Kegemilangan Inggris Bakal Diuji Ketajaman Kylian Mbappe
Perancis dengan monster lini depannya, Kylian Mbappe, akan jadi ujian besar bagi Inggris. Menyambut tantangan itu, Inggris antusias dan yakin kalau menang akan membuka peluang mereka menjadi juara Piala Dunia 2022.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·6 menit baca
AFP/FRANCOIS-XAVIER MARIT
Bek Senegal, Fode Ballo-Toure, berebut bola dengan penyerang Inggris, Harry Kane, dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia Qatar antara Inggris dan Senegal di Stadion Al Bayt, Al Khor, Senin (5/12/2022) dini hari WIB.
AL KHOR, SENIN — Inggris melanjutkan kegemilangannya di Piala Dunia Qatar usai menaklukkan Senegal 3-0 dalam 16 besar di Stadion Al Bayt, Al Khor, Senin (5/12/2022). Namun, pada perempat final di arena yang sama, Minggu (11/12/2022), mereka sudah ditunggu Perancis, sang juara bertahan.
”Perancis adalah ujian terbesar yang akan kami hadapi. Mereka juara dunia (Piala Dunia Rusia 2018), memiliki kedalaman pemain yang luar biasa. Sangat sulit dilawan dan dibobol. Itu bakal menjadi tantangan fantastis sekaligus kesempatan kami menguji diri melawan tim terbaik,” ujar pelatih Inggris Gareth Southgate sehabis laga Inggris dan Senegal.
Sejauh ini, Inggris menunjukkan performa positif di Piala Dunia 2022. Mereka menjadi satu dari lima tim yang tidak kalah selama penyisihan grup. ”Tiga Singa” menang 6-2 atas Iran, imbang 0-0 dengan Amerika Serikat, dan menang 3-0 atas Wales di Grup B. Inggris menjaga gawangnya tidak kebobolan saat menang atas Senegal.
”Saya senang dengan ketajaman eksekusi kami. Kemajuan yang tim buat sangat fenomenal. Tim membuat pertandingan yang sangat rumit malam ini (kontra Senegal) terlihat mudah. Bukan itu masalahnya, melainkan karena mentalitas dan sikap kami membuatnya terlihat seperti itu (mudah),” kata Southgate dilansir BBC.
Dengan hasil itu, Inggris pun menembus perempat final secara beruntun dalam dua Piala Dunia terakhir setelah mencapai semifinal di Piala Dunia 2018 sebelum kalah 0-2 dari Belgia pada perebutan tempat ketiga. Menurut data Opta yang diterima Kompas, pencapaian itu menahbiskan Southgate setara dengan empat pelatih legendaris Inggris yang meraih prestasi serupa.
Asisten wasit Katie Nesbitt (kiri) mengamati gerakan pemain Senegal, Iliman Ndiaye (tengah), yang berebut bola dengan pemain Inggris, Harry Maguire, dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia Qatar antara Inggris dan Senegal di Stadion Al Bayt, Al Khor, Senin (5/12/2022) dini hari WIB.
Sebelumnya, Sven-Goran Eriksson membawa Inggris lolos perempat final Piala Dunia Korea Selatan-Jepang 2002 dan Piala Dunia Jerman 2006. Bobby Robson mengantarkan Inggris ke perempat final Piala Dunia Meksiko 1986 dan peringkat keempat Piala Dunia Italia 1990.
Selain itu, ada Alf Ramsey yang membawa Inggris juara Piala Dunia Inggris 1966 dan ke perempat final Piala Dunia Meksiko 1970. Adapun Walter Winterbottom membantu Inggris ke perempat final Piala Dunia Swiss 1954 dan Piala Dunia Chile 1962.
Southgate memulai karier dengan memperbaiki prestasi Inggris yang terhenti pada fase grup Piala Dunia Brasil 2014, menjadi urutan keempat Piala Dunia 2018. Pelatih berusia 52 tahun itu pun mengangkat prestasi Inggris di Piala Eropa, dari 16 besar Piala Eropa Perancis 2016 menjadi runner-up Piala Eropa 2020 sebelum kalah adu penalti 2-3 (1-1) dari Italia.
Namun, sejak dilatih Southgate per September 2016, kapasitas Inggris belum benar-benar terbukti. Mereka selalu kesulitan setiap bersua tim raksasa. Selain tumbang di tangan Italia pada Piala Eropa 2020, Inggris kalah dari Belgia dan Kroasia di Piala Dunia 2018.
AP PHOTO/RICARDO MAZALAN
Penyerang Perancis, Olivier Giroud, menendang bola saat laga 16 besar Piala Dunia 2022 melawan Polandia di Stadion Al Thumama di Doha, Qatar, Minggu (4/12/2022).
Perancis meyakinkan
Oleh karena itu, pertemuan Inggris melawan Perancis di perempat final Piala Dunia ini akan menjadi tantangan tidak ringan. ”Les Bleus”, julukan Perancis, tampil meyakinkan selama penyisihan grup dan 16 besar.
Selain kalah 0-1 dari Tunisia pada laga pamungkas Grup D, Perancis menang 4-1 atas Australia dan 2-1 atas Denmark. Di babak 16 besar, ”Si Ayam Jantan” menghajar Polandia yang dipimpin Robert Lewandowski 3-1.
