Cedera memaksa Neymar Jr absen di sisa dua laga fase grup Brasil. Pelatih Brasil Tite optimistis kualitas ”Selecao” tak akan menurun tanpa sang bintang.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
DOHA, KOMPAS — Perjalanan Brasil di Piala Dunia 2022 menghadapi jalan berliku. Megabintang, Neymar Jr, dipastikan absen pada dua laga sisa Grup G akibat cedera pergelangan kaki. Tanpa Neymar, rekor tim ”Selecao” di pentas sepak bola terakbar itu amat buruk.
Masih membekas di ingatan ketika Neymar menderita cedera tulang belakang di Piala Dunia 2014. Kehilangan pemain lincah bernomor 10 itu membuat Brasil dipermalukan Jerman, 1-7, di semifinal, lalu dibantai Belanda, 0-3, pada perebutan tempat ketiga. Padahal, kala itu Selecao berstatus tuan rumah.
Tak heran, jika selama berada di Qatar, Neymar amat dilindungi oleh 25 rekan setimnya. Skuad Brasil sadar magis pemain Paris Saint-Germain itu akan menentukan langkah mereka di Qatar 2022. Pelatih Brasil Adenor Leonardo Bacchi alis Tite menerapkan aturan ketat untuk mengharamkan tekel dalam sesi latihan. Pemain Brasil hanya fokus mengoper bola dan saling pamer kemampuan individu.
Apa daya, performa Neymar yang bertumpu pada ”tarian” di lapangan hijau kerap membuat lawan gemas. Hal itu terlihat dari sembilan pelanggaran yang diterimanya dari pemain Serbia. Jumlah terbesar yang dialami satu individu di Piala Dunia 2022.
Akibat tekel demi tekel itu, pergelangan kaki Neymar membengkak. Ia tidak bisa mengenakan sepatu. Neymar terpaksa menyaksikan rekan setimnya dari tribune pada laga menghadapi Swiss, Senin (28/11/2022) pukul 23.00 WIB, di Stadion 974, Doha.
Tite mengungkapkan, dalam dua hari terakhir Neymar telah menjalani pemulihan dan fisioterapi yang dimulai sejak pukul 05.00. Neymar pun menyampaikan kondisi terkini di akun Instagramnya, Sabtu (26/11/2022), yang menunjukkan bengkak di mata kakinya sedikit berkurang.
Neymar memang sosok kunci di dalam tim, tetapi tanpa dirinya masih ada pemain lain yang bisa menutup dan menghadirkan kualitas yang ditinggalkan. Menurut Tite, cedera Neymar tidak akan menurunkan kualitas Selecao. Brasil masih punya beberapa pemain berkualitas yang bisa menghadirkan magis dan kebahagiaan.
”Dalam setiap laga selama 90 menit, hasil ditentukan oleh dua atau tiga momen penting. Neymar tidak bermain, tetapi kami memiliki sejumlah pemain generasi baru yang impresif dan bisa melakukan hal ajaib meski di bawah tekanan, seperti Vinicius (Jr), Richarlison, Pedro (Guilherme), dan Gabriel (Jesus),” ujar Tite dalam konferensi pers jelang laga kontra Swiss di Doha, Minggu (27/11/2022).
Asisten pelatih Brasil, Cesar Sampaio, mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan beberapa pemain yang akan menggantikan posisi Neymar di susunan 11 pemain utama. Penentuan tim itu akan ditentukan beberapa jam sebelum laga,
Tidak terlihat
Pada latihan resmi Brasil menjelang pertandingan kedua, Minggu, di Stadion Grand Hamad, Doha, Neymar tidak terlihat. Latihan yang dimulai pukul 16.30 itu dihadiri 24 pemain. Bek sayap Danilo juga absen karena cedera pada laga melawan Serbia.
Pemain yang pertama hadir pada latihan itu adalah gelandang, Casemiro, yang tiba lima menit sebelum latihan dimulai. Penyerang sayap Arsenal, Gabriel Martinelli, menjadi pemain paling akhir yang masuk lapangan.
Neymar tidak bermain, tetapi kami memiliki sejumlah pemain generasi baru yang impresif dan bisa melakukan hal ajaib meski di bawah tekanan.
Menu utama dimulai dengan latihan fisik untuk menjaga kelenturan otot kaki. Mereka kemudian memainkan gim mini yang fokus untuk mengoper dengan bola-bola pendek. Sekali lagi tak ada tekel dalam sesi latihan itu. Pemain yang bertahan hanya membayangi pemain yang menguasai bola. Setelah itu, Tite memulai latihan taktik yang merupakan sesi latihan tertutup.
Latihan Brasil terlihat amat santai. Meski serius dan menghadirkan beragam gaya operan penuh teknik, setiap pemain tetap menampilkan wajah ceria. Bahkan, pemain yang terlihat selalu tanpa kompromi di sesi pertandingan, seperti Thiago Silva, juga sering tersenyum dan bercengkerama dengan rekannya.
Marquinhos, bek tengah Brasil, mengungkapkan, kondisi Neymar tidak menurunkan sedikit pun semangat dan antusiasme di dalam skuad Brasil. Semua pemain berharap Neymar segera pulih, tetapi semua pemain siap diturunkan untuk menempati posisi dan peran Neymar di lapangan.
”Swiss bukan lawan yang mudah, kami harus tampil maksimal, 200 persen untuk mempertahankan (tren) positif. Saya tegaskan, laga Swiss sangat penting karena kami ingin segera merebut tiket ke babak 16 besar,” kata bek yang berkarier bersama Neymar di Paris Saint-Germain itu.
Sementara itu, Pelatih Swiss Murat Yakin menganggap kualitas Brasil tidak akan banyak berubah tanpa Neymar. ”Namun, secara jujur, kami lebih senang jika lawan bisa memainkan semua pemain pentingnya,” kata Yakin.
Yakin memastikan dirinya akan menerapkan taktik berbeda pada laga melawan Brasil dibandingkan ketika mengalahkan Kamerun. Melawan Kamerun, Yakin menginstruksikan skuadnya untuk tampil menyerang dan mengurung pertahanan lawan.
”Kami menyiapkan taktik berbeda untuk meredam permainan cepat dan aksi individu mereka. Kami, misalnya, perlu menentukan strategi spesifik untuk mengantisipasi Richarlison,” ucapnya.
Belum pernah menang
Melawan Swiss bukan pekerjaan mudah bagi Brasil. Sebagai satu-satunya tim yang tak pernah absen di 22 edisi Piala Dunia, Brasil belum pernah bisa menumbangkan Swiss. Dalam dua duel sebelumnya, Brasil dipaksa bermain imbang 2-2 pada Piala Dunia Brasil 1950, dan di fase grup Rusia 2018.
Gelandang Swiss, Xherdan Shaqiri, mengakui, hasil imbang 1-1 pada pertemuan terakhir di Rusia menunjukkan timnya bisa mengimbangi Brasil. Hasil itu positif bagi Swiss karena menghadapi Brasil yang lebih diunggulkan.
”Kami adalah tim yang telah berkembang dibandingkan dengan empat tahun lalu. Kami juga memiliki lebih banyak pengalaman di ajang Piala Dunia, jadi kami akan berusaha untuk kembali bisa mencetak gol ke gawang mereka,” ucap Shaqiri, yang kini membela tim Liga Mayor Amerika Serikat, Chicago Fire.
Nati, julukan tim nasional Swiss, tentu amat bergantung pada Shaqiri. Menurut catatan Opta, ia telah terlibat dalam 12 gol, yang terdiri dari delapan gol dan empat asis, pada 16 penampilannya di turnamen besar bersama Swiss.