Pegolf "Kuda Hitam" Memimpin Klasemen Indonesian Masters 2022
Dua pegolf asing, Sarit Suwannarut dan Mathiam Keyser, memimpin klasemen Indonesian Masters 2022 hingga hari kedua. Sejauh ini, mereka mampu mengungguli para pemenang turnamen sebelumnya.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Dua pegol asing, Sarit Suwannarut dan Mathiam Keyser, muncul sebagai kuda hitam dan berbagi tempat di puncak klasemen hari kedua turnamen golf BNI Indonesian Masters 2022 di Royale Jakarta Golf Club, Jakarta, Jumat (2/12/2022). Mereka berhasil mengunggulli para jawara golf Indonesian Masters sebelumnya yang lebih diunggulkan.
Sarit Suwannarut (Thailand) memberi kejutan pada turnamen tahun ini. Dia menyelesaikan 18 lubang dengan lima di bawah par, 67 pukulan, satu pukulan lebih tinggi daripada hari pertama sehingga menyelesaikan dua babak dengan 11 pukulan di bawah par. Suwannarut tak beruntung pada lubang terakhir, sehingga mendapat bogey kedua dalam babak ini.
“Permainan hari ini berjalan baik, kecuali lubang terakhir,” ujarnya usai berlaga.
Indonesian Masters 2022 berlangsung pada 1-4 Desember. Turnamen ini makin menarik minat para pegolf mancanegara sebab memperebutkan hadiah hingga 1,5 juta dollar AS atau Rp 23,6 miliar.
Sementara itu, Mathiam Keyser, pegolf asal Afrika Selatan berhasil mempertahankan posisinya di peringkat teratas. Pada hari pertama dia memimpin sendirian dengan 65 pukulan, serta menempati posisi kedua dengan 68 pukulan di hari kedua, sehingga berbagi posisi bersama Suwannarut dengan total 11 di bawah par.
“Perjalanan hingga ke titik ini cukup panjang. Saya mencoba untuk terus mempertahankan apa yang saya lakukan sekarang, dan bersiap untuk hari Minggu (babak final),” ujar Keyser, Kamis (12/2/2022).
Berdasarkan data peringkat golf dunia atau world golf ranking (WGF)hingga 27 November 2022, Suwannarut berada di urutan 827 dunia dan Keyser di posisi 1.425 dunia.
Jawara sebelumnya
Sejumlah pegolf yang pernah menjuarai Indonesian Masters pada periode sebelumnya digadang-gadang memenangi turnamen ini. Namun, performa mereka belum mampu mengungguli Suwannarut dan Keyser hingga hari kedua.
Tiga dari lima pemenang golf Indonesian Masters bertemu dalam grup 18, yakni Anirban Lahiri (India), Jazz Janewattananond (Thailand), dan Lee Westwood (Inggris). Permainan berjalan cukup menegangkan, sebab Lahiri dan Janewattananond saling mengejar jumlah pukulan pada hari kedua.
Pada hari kedua, Lahiri mencatat 70 pukulan atau total delapan di bawah par, menurunn dari prestasinya pada hari pertama yakni 66 pukulan.
Lahiri terlihat cukup emosional ketika pukulannya tak sesuai ekspektasi yang tampak saat bermain di hole 4. Ia tak ragu untuk membuang bola golfnya ke dalam kolam, kepalanya menunduk saat berjalan mendekati green. Pada hari kedua ini, Lahiri membuat lima birdie dengan tiga bogey.
Pesaingnya, Janewattananond berhasil mengejar ketertinggalan hari pertama pada hari kedua. Pemain berusia 27 tahun ini berhasil mengumpulkan 65 pukulan pada hari kedua atau total delapan di bawah par, lebih baik daripada 71 pukulan di hari pertama. Janewattananond mampu membuat delapan birdie, walau sempat mencetak satu bogey.
Berbeda dengan Lahiri, Janewattananond terlihat percaya diri meski bermain di tengah teriknya sinar matahari. Sesekali ia tampak menggunakan payung untuk berlindung dari panasnya matahari demi meningkatkan fokus bermainnya saat berlaga.
Westwood tampak lebih santai saat bermain, ketimbang Lahiri dan Janewattananond. Mantan pegolf nomor satu dunia ini terlihat rileks meski gagal memasukkan bola ke dalam lubang dalam sekali pukulan. Justru dalam jarak yang lebih jauh, Westwood berhasil dalam sekali pukul.
Beberapa penonton terdengar berbisik menilai performa Westwood yang gagal dalam pukulan jarak dekat. Sebaliknya, ia justru berhasil dalam pukulan jarak jauh. Ia mampu melakukan 66 pukulan dengan delapan birdie dan dua bogey dalam laga kedua ini.
Dalam peringkat dunia (WGF), Lahiri berada di posisi 102, sedangkan Westwood bertengger di 140 dunia. Sementara, pemain termuda di grup 18, Janewattananond menempati posisi 251 dunia.
Penonton grup 18, Theo Siregar (28) menilai permainan Lahiri, Janewattananond, dan Westwood terasa lebih menegangkan pada hari kedua ini. Ia pun menikmati laga hari ini ketimbang kemarin, karena para pemain dianggap sudah beradaptasi dengan kondisi lingkungan sekitar.
Theo menilai, Lahiri memainkan golf dengan apik hari ini. “Tadi dia lumayan mudah terpancing emosinya, tapi habis itu dia berhasil bounce back, hebat banget!” ujarnya sembari menonton performa pemain lain.
Cuaca yang tak menentu, dari panas berubah hujan mempengaruhi performa para pemain. Hal ini menuntut para pegolf untuk memikirkan taktik lain, sebab terlihat dari kecepatan bola di lapangan (green speed) dan jarak.