Salah satu ancaman terbesar Inggris adalah penyerang Perancis, Kylian Mbappe. Pemain berumur 23 tahun itu sudah mencetak lima gol dari tiga laga yang mengantarkannya memimpin daftar top skor sementara.
Dari dua Piala Dunia terakhir, Mbappe telah mengemas sembilan gol dari enam laga yang membuatnya menjadi pemain berusia di bawah 24 tahun paling produktif dalam sejarah Piala Dunia. Dia mengalahkan rekor legenda Brasil, Pele, dengan tujuh gol dari empat laga.
”Kylian (Mbappe) bisa berbicara dengan kakinya dan dia melakukannya dengan sangat baik. Dia adalah pemain luar biasa dan mampu mengubah permainan setiap saat. Dia punya senyum yang begitu indah sehingga semua orang ingin berbagi dengannya (memberi umpan),” ujar Pelatih Perancis Didier Deschamps usai laga Perancis dan Polandia.
Dengan kebugaran yang terjaga, Mbappe diyakini belum berhenti menambah pundi-pundi gol pada Piala Dunia ini. Tak menutup kemungkinan, Inggris menjadi ladang gol untuk Mbappe.
Apalagi pertahanan Inggris memiliki lubang besar pada segi kecepatan, terutama di pos yang dikawal Harry Maguire. Bek klub Manchester United itu rawan melakukan kesalahan di lini belakang.
”Satu-satunya tujuan saya adalah memenangkan Piala Dunia. Itulah yang saya impikan. Saya tidak datang ke sini untuk memenangkan Bola Emas (untuk pemain terbaik). Bukan itu alasan saya di sini. Saya di sini untuk menang dan membantu timnas Perancis,” ucap Mbappe yang coba mengantarkan Perancis menjadi juara dunia berturut-turut menyamai prestasi Brasil juara Piala Dunia Swedia 1958 dan 1962.
REUTERS/ACTION IMAGES
Gareth Southgate saat memimpin timnas Inggris dalam pertandingan persahabatan dengan Italia di Stadion Wembley, London, Inggris, 27 Maret 2018.
Menguras otak
Titik lemah itu akan menjadi pekerjaan rumah yang menguras otak Southgate. Tanpa persiapan matang, Mbappe dan rekan-rekannya akan mengobok-ngobok pertahanan Inggris.
”Mbappe adalah pemain kelas dunia dan telah memberikan kontribusi besar di turnamen ini dan sebelumnya. Ada juga (Antoine) Griezmann yang fenomenal dan (Olivier) Giroud yang kami kenal baik. Perancis memiliki pemain tengah yang luar biasa pula. Ke mana pun Anda melihat, mereka memiliki kedalaman bakat yang luar biasa,” tutur Southgate dikutip ESPN.
Tak heran, ada kemungkinan Southgate mengubah pakem dari biasa memakai empat bek menjadi lima bek. Perubahan taktik itu memungkinkan Maguire dilapisi dua bek di tengah, yakni John Stones dan Kyle Walker yang biasa beroperasi sebagai bek sayap kanan. Walker yang punya kecepatan bisa membantu mengimbangi kecepatan para penyerang Perancis.
Untuk lini depan, Inggris bisa lebih percaya diri. Di Piala Dunia ini, Inggris menjelma sebagai tim paling produktif dengan 12 gol dari empat laga. Mereka pun tidak bergantung dengan salah satu pemain.
AP PHOTO/FRANK AUGSTEIN
Pemain Inggris merayakan gol yang dicetak Phil Foden di laga melawan Wales di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan , Qatar, Selasa (29/11/2022).
Ada delapan pemain yang sudah mengoleksi gol, yakni Harry Kane, Raheem Sterling, Jordan Henderson, Jude Bellingham, Jack Grealish, dan Phil Foden masing-masing satu gol. Selain itu, ada Marcus Rashford dan Bukayo Saka masing-masing mencetak tiga gol.
”Kami semua ingin bermain di pertandingan terbesar dan tidak ada yang lebih baik daripada menghadapi Perancis. Pada permainan terbaik, kami bisa menciptakan peluang dan skor (gol). Jadi, kami menantikan apa yang akan kami lakukan dalam tantangan besar tersebut,” kata Foden.
Oleh karena itu, Inggris tetap berpotensi besar memberikan ancaman berarti untuk lini pertahanan Perancis yang dikomandoi Raphael Varane. Lagi pula, sejarah menunjukkan, Inggris unggul pertemuan atas Perancis, yakni 17 kali menang, 5 imbang, dan 9 kalah. Dari dua perjumpaan di Piala Dunia, Inggris menang 2-0 pada fase grup 1966 dan menang 3-1 pada fase grup edisi Spanyol 1982.
”Pertandingan sistem gugur tidak pernah mudah. Kami telah menunjukkan kedewasaan yang luar biasa sepanjang turnamen sejauh ini. Menghadapi Perancis, itu akan menjadi pertarungan yang sangat sulit. Jika Anda ingin memenangkan Piala Dunia, Anda harus melawan tim terbaik dan Perancis salah satunya,” ujar Kane, kapten Inggris, dilansir BBC. (AP/AFP/REUTERS)