Carlos Queiroz Menjemput Kesempatan Kedua Bersama Iran
Iran berambisi menampilkan performa terbaik mereka dalam partisipasi di ajang Piala Dunia ketika menghadapi Amerika Serikat, Rabu WIB. Jika menang, ”Tim Melli” untuk pertama kali melaju ke babak 16 besar.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
AFP/FADEL SENNA
Pelatih Iran Carlos Queiroz menjawab pertanyaan saat konferensi pers di Qatar National Convention Center (QNCC), Doha, Qatar, Senin (28/11/2022), sehari sebelum laga pamungkas Grup B antara Iran dan Amerika Serikat di Stadion Al Thumama, Doha, Rabu (30/11/2022) dini hari WIB.
DOHA, KOMPAS — Pelatih Iran Carlos Queiroz amat bersemangat jelang laga terakhir timnya di Grup B Piala Dunia melawan Amerika Serikat di Stadion Al Thumama, Doha, Rabu (30/11/2022) pukul 02.00 WIB. Juru taktik asal Portugal itu di ambang mencetak sejarah bagi ”Tim Melli” jika bisa menutup fase grup dengan kemenangan.
Pada Rusia 2018, Queiroz nyaris membawa Iran melaju ke babak 16 besar untuk pertama kali. Namun, mereka hanya bisa menahan Portugal, 1-1. Peluang besar Iran untuk menang lewat striker Mehdi Taremi di menit 90+5 gagal berbuah gol, padahal dia sudah berhadapan dengan kiper Portugal, Rui Patricio.
Berbeda dengan empat tahun lalu, Queiroz tidak akan mengalami pergolakan batin karena menghadapi negara kelahirannya sekaligus mantan anak asuhannya, Portugal. Kali ini, Iran akan menghadapi AS yang justru memberikan semangat berlipat bagi Queiroz dan skuad Iran.
Pelatih berusia 69 tahun itu paham benar bagaimana besarnya sentimen negatif warga Iran terhadap AS akibat konflik politik kedua negara. Ekspektasi besar pun memayungi skuad Tim Melli untuk bisa mengulangi capaian gemilang di Piala Dunia 1998.
AP/MICHEL EULER, FILE
Arsip foto 21 Juni 1998 ini memperlihatkan tim Amerika Serikat dan Iran berfoto bersama sebelum laga kedua Grup F Piala Dunia Perancis 1998 di Stadion Gerland, Lyon, Perancis. Pada laga itu, Iran mengalahkan AS, 2-1.
Kala itu, Iran mengalahkan AS, 2-1, di laga kedua babak penyisihan grup. Hasil itu adalah kemenangan perdana Iran di ajang Piala Dunia. Sayang, kemenangan itu gagal menghindarkan Iran dari mengemas koper lebih dini karena pada laga berikutnya Iran kalah dari Jerman, 0-2.
Jelang laga ketiga, sentimen negatif warga Iran terhadap ”Paman Sam” kembali menguat karena situs timnas dan media AS menghilangkan simbol merah di bendera Iran. Berdasarkan keterangan resmi dari Federasi Sepak Bola AS, hal itu merupakan bentuk dukungan media AS terhadap gerakan demonstrasi antidiskriminasi menentang Pemerintah Iran.
Menurut Queiroz, aksi itu adalah permainan mental yang coba dimainkan AS. Ia menegaskan, hal itu tidak akan memengaruhi skuadnya yang amat berambisi ingin membahagiakan warga Iran.
”Kami punya motivasi yang jauh lebih besar dari AS di laga nanti karena kami mengejar kesempatan pertama lolos ke babak 16 besar. Misi utama kami adalah memberikan senyuman kepada anak-anak Iran yang bermimpi dengan sepak bola,” tutur Queiroz dalam konferensi pers sebelum laga, Senin (28/11/2022), di Doha, Qatar, yang disambut tepuk tangan oleh jurnalis.
AFP/ATTA KENARE
Seorang warga Teheran melintas di taman bertema sepak bola untuk menyambut Piala Dunia Qatar 2022 di depan Mellat Park, Teheran, Iran, Jumat (28/11/2022).
Untuk mencetak sejarah lolos pertama kali ke babak 16 besar Piala Dunia, Iran cukup menahan AS, asalkan pada laga lainnya di Stadion Ahmed Bin Ali, Inggris tidak kalah dari Wales. Dua laga pamungkas Grup B ini dilangsungkan bersamaan.
Karena itu, Queiroz tidak ingin anak asuhannya bergantung kepada hasil tim lain. Mereka punya peluang untuk menentukan nasib sendiri dengan semangat juang yang telah mereka tampilkan ketika menumbangkan Wales, 2-0. Jika bisa mengalahkan AS, Tim Melli juga mencetak sejarah dengan mencatat dua kemenangan dalam satu edisi Piala Dunia.
Kami punya motivasi yang jauh lebih besar dari AS di laga nanti karena kami mengejar kesempatan pertama lolos ke babak 16 besar.
”Untuk menang dan lolos, kami harus menjadi tim terbaik di lapangan, bahkan menunjukkan permainan terbaik yang belum pernah kami tampilkan sebelumnya. Saya yakin anak-anak akan menunjukkan determinasi, semangat, dan kerja keras demi meraih hasil maksimal,” ucapnya.
Mehdi Taremi, penyerang klub Porto, tetap akan menjadi andalan Queiroz. Taremi tidak hanya berperan sebagai sumber gol, ia juga pembuka ruang sekaligus bisa bertugas sebagai playmaker bagi rekannya.
AFP/ATTA KENARE
Seorang perempuan Iran berfoto dengan latar belakang gambar tim nasional Iran di taman bertema sepak bola untuk menyambut Piala Dunia Qatar 2022 di depan Mellat Park, Teheran, Iran, Jumat (28/11/2022).
Di Piala Dunia 2022, Taremi terlibat dalam tiga dari empat gol Iran yang terdiri dari dua gol dan satu asis. Taremi juga pemain dengan kreasi peluang terbanyak di Qatar 2022, yakni total 17 peluang di dua laga awal.
Sementara itu, Pelatih AS Gregg Berhalter ingin anak asuhannya menampilkan permainan cemerlang seperti yang mereka tunjukkan ketika menahan Inggris, 0-0. Kunci utama permainan ”The Yanks” adalah fleksibilitas gelandang, Weston McKennie, serta kolaborasi pemain di kedua sisi lapangan.
Berhalter yakin pasukannya punya kans dan kualitas untuk bisa membungkam Iran, yang tentu akan mendapat dukungan mayoritas suporter. Ketika disinggung nuansa ”panas” kedua tim di luar sepak bola, Berhalter berharap semua pihak murni melihat laga kedua tim dari sudut pandang olahraga.
”Saya sudah berkeliling dunia, melihat sepak bola di mana pun. Ini pertandingan sepak bola yang berlangsung selama 90 menit. Jadi, apa yang terjadi hanya di lapangan hijau tidak lebih dari itu,” katanya.
AFP/PATRICK T. FALLON
Pelatih Amerika Serikat Gregg Berhalter mendengarkan pertanyaan wartawan dalam konferensi pers di Qatar National Convention Center (QNCC), Doha, Senin (28/11/2022), sehari sebelum laga pamungkas Grup B antara Iran dan Amerika Serikat di Stadion Al Thumama, Doha, Rabu (30/11/2022) dini hari WIB.
Tidak kompromi
Secara terpisah, Inggris juga tidak ingin terlena meski memuncaki Grup B seusai dua laga. Skuad ”Tiga Singa” bertekad menutup fase grup dengan kemenangan.
”Kami dan Wales sudah saling tahu permainan satu sama lain. Banyak yang kecewa dengan penampilan kami sebelumnya, tetapi saya dan pemain tahu apa yang perlu kami lakukan untuk menjadi juara grup ini,” ucap Pelatih Inggris Gareth Southgate.
Banyak jurnalis juga menanyakan peluang Southgate untuk memberikan menit bermain bagi Phil Foden, gelandang kreatif Manchester City. Ia menjawab, ”Semua berpeluang tampil, saya perlu menganalisis kondisi dan kebutuhan tim. Phil (Foden) belum tampil, murni karena keputusan taktik.”
Jelang laga ketiga, Inggris memimpin Grup B dengan koleksi empat poin. Iran menyusul di posisi kedua dengan tiga poin, lalu AS memiliki dua poin.
Wales yang baru mendapat satu poin masih berpeluang lolos. Untuk itu, ”Si Naga” harus mengalahkan Inggris. Pelatih Wales Rob Page berharap skuadnya tampil tanpa kenal lelah menghadapi Inggris dan tidak menghapus mimpi mereka untuk tampil di fase gugur ketika memasuki lapangan.