Maroko adalah wakil Afrika keempat yang mencapai babak perempat final Piala Dunia. Spanyol menjadi negara pertama dalam sejarah Piala Dunia yang empat kali kalah dalam adu penalti.
Oleh
WISNU AJI DEWABRATA
·2 menit baca
Spanyol memperpanjang rekor kekalahan ketika pertandingan harus diselesaikan melaui adu penalti di Piala Dunia. Kemenangan atas Spanyol membawa Maroko menuju babak perempat final untuk berhadapan dengan Portugal, Sabtu (10/12/2022). Inilah data dan fakta pascapertandingan Maroko dan Spanyol, 3-0 lewat adu penalti (0-0 dalam waktu normal), Selasa (6/12/2022) :
●Maroko adalah wakil Afrika keempat yang sukses mencapai babak perempat final turnamen Piala Dunia, setelah Kamerun pada 1990, Senegal pada 2002, dan Ghana pada 2010.
●Spanyol telah tiga kali tersingkir dari empat laga terakhirnya di babak 16 besar Piala Dunia, mereka juga menderita kekalahan lewat babak adu penalti pada fase ini dalam dua edisi terakhir (versus Rusia pada 2018 dan Maroko pada 2022).
●Maroko menjadi wakil Afrika pertama yang berhasil memenangi adu penalti di Piala Dunia, di mana laga ini menjadi kesempatan kedua dari tim asal Afrika melewati babak adu penalti (sebelumnya Ghana versus Uruguay, 2-4, pada 2010).
●Spanyol menjadi negara pertama dalam sejarah Piala Dunia yang sudah empat kali menelan kekalahan dalam adu penalti, dan mereka menjadi tim kedua yang gagal mencetak satu gol pun di babak adu penalti setelah Swiss melakukannya saat melawan Ukraina pada 2006.
●Spanyol hanya mencatat satu tembakan akurat selama 120 menit pertandingan melawan Maroko berlangsung; sejak 1966 (saat data mulai ini dikoleksi), mereka tidak pernah mencatat statistik lebih rendah sebelumnya dalam satu laga Piala Dunia.
●Gelandang Spanyol, Rodri, menjadi pemain pertama yang tercatat (sejak 1966) yang sukses melepas 600+ umpan akurat dalam satu edisi Piala Dunia (637), rekor sebelumnya juga tercatat atas nama pemain Spanyol juga (599 - Xavi pada 2010).
●Pada usia 18 tahun dan 123 hari, pemain Spanyol Gavi menjadi pemain termuda yang tampil dalam laga di fase gugur Piala Dunia sejak legenda Brasil, Pele, melakukannya pada partai final edisi tahun 1958 (17 tahun, 249 hari).