, sebagai tim Afrika pertama yang menembus semifinal.
”Sekarang tidak ada waktu untuk beristirahat. Langkah kami sejauh ini adalah berkat kerja keras dan kesabaran yang ditunjukkan pemain dalam berlatih dan bertanding. Kami harus melanjutkan itu,” ucap Regragui.
Regragui tentu memahami benar, selama perhelatan Piala Dunia tim peserta tidak boleh sedikit pun mengendurkan masa persiapan. Keputusan itu sempat dilakukan Spanyol yang memberikan istirahat dan kegiatan bebas kepada semua pemain, Minggu (4/12), jelang melawan Maroko. Cara itu terbukti tidak menjamin performa tim semakin baik, justru Spanyol tersingkir oleh Maroko.
Saya ingin semua pemain fokus kepada Maroko dan saya akan menentukan taktik yang terbaik untuk menghadapi mereka.
Selain Portugal dan Maroko yang memiliki cara berbeda untuk pemulihan dan mempersiapkan diri jelang laga perempat final, Inggris dan Kroasia sudah memulai latihan normal demi mempersiapkan taktik untuk bertarung memperebutkan tiket ke semifinal.
Kedua tim itu juga memberi kesempatan kepada awak media untuk menyaksikan sesi latihan mereka menghadapi pertandingan babak delapan besar. Adapun di babak perempat final, Inggris akan menghadapi Perancis, sedangkan Kroasia bakal menantang juara dunia lima kali, Brasil.
Pelatih Kroasia Zlatko Dalic dalam bincang bersama media, Selasa (6/2), mengungkapkan, Brasil adalah tim yang menampilan performa terbaik di Qatar. Kedalaman dan kualitas skuad yang merata, kata Dalic, menjadi nilai lebih Brasil.
“Mereka adalah tim yang amat menakutkan. Tetapi, kami akan memberikan usaha yang maksimal, kami tidak akan menyerah sebelum bertanding,” ujar Dalic.
Sesi tertutup
Sementara itu, empat tim lainnya, yaitu Brasil, Argentina, Perancis, dan Belanda, menyelenggarakan sesi latihan tertutup, Rabu. Dalam sesi latihan itu, tim tidak memberikan kesempatan kepada media untuk melakukan peliputan karena ingin fokus mempersiapkan taktik jelang laga perempat final.
Baca juga:
Keempat tim itu menjalani latihan pada waktu Rabu petang waktu setempat. Setelah sempat tidak memiliki waktu melakukan latihan taktik dari babak penyisihan menuju babak 16 besar, waktu istirahat dua hari tanpa pertandingan Rabu dan Kamis (7-8/12) menjadi kesempatan emas bagi tim untuk melatih kembali dan meningkatkan sisi taktikal mereka.
Virgil van Dijk, bek Belanda, dalam sesi konfrensi pers sebelum memulai latihan, mengatakan, persiapan menghadapi Argentina telah berada di benak seluruh pemain ”Si Oranye”. Menurut pemain Liverpool itu, Belanda memusatkan perhatian untuk meredam taktik Argentina, alih-alih hanya berfokus untuk mengantisipasi Lionel Messi.
”Laga nanti bukan Belanda melawan Messi atau sebaliknya, tetapi Belanda melawan Argentina. Kami harus memiliki rencana terbaik dalam organisasi pertahanan karena Argentina memiliki serangan yang berbahaya,” ujar Van Dijk.
Sebelumnya, Pelatih Belanda Louis van Gaal mengajak anak asuhannya bersantai menikmati Teluk Persia seusai sesi latihan, Senin (5/12).
Baca juga:
Dalam akun media sosial ”Si Oranye”, @onsoranje, pemain Belanda menikmati Teluk Persia dengan kapal motor yang berangkat dari Pelabuhan Kota Lusail. Mereka menikmati terik matahari di musim dingin Qatar, lalu beberapa pemain bermain kano di perairan Teluk Qatar.