Barisan Unggulan Melaju ke Perempat Final Rajawali Open 2022
Sebanyak enam petenis unggulan melenggang ke babak perempat final Rajawali Open 2022, Kamis (1/12). Sementara petenis non-unggulan turut mengamankan dua tempat tersisa menuju babak itu.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Sejumlah pertandingan babak 16 besar turnamen tenis Rajawali Women's Tennis Open 2022 berlangsung di lapangan tenis Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (1/12/2022). Pada sektor tunggal putri, enam petenis unggulan melaju ke babak perempat final. Di sisi lain, barisan peserta non-unggulan juga turut mengamankan dua tempat tersisa.
Petenis yang berhasil mengamankan tempat tersebut, antara lain, Fitriana Sabrina yang merupakan unggulan pertama. Lima petenis lainnua adalah Cylova Zulayka Hukmasabiyya (unggulan ke-2), Tiara Naura Nur Azizah (3), Fitriani Sabatini (5), Kholisa Siti Maesaro (6), dan Fadona Tital Yana Kusuma (7). Sementara dua tempat tersisa diisi non-unggulan, yakni Deria Nur Haliza dan Novela Rezha.
Fitriana, yang merupakan anggota tim tenis Indonesia di SEA Games 2021, mengalahkan Monica Putri Kusuma, 6-0, 6-0. Sementara Cylova melaju ke babak delapan besar setelah lawannya, Angie Bong, mengalami cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan. Saat itu, Cylova sedang unggul 5-2. Pada laga lainnya, Tiara menang 6-3, 6-0, atas Shilvia Audy Phetricia. Adapun, Fadona menang sempurna, 6-0, 6-0, atas Cartika Wisesha Dewi.
Sementara petenis non-unggulan, Deria, mengalahkan unggulan kedelapan, Keila Mahesti Paath, 6-4, 6-0. Petenis yang masuk jalur wild-card, Novela, menang mudah 6-0, 6-0, atas non-unggulan lainnya Chantika Rizqi Syaddina,
Pada babak perempat final yang akan berlangsung pada Jumat (2/12/2022), delapan petenis ini akan saling berhadapan. Fitriana menghadapi Kholisa, Tiara melawan Fadona, Deria menantang Cylova, adapun Fitriani akan berlaga versus Novela.
Direktur Turnamen Susan Soebakti mengatakan, turnamen yang diakui PP Pelti (TDP) itu juga memberikan poin peringkat nasional Indonesia (PNP). Peserta turnamen ini juga berkesempatan mendongkrak poin Universal Tennis Rating (UTR) yang berlaku secara internasional.
Laju mulus Fitriana
Fitriana, petenis berperingkat kelima PNP, mengalahkan Monica 6-0, 6-0, dalam pertandingan yang berlangsung selama 40 menit. Sejatinya, Monica yang menempati peringkat 22 PNP sempat memberi perlawanan pada gim-gim awal. Lalu, Fitriana yang memegang servis pada gim pertama dipaksa bermain deuce. Bahkan, hal serupa kembali terjadi pada gim ketiga. Namun deuce tersebut urung menghasilkan poin untuk Monica.
“Ini pertemuan perdana kami, saya masih mempelajari dulu gaya permainan dia. Dia cukup agresif pada set pertama,” kata Fitriana.
Kendati demikian, langkah Fitriana menjadi mulus memasuki gim keempat. Dengan memegang servis, dia tidak memberikan celah Monica untuk mencetak poin. Dia pun tampil digdaya sepanjang set, sehingga menutup set itu dengan keunggulan sempurna, 6-0.
Kesalahan strategi di awal kemudian saya perbaiki pada gim selanjutnya. Ketika dia mulai tampil baik lagi, saya justru kelelahan dan akhirnya kehilangan momentum,
Pada set kedua, Monica mulai tampak kewalahan menghadapi permainan Fitriana. Beberapa kali bola tidak dapat dikembalikan sempurna Monica. Bahkan, Monica kerap tidak berkutik menjangkau bola pukulan dari Fitriana. Set kedua ini pun disudahi Fitriana kedua dengan skor identik, 6-0. “Pada set kedua, dia mulai terihat kelelahan. Makanya saya sering memberikan bola jauh dari jangkauan dia,” ujar Fitriana.
Pada laga lainnya, petenis non-unggulan, Deria Nur Halisa, engamankan satu tempat di perempat final. Petenis DKI tersebut menuntaskan perlawanan Keila dengan dua set langsung, 6-4, 6-0. Petenis peringkat 25 PNP itu tampil agresif pada gim-gim awal. Keila. yang memegang servis, langsung kehilangan poin pada gim pertama. Bahkan, pada lima gim awal, Deria sudah unggul 4-1.
Akan tetapi, situasi berubah pada gim keenam. Keila kembali berhasil mencuri poin. Petenis berperingkat 10 PNP tersebut mampu merebut gim-gim seterusnya hingga mampu menyamakan poin 4-4. Namun, momentum tersebut gagal dipertahankan Keila pada gim selanjutnya.
“Kesalahan strategi di awal kemudian saya perbaiki pada gim selanjutnya. Ketika dia mulai tampil baik lagi, saya justru kelelahan dan akhirnya kehilangan momentum,” ujar Keila.
Pada set kedua, Keila yang mulai kelelahan tak kuasa menghadapi gempuran permainan agresif Deria. Deria pun menang mudah 6-0 untuk menutup perlawanan Keila yang berlangsung selama 55 menit. "Setelah dia mampu menyamakan kedudukan, sama mencoba bermain seperti ketika awal gim. Strategi tersebut saya pertahankan pada set kedua," kata Deria.
Petenis non-unggulan lainnya, Novela, adalah anggota skuad Indonesia pada SEA Games 2021 yang sempat mengalahkan unggulan keempat, Ayu Maharani Gempita, pada babak 32 besar. Pada partai 16 besar, petenis Papua tersebut mengalahkan petenis Jawa Timur, Chantika Riqi Syaddina, 6-0, 6-0.