Kerja Keras Yamaha Penuhi Permintaan Quartararo
Fabio Quartararo mengakhiri MotoGP 2022 dengan galau karena gagal mempertahankan gelar juara dan menjumpai anomali performa prototipe YZR-M1 2023. Yamaha harus bekerja keras memenuhi janji mereka kepada ”El Diablo”.

Pebalap Yamaha, Fabio Quartararo, tersenyum di boks Yamaha jelang sesi latihan bebas ketiga Grand Prix MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Cheste, Valencia, 5 November 2022.
Senyum Fabio Quartararo kembali mengembang begitu liburan akhir musim MotoGP 2022 mulai bergulir. Pebalap andalan tim pabrikan Yamaha itu terakhir mengunggah foto dirinya bersantai di tepi Pantai Monte-Carlo, Monako, Minggu (27/11/2022). Wajahnya ceria, gestur tubuhnya rileks, kontras dengan balapan penutup di Sirkut Ricardo Tormo, Valencia, tiga pekan lalu.
Namun, di balik kesantaian El Diablo itu, terpendam tanda tanya terkait pengembangan YZR-M1 yang akan dia pacu musim depan. Tanda tanya itu muncul menyusul anomali performa prototipe YZR-M1 2023 yang mirip dengan motor 2021 dalam tes akhir musim di Valencia. Padahal, dalam tes sebelumnya di Barcelona, Misano, dan Jerez, mesin baru M1 memberi impresi positif karena ada peningkatan signifikan dalam kecepatan puncak dan akselerasi. Kendala pada mesin prototipe tahap keempat itu menuntut Yamaha bekerja lebih keras lagi untuk menemukan solusi sebelum tes pramusim MotoGP 2023.
Yamaha kini fokus menemukan penyebab dan solusi masalah pada M1 di pabrik mereka, Iwata, perfektur Shizuoka, Jepang. Ditegaskan oleh Managing Director Yamaha Lin Jarvis, para insinyur yang menjadi kunci pengembangan M1 tidak akan libur selama musim dingin. Mereka akan terus bekerja untuk membangun M1 dengan basis solid, sebelum tes pramusim MotoGP 2023 di Sirkuit Sepang, Malaysia, 10-12 Februari, serta di Portimao, Portugal, 11-12 Maret.
Waktu yang tersedia sangat terbatas untuk menghasilkan motor yang lebih kompetitif, dengan fokus pada peningkatan kecepatan puncak, akselerasi, dan daya cengkeram. Namun, perbaikan peforma itu diharapkan tanpa mengurangi kelincahan manuver M1. Selain sektor mesin, Yamaha juga melakukan riset aerodinamika yang semakin krusial dalam motor MotoGP.
Ducati yang menjadi pelopor inovasi perangkat aerodinamika memetik buah manis karena Desmosedici menjadi sangat bagus di tikungan. Tim asal Borgo Panigale itu pun menjadi pabrikan dengan motor terkuat pada 2022, pencapaian besar sejak merekrut Luigi Dall’Igna sejak akhir musim 2013.
Baca juga: Misi Yamaha Melawan "Pasukan Merah"
Aprilia di bawah kepemimpinan Massimo Rivola juga agresif dalam konsep mesin dan aerodinamika. Mereka telah mengubah konsep mesin RS-GP V4 75 derajat menjadi V4 90 derajat pada 2020, setelah perusahaan induk Piaggio menegaskan, Aprilia harus total dalam persaingan MotoGP. Tim asal Noale, Italia, itu pun mengadopsi konsep aerodinamika yang dipakai mobil-mobil Formula 1 untuk meningkatkan daya cengkeram ban saat menikung. Adapun KTM bekerja sama dengan tim aerodinamika Red Bull Racing untuk mengembangkan fairing dan aerodinamika RC16 musim 2023.

Pebalap Yamaha, Fabio Quartararo melewati tikungan pada balapan Grand Prix MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Cheste, Valencia, 6 November 2022. Quartarao menanti janji Yamaha memperbaiki kinerja Yamaha M1 2023.
Terobosan yang dilakukan oleh tim-tim Eropa itu menunjukan hasil yang sangat positif. Ducati menjadikan Demosedici GP22 sebagai motor terkuat, bahkan Marc Marquez menilai, motor merah itu dua langkah di depan motor tim-tim pabrikan lainnya. Dall'Igna yang menjadi penggerak inovasi Ducati menghadirkan motor yang melengkapi bakat Francesco Bagnaia untuk meraih gelar juara MotoGP 2022. Gelar itu diraih setelah Bagnaia tertinggal 91 poin dari Quartararo dengan sisa 10 balapan.
Totalitas Aprilia dan KTM pun membuat motor mereka mampu bersaing meraih kemenangan. Bahkan, Aprilia RS-GP di tangan Aleix Espargaro mampu masuk dalam persaingan juara musim ini. Pola kerja tim-tim pabrikan Eropa itu menuntut inovasi yang lebih giat dari tim-tim pabrikan Jepang, Yamaha dan Honda. Kedua pabrikan yang mendominasi MotoGP itu, kini dihadapkan pada pekerjaan besar menghadirkan motor yang bukan hanya kencang, tetapi juga adaptif dengan berbagai karakter sirkuit, serta stabil sehingga mudah dikendalikan.
Honda kini melakukan inovasi besar-besaran, juga melakukan perubahan pola kerja seperti yang disarankan oleh Marc Marquez. Juara dunia enam kali MotoGP itu juga dalam kondisi galau, karena prototipe RC213V 2023 masih jauh dari yang dia harapkan. Bahkan, dia menilai dengan motor yang dites di Valencia tiga pekan lalu, tidak mungkin untuk bersaing meraih juara.
Yamaha yang sejak musim 2020 diharapkan oleh Quartararo melakukan inovasi untuk mengembangkan M1, khususnya meningkatkan top speed, baru melakukan kerja besar pada musim ini. Perubahan ini dipicu oleh negosiasi perpanjangan kontrak Quartararo di awal musim, saat dia merasa ragu dengan komitmen Yamaha, karena performa M1 2022 sama dengan M1 2021.
Baca juga: Ganjalan Marquez dan Quartararo
Tim asal Iwata itu meyakinkan juara MotoGP 2021 itu untuk tetap bertahan dengan menjanjikan motor M1 yang lebih kencang. Yamaha pun merekrut sejumlah pakar mesin dan aerodinamika, termasuk pakar mesin Luca Marmorini yang berpengalaman dalam pengembangan mesin mobil Formula 1, dan sempat terlibat dalam proyek Aprilia MotoGP.

Pebalap Honda Marc Marquez memacu motornya pada sesi kualifikasi Grand Prix MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Cheste, Valencia, 5 November 2022.
Di sepanjang musim 2022, Yamaha melakukan banyak tes yang dilakukan oleh pebalap penguji Cal Crutchlow. Mantan pebalap LCR Honda itu mengakui, Yamaha serius dalam pengembangan motor 2023, dengan menghadirkan banyak komponen untuk diuji.
"Saya tidak pernah melihat mereka bekerja sekeras ini. Dan mereka bekerja keras. Bahkan tahun lalu, mereka bekerja keras dengan melakukan pengujian," ungkap Crutchlow dalam wawancara khusus dengan Motorsport.
"Dengan Honda, saya pernah balapan dan melakukan tes, serta pernah menjalani 100 putaran sehari," ujar Crutchlow membandingkan kedua pabrikan Jepang itu.
Saya tidak pernah melihat mereka bekerja sekeras ini. Dan mereka bekerja keras. Bahkan tahun lalu, mereka bekerja keras dengan melakukan pengujian.
"Tetapi dari sudut pandang Yamaha, mereka benar-benar menaikan permainan mereka dengan kerja keras, dan sangat bagus melihat itu, karena saya berbicara dengan Fabio dalam tes dua hari saya (di Jerez), dan memberi tahu dia apa saja yang kami coba," jelas Crutchlow.
"Dan dia mengatakan, 'paling tidak mereka membawa sesuatu, apakah itu berfungsi atau tidak'. Dan itu benar, paling tidak mereka bersemangat mencoba berbagai hal. Apakah itu berfungsi atau tidak, itu bukan masalah," lanjut pebalap asal Inggris itu.
"Saya harus mengevaluasi apakah itu berfungsi atau tidak, tetapi mereka bekerja sangat keras, sangat keras dan itu selalu positif," tegas Crutchlow.

Pebalap Ducati Francesco Bagnaia menahan haru setelah memastikan diri menjadi juara dunia MotoGP 2022 usai balapan Grand Prix MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Cheste, Valencia, 6 November 2022.
Kerja keras Yamaha dalam pengembangan mesin M1 2023 itu, menunjukan hasil positif dalam tes di Barcelona pada Juni lalu. Mesin baru M1 semakin membuat Quartararo optimistis setelah tes di Misano pada September lalu, dengan hasil top speed meningkat. Respons bagus juga disampaikan oleh Crutchlow dalam tes di Motegi dan Jerez, yang berlangsung sebelum tes akhir musim di Valencia.
Namun, dalam tes di Valencia itu, performa prototipe M1 2023 berubah, karena menjadi mirip dengan M1 2021. Anomali ini menambah pekerjaan rumah Yamaha dalam jeda tiga bulan sebelum tes pramusim pertama di Sepang. Motor 2023 akan kembali di uji dalam tes kedua di Portimao. Adapun homologasi mesin akan dilakukan menjelang balapan pembuka musim 2023 yang diagendakan bergulir di Portimao, 24-26 Maret.
Hasil tes akhir musim di Valencia itu juga menjadi ganjalan bagi Quartararo, karena dirinya berharap ada peningkatan siginifikan dari mesin terbaru Yamaha ini sebelum menikmati liburan.
"Ini tes yang aneh. Kami mencoba paket aerodinamika baru, sasis baru, dan mesin baru, tetapi apa yang kami harapkan dari mesin baru tidak seperti yang kami rasakan hari ini. Saya merasakan perbebedaan dari tes sebelumnya di Catalunya dan Misano. Kami perlu menganalisis apa yang terjadi, sehingga kami bisa melakukan perubahan," ungkap Quartararo.
Baca juga: M1 2023 Bangkitkan Optimisme Quartararo
"Saya terkejut, karena mesin ini seharusnya sedikit lebih cepat dibandingkan dengan mesin yang kami tes di Misano dan Barcelona, tetapi saya menemui ini sama dengan mesin dua hari lalu (motor 2022). Khususnya dalam putaran kualifikasi, kami membandingkan kecepatan dan itu sama. Kami harus menganalisis apa yang terjadi, karena kami telah melakukan dua tes di Misano dan Bacelona, kemudian Cal melakukan tes di Motegi dan Jerez, dan mereka melihat perbedaan pada mesin baru. Tetapi, saat ini, tidak ada perbedaan (dengan 2022). Jadi kami harus menganalisis dengan sangat baik apa yang terjadi," tegas Quartararo.

Pebalap Yamaha Fabio Quartararo memacu motornya pada seri terakhir Grand Prix MotoGP 2022 di Sirkuit Ricardo Tormo, Cheste, Valencia, 6 November 2022.
"Namun, di area lainnya, seperti downforce, kami melakukan langkah besar. Kami melakukan dua rangkaian putaran menggunakan sasis baru dan setelah itu kami khusus mengerjakan paket aerodinamika. Menusut saya, kami menemukan sesuatu. Kami akan menganalisis data dengan baik untuk mengonfirmasi pilihan mana yang lebih baik. Menurut saya kami sedikit lebih baik dengan sayap belakang, dan saya cukup senang benda kecil di belakang itu bisa membuat kami membaik di sejumlah area," ungkap Quartararo.
Franco Morbidelli, rekan setim Quartararo juga mengonfirmasi keanehan yang terjadi pada mesin baru M1. Bahkan, dia pun mencoba mesin lama untuk mengonfirmasi bahwa tidak ada perbedaan dengan prototipe.
"Saya menemukan sesuatu yang aneh hari ini, karena kami mengharapkan sejumlah peningkatan dari mesin baru, tetapi itu tidak terjadi. Saya juga sempat berhenti menggunakan mesin baru dan mencoba mesin lama, dan tidak ada perbedaan," tegas Morbidelli kepada MotoGP.
Hasil tes di Valencia ini menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi para insinyur Yamaha. Mereka akan bekerja keras menemukan solusi untuk menghasilkan motor yang kompetitif untuk diuji dalam tes pramusim di Sepang dan Portimao. Jika motor 2023 tidak lebih baik signifikan dibandingkan M1 2022, Quartararo akan semakin kesulitan bersaing meraih gelar juara, bahkan akan sulit untuk meraih podium.
Baca juga: Quartararo Mencari Keping Terakhir
"Ini hari yang panjang. Kami memiliki sangat banyak pekerjaan rumah untuk diselesaikan, jadi kami harus memaksimalkan hari sebanyak mungkin. Kami menguji sasis baru, sayap, dan mesin baru. Seperti biasa, sebagian bekerja dengan lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya," ungkap Direktur Monster Energy Yamaha Massimo Meregalli di laman tim.
"Kami terkejut bahwa kami tidak melihat performa yang kami harapkan dari mesin itu. Kami telah menguji itu di Barcelona, Misano, Motegi, dan Jerez, tetapi kami mendapat masukan berbeda di sini. Kami akan mengirimkan itu kembali ke Jepang bersama dengan data hari ini dan memeriksa apa alasannya. Terlepas dari itu, kami puas dengan pekerjaan yang kami lakukan hari ini. Kami mendapat hasil bagus dari paket aerodinamika dan sasis, khususnya Franky merasa senang. Jadi, secara keseluruhan, data hari ini bernilai bagus," kata Meregalli.