Mattia Binotto akan meninggalkan posisinya sebagai Kepala Tim Scuderia Ferrari F1 di pengujung tahun ini. Kandidat terkuat pengganti Binotto adalah Frederic Vasseur yang kini memimpin tim Alfa Romeo.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
MARANELLO, SELASA — Mattia Binotto, yang dikabarkan akan meninggalkan tim Scuderia Ferrari Formula 1 seusai seri penutup musim 2022 di Abu Dhabi, akhirnya dipastikan akan melepas posisinya sebagai Kepala Tim ”Kuda Jingkrak” akhir tahun ini. Binotto (53), yang sudah bergabung dengan Ferrari sejak 1994, akan meninggalkan posisinya pada 31 Desember. Saat ini Ferrari sedang mencari pengganti Binotto, dengan kandidat terkuat Kepala Tim Alfa Romeo F1 Frederic Vasseur.
”Dengan penyesalan yang ditimbulkan, saya telah memutuskan untuk mengakhiri kolaborasi saya dengan Ferrari. Saya meninggalkan perusahaan yang saya cintai, tempat saya telah menjadi bagian selama 28 tahun, dengan perasaan tenang yang berasal dari keyakinan bahwa saya telah melakukan segala upaya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan,” ungkap Binotto dalam keterangan resmi Ferrari, Selasa (29/11/2022) sore WIB.
”Saya meninggalkan tim yang kompak dan berkembang. Tim yang kuat, siap, saya yakin, untuk mencapai tujuan tertinggi, yang saya doakan yang terbaik untuk masa depan,” lanjut Binotto, yang menempati posisi Kepala Tim Ferrari sejak 2019 menggantikan Maurizio Arrivabene.
”Saya pikir tepat untuk mengambil langkah ini pada saat ini, meskipun keputusan ini sangat sulit. Saya ingin berterima kasih kepada semua orang di Gestione Sportiva yang telah berbagi perjalanan ini dengan saya, yang memunculkan kesulitan, tetapi juga kepuasan yang luar biasa,” pungkas Binotto.
Binotto tidak memberikan penjelasan mengenai alasan dirinya meninggalkan posisi Kepala Tim Ferrari F1. Namun, menurut sejumlah media Italia, dirinya mengajukan pengunduran diri karena merasa tidak mendapat kepercayaan penuh dari para petinggi Ferrari. Kabar terkait pergantian Kepala Tim Kuda Jingkrak ini pertama kali diunggah oleh La Gazzetta dello Sport seusai seri penutup musim 2022 di Abu Dhabi. Namun, kabar itu kemudian disanggah oleh Ferrari, yang menegaskan kabar itu sangat tidak berdasar.
”Menanggapi spekulasi di media tertentu terkait posisi Kepala Tim Scuderia Ferrari Mattia Binotto, Ferrari menyatakan rumor tersebut sepenuhnya tanpa dasar,” tulis pernyataan resmi Ferrari pada 15 November.
Saya meninggalkan tim yang kompak dan berkembang. Tim yang kuat, siap, saya yakin, untuk mencapai tujuan tertinggi, yang saya doakan yang terbaik untuk masa depan.
Kemudian, pada 25 November, media Italia Corriere della Sera mengunggah berita bahwa Binotto sudah mengajukan surat pengunduran diri dan pengumuman resmi akan segera dilakukan oleh Ferrari. Kabar itu akhirnya dikonfirmasi oleh Ferrari pada Selasa ini, bahwa pengunduran diri Binotto telah diterima, dan akan meninggalkan posisinya pada 31 Desember 2022.
”Saya ingin berterima kasih kepada Mattia atas banyak kontribusinya yang luar biasa selama 28 tahun bersama Ferrari dan khususnya untuk memimpin tim kembali ke posisi kompetitif selama setahun terakhir ini. Sebagai hasilnya, kami berada dalam posisi yang kuat untuk memperbarui tantangan kami, terutama bagi para penggemar kami yang luar biasa di seluruh dunia, untuk memenangi hadiah utama dalam motorsport. Semua orang di sini, di Scuderia, dan di komunitas Ferrari yang lebih luas mendoakan yang terbaik untuk Mattia ke depan,” ujar CEO Ferrari Benedetto Vigna.
Ferrari juga mengonfirmasi, mereka saat ini sedang mencari kepala tim baru dan diharapkan sudah diputuskan di awal 2023.
Saat ini, kandidat terkuat yang berpotensi memimpin tim Ferrari F1 adalah Frederic Vasseur yang kini memimpin tim Alfa Romeo. Vasseur juga pernah membimbing Charles Leclerc saat di tim Sauber. Manajer asal Perancis itu merupakan salah satu sosok penting dan tajam dalam manajerial, salah satunya dengan memperbaiki performa Alfa Romeo.
Selain Vasseur, kandidat lain yang dikabarkan didekati oleh Ferrari adalah Kepala Tim McLaren Andreas Seidl. Namun, manajer asal Jerman itu dikabarkan menolak tawaran itu. Ferrari juga dikabarkan oleh sejumlah media Eropa mendekati Kepala Tim Red Bull Racing Christian Horner. Namun, peluang Horner bergabung dengan Ferrari sangat kecil karena dia merupakan bagian penting dari Red Bull sejak 2005. Horner merupakan salah satu sosok kunci yang membangun Red Bull di ajang F1 hingga meraih enam gelar juara, empat kali bersama Sebastian Vettel dan dua kali bersama Max Verstappen.
Kepala tim baru Ferrari diharapkan bisa mewujudkan target utama meraih gelar juara pebalap dan konstruktor. Di awal musim 2022, Ferrari melesat hingga Leclerc memimpin klasemen pebalap mengungguli Verstappen. Namun, kendala mesin, kesalahan pebalap, serta kesalahan strategi merusak peluang Ferrari juara. Leclerc finis di posisi kedua klasemen, dan Ferrari di posisi kedua konstruktor.