Buah Kesabaran Antarkan Sabrina ke Semifinal Rajawali Open 2022
Fitriana Sabrina berhasil melaju ke semifinal turnamen tenis Rajawali Women's Tennis Open 2022 setelah mengalahkan Kholisa Siti Maesaro, 6-1, 6-2.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Petenis unggulan pertama, Fitriana Sabrina, melaju ke semifinal turnamen tenis Rajawali Women's Tennis Open 2022 setelah mengalahkan Kholisa Siti Maesaro, 6-1, 6-2, pada babak perempat final. Kemenangan Fitriana merupakan buah dari kesabaran petenis berusia 21 tahun ini menghadapi strategi spekulatif dari lawannya, remaja 16 tahun asal Jawa Tengah.
Pada pertandingan yang berlangsung di lapangan tenis Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (2/12/2022), kedua petenis itu terlihat memiliki tipe permainan yang hampir sama, yakni bermain agresif. Fitriana miliki keunggulan lain, yakni servis keras khas idolanya, Serena Williams.
Fitriana mengawali pertandingan dengan servis keras dan gaya menyerang agresif. Hal tersebut membuat Kholisa kerap tidak mampu mengembalikan bola dengan sempurna, sehingga berbuah poin untuk Fitriana. Gim pertama pun menjadi milik Fitriana, petenis yang berada di urutan kelima peringkat nasional Pelti (PNP) tersebut.
Kholisa, yang menempati unggulan keenam, mencoba bermain lebih tenang ketika memegang servis. Permainan agresif yang juga menjadi gaya andalannya mulai berjalan sesuai rencananya. Pukulan bolanya menghasilkan poin demi poin pada gim kedua tersebut. Hasilnya, dia mampu merebut gim dan menyamakan angka, 1-1.
Akan tetapi, penampilan tenang Kholisa tidak bertahan lama. Pada gim-gim selanjutnya, dia lebih banyak melakukan kesalahan. Bahkan, ketika mendapatkan bola tanggung, Kholisa justru gagal melakukan pukulan voli.
Hingga gim ketujuh, Fitriana semakin digdaya dengan tidak memberikan celah bagi petenis uruttan 11 PNP tersebut berkembang. Fitriana merebut gim demi gim dan menutup set pertama dengan keunggulan 6-1. “Pada gim awal set pertama, semua berjalan sesuai rencana. Ini adalah pertemuan ketiga kami. Saya sudah membaca gaya bermain dia,” kata Fitriana.
Ketika set kedua dimulai, situasi pada set pertama tampaknya tidak akan banyak berubah. Kholisa masih kewalahan mengembalikan bola servis dan pukulan Fitriana. Seringkali bola yang dipukul Kholisa justru keluar wilayah permainan atau tersangkut net.
“Dengan gaya bermain agresifku, sepertinya sulit mengimbangi permainan dia. Makanya, pada pertengahan set kedua, saya mencoba strategi dadakan,” ujar Kholisa.
Setelah tertinggal 0-3 pada set kedua, Kholisa mulai mengubah gaya main. Dia mencoba memainkan bola reli-reli panjang dengan teknik moonball atau pukulan setengah melambung. Pada gim keempat ini, reli berlangsung dalam rentan 13-15 kali pukulan. Strategi tersebut berhasil meredam permainan agresif dari Fitriana.
Pengalaman terbukti di pertandingan. Strategi spekulatif yang saya terapkan tadi sepertinya perlu dimatangkan lagi. (Kholisa)
Mulai terpancing dengan strategi Kholisa, penempatan bola Fitriana justru sering keluar wilayah permainan. Beberapa kali, ketika ingin mengakhiri moonball dari Kholisa, bola pukulan Fitriana justru menyangkut net.
Kholisa pun berhasil merebut servis Fitriana dan memperkecil ketertinggalan, 1-3. Cara tersebut kembali diulangi Kholisa pada gim selanjutnya. Bahkan, intensitas rally semakin panjang. Mereka melakukan 23-25 total pukulan.
Sontak, adu kesabaran bermain reli panjang dua petenis muda tersebut mengundang sorak-sorai belasan penonton di pinggir lapangan. Akan tetapi, pengalaman dan usia menjadi pembeda keduanya. Fitriana, yang sudah sering tampil di kejuaraan nasional dan internasional, mulai memegang kendali lagi permainan. “Selepas keteteran dengan moonball, saya coba bermain lebih sabar dan fokus. Hasilnya justru terbalik. Selanjutnya dia yang melakukan kesalahan,” kata Fitriana.
Meskipun harus melewati beberapa kali deuce, Fitriana akhirnya kembali merebut servis sekaligus memperlebar jarak, 4-1. Pada gim selanjutnya, Kholisa tetap memancing Fitriana dengan dengan reli panjang.
Fitriana, yang mulai terbiasa, justru membuat Kholisa yang harus melakukan kesalahan pengembalian bola. Bahkan, sesekali strategi moonball dengan pengembalian tanggung dari Kholisa membuat Fitriana bisa melakukan pukulan voli. Fitriana pun kembali meraih poin dan mengubah perolehan angka menjadi 5-1.
Kendati sempat kembali memperkecil ketinggalan menjadi 2-5 pada gim ketujuh, namun Kholisa tak berkutik menghadapi kematangan dari Fitriana. “Pengalaman terbukti di pertandingan. Strategi spekulatif yang saya terapkan tadi sepertinya perlu dimatangkan lagi,” kata Kholisa.
Pada gim kedelapan, Fitriana langsung kembali dominan dan menutup perlawanan Kholisa dengan hasil akhir, 6-1, 6-2. Hasil ini sekaligus mengantarkan Fitriana ke babak semifinal dan akan berhadapan dengan unggulan ketujuh, Fadona Titalyana Kusuma. Fadona melaju ke semifinal setelah mengalahkan unggulan ketiga, Tiara Naura Nur Azizah, 6-1, 6-1.
Partai semifinal lainnya akan mempertemukan saudara kembar Fitriana, yakni Fitriani Sabatini yang akan menghadapi Deria Nur Haliza. Fitriani melaju setelah menang 6-0, 6-3, atas Novela Rezha. Sementara Deria menang rubber set, 6-2, 4-6, 6-2, dari unggulan kedua turnamen, Cylova Zulayka Hukmasabiyya